74. Kehidupan baru

16.1K 1.4K 213
                                    

Assalamualaikum semuanya 💙

Hai 👋 apa kabarnya nich? Sebelumnya Bunnes minta maaf sebesar-besarnya kepada kalian yang sudah menunggu karya ini update sampai lumutan 🙏🥺

Selama bulan Ramadhan yang seharusnya Aurakham update nggak pernah telat, namun kini telat karena jadwal Bunnes bener-bener sibuk 🥺 jadi I'am so sorry ya guys 😭

Komentar setiap paragraf yaa 😍

Kawal sampai ending yuk 🥺

PLAGIAT diharapkan segera minggat ⚠️
Jika ditemukan karya ini ada yang copas, mohon untuk segera menghubungi Bunnes

Vote setelah membaca biar berkah dan bermanfaat 😘😘😘 sayang kalian banyak-banyak 😍😍😍😍😍😍😍

~SELAMAT MEMBACA~

Beberapa jam lamanya setelah perjalanan yang lumayan jauh, kini akhirnya mobil yang dikendarai oleh Arkham memasuki kota besar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa jam lamanya setelah perjalanan yang lumayan jauh, kini akhirnya mobil yang dikendarai oleh Arkham memasuki kota besar. Sebuah kota yang merupakan pusat perekonomian Indonesia, dimana semua orang datang kemari hanya untuk mencari wawasan yang luas.

Aurora tersenyum merekah dari dalam mobil ketika ia melihat kota kesayangannya, wajar saja, dirinya sudah cukup lama tidak pulang ke Jakarta. Bahkan Aurora masih mengingat betul bagaimana dirinya menjadi anak yang susah di atur dan suka keluyuran tidak jelas.

"Kamu kangen sama kota ini ya, Ra?" Tanya Arkham melihat ke arah istrinya.

Aurora lantas menoleh ke asal Arkham, ia menganggukkan kepalanya kecil. "Sudah lama banget mas, saya tidak melihat kota metropolitan. Kota ini menyimpan masa lalu saya yang kelam, yang suka keluyuran di jalanan." Balas Aurora seraya menundukkan kepalanya.

Arkham yang mendengar itu terkekeh ringan, tangan kirinya memegang tangan Aurora. "Ra, terkadang masa lalu itu sulit untuk di lupakan. Namun, mau tidak mau kita harus merelakan nya."

Aurora menghela nafasnya panjang dan menganggukkan kepalanya kecil. "Kamu benar mas, saat ini aku lebih mencintai masa depan mu ketimbang masa laluku."

"I love you ya Humaira." Arkham mengusap puncak kepala Aurora dengan lembut.

"I love you to Gus." Balas Aurora terkekeh.

Syafa yang melihat kedua orangtuanya bermesraan hanya mampu geleng-geleng kepala, walaupun dirinya masih kecil namun ia cukup lihai berbahasa Inggris dan arab.

"Bunda sama Ayah kalau lagi micin lucu." Ungkap Syafa dari kursi bagian belakang.

Seketika Aurora dan Arkham saling pandang, mereka berdua tergelak tertawa mendengar ucapan dari Syafa barusan.

Aurakham (Aurora & Arkham) [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang