65. Suami untuk Syifa?

14.8K 1.2K 38
                                    

Assalamualaikum semuanya 💙

Hai 👋 apa kabarnya nich?

Ada yang kangen Aurakham nggak yaa 🤔

Komentar setiap paragraf yaa ? 😍

Kawal sampai ending yuk 🥺

PLAGIAT diharapkan segera minggat ⚠️
Jika ditemukan karya ini ada yang copas, mohon untuk segera menghubungi Bunnes 🙏

Vote setelah membaca biar berkah dan bermanfaat 😘😘😘 sayang kalian banyak-banyak 😍😍😍😍😍😍😍


~SELAMAT MEMBACA~

Aurora memuntahkan semua makanan yang di makan nya tadi, dirinya memegang pinggir wastafel dan menyalakan keran air

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aurora memuntahkan semua makanan yang di makan nya tadi, dirinya memegang pinggir wastafel dan menyalakan keran air. Kepalanya berdenyut dengan nyeri, pandangan Aurora kabur.

Pinta toilet terbuka memperlihatkan Arkham dengan wajah paniknya, ia menghampiri istrinya dan mengusap punggung Aurora.

"Kamu sakit Ra?" Tanya Arkham di balas gelengan kepala dari Aurora.

Setelah mengeringkan tangan nya dengan handuk, Aurora membalikan tubuhnya dengan lemas. Wajahnya tampak pucat pasi, dan mampu membuat Arkham yang melihatnya mengusap pipi Aurora.

"Saya nggak sakit, ini cuma kurang tidur aja mungkin." Elak Aurora mengulas senyumnya.

"Tapi wajah kamu pucat Ra, kita ke dokter ya?" Pinta Arkham namun dengan cepat Aurora menggelengkan kepalanya.

"Saya beneran nggak papa, gus nggak perlu khawatir." Aurora mengacungkan kedua jempol jari nya dengan senyuman lebarnya, berharap agar Arkham tidak khawatir mengenai kondisi nya.

Arkham yang mendengar itu hanya mampu menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku Aurora yang keras kepala, dirinya mengusap puncak kepala Aurora dengan lembut dan menatap lekat istrinya.

"Tadi Syifa sama pak Dika ngobrolin apa gus?" Tanya Aurora dengan tatapan penuh tanda tanya.

Arkham menghela nafasnya panjang. Ia memegang tangan Aurora dengan erat.

"Saya ceritakan, tapi jangan di sini nggak baik berlama-lama di dalam kamar mandi." Arkham menarik tangan Aurora dengan lembut.

Keduanya duduk di sofa dengan dagu Aurora yang di topang oleh tangan nya, untuk mendengarkan cerita dari Arkham.
Terlihat Arkham menghirup nafasnya dan menghembuskan nya perlahan.

"Mbak Syifa tadi di ajak main film lagi, tapi dia nggak mau karena masih fokus untuk Istiqomah." Jelas Arkham.

Aurora yang mendengar itu membulatkan matanya lebar-lebar, Aurora memijat pelipisnya karena penjelasan dari Arkham mengenai Syifa. "Bener-bener deh tuh pak Dika, nggak tahu apa orang lagi sedih malah di ajak main film." Sungut Aurora dengan wajah tidak suka.

Aurakham (Aurora & Arkham) [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang