45. Alex pamit

19.6K 1.6K 247
                                    

Assalamualaikum semuanya 💙

Hai 👋 gimana nih kabarnya? Nungguin Bunnes update yaa😁

Jangan lupa tinggalkan jejak setelah membaca yaaa 🙏 karena dukungan dari kalian sangat berarti untuk karya ini 😘

Plagiarism is expected to go away soon!!!
PLAGIAT itu dilarang ya🙏⚠️  Oke langsung aja ke ceritanya 💙 💙💙💙💙💙

~SELAMAT MEMBACA~

"G-gus?" Ulang Aurora, jujur saja dirinya belum terbiasa dengan panggilan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"G-gus?" Ulang Aurora, jujur saja dirinya belum terbiasa dengan panggilan itu.

Arkham yang mendengar hanya mampu menganga lebar, bagaimana bisa Aurora mematuhi perintahnya? Ia lantas duduk di samping istrinya dengan alis terangkat sebelah.

"Kesurupan?" Tanya Arkham melihat ke arah Aurora.

Aurora yang mendengar itu membuang nafasnya kasar.

"Ya enggak lah, memangnya ada setan yang berani masukin tubuh gue?" Kesal Aurora menatap malas ke arah Arkham.

Arkham tersenyum tipis, ia melihat wajah Aurora dari samping. Ternyata jika di perhatikan, wajah Aurora membuat nya terpikat.

"Jadi panggil gus?" Tanya Arkham memastikan sembari menahan senyumnya, jujur saja dirinya sangat salah tingkah dengan ucapan Aurora.

Aurora mengangguk kecil, mungkin yang dikatakan oleh Arkham memang benar. Sampai kapan dirinya akan berubah jika gaya bahasa terhadap Arkham saja sulit untuk di ubah?

"S-saya coba," balas Aurora tanpa melihat ke arah Arkham.

"Saya? Bahasa---"

"Saya mau berubah, dan itu di mulai dari gus." Ungkap Aurora memotong kalimat Arkham, dan melihat ke arah lelaki itu dengan tatapan penuh.

Arkham mengangguk kecil, kondisi keduanya saat ini memang canggung. Mungkin saja Aurora sulit terbiasa dengan cara kebahasaan nya, namun Arkham senang jika Aurora mau berubah.

"Kalau gitu saya mau cek santri, jangan lupa istirahat. Assalamualaikum." Balas Arkham bangkit dari tempat duduknya untuk mengecek para santri di asrama putra.

Aurora yang mengangguk kecil, entah kenapa jantungnya tidak aman sedari tadi saat Arkham duduk di sampingnya. Aurora memegang dadanya dimana jantungnya masih berdetak kencang.

"Waalaikumsalam, gue punya penyakit apa sih? Setiap dekat dia, jantung gue ingin copot." Aurora memegang dadanya, dan melihat kepergian Arkham yang menghilang dari balik tembok.

Ada yang bisa jelaskan Aurora punya penyakit apa? Tanya dokter Ayman yuk...

Sepeninggal Arkham, Aurora memutuskan untuk berjalan-jalan di lingkungan pondok pesantren tentunya di dekat danau. Tempat indah itu yang menjadi alasan terbesar Aurora betah tinggal di ponpes ini, tidak mendengarkan pesan dari Arkham, Aurora melangkahkan kakinya menuju dekat danau dimana danau tersebut dekat dengan lorong asrama.

Aurakham (Aurora & Arkham) [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang