Prolog

59.4K 2.4K 295
                                    

Bandara, adalah tempat yang tak pernah sepi. Selalu ramai dengan hiruk pikuk insan yang hendak bepergian menggunakan transportasi udara ini.

Pesawat kedatangan dari Sydney baru saja tiba di Bandara Korea. Bersama seorang pria dengan wajah cantik, kulit putih bersih, berambut blonde  yang menjadi salah satu penumpangnya.

Dia keluar dari pesawat, melintasi landasan terbang nan luas hendak masuk ke gateway untuk menuju gedung bandara.

Di tengah langkahnya, ponselnya berdering. Lantas ia rogoh saku leather jacketnya untuk memeriksa siapa yang menghubunginya kala ia baru saja menginjakkan kaki di negri kelahirannya ini.

Mingyu Hyung.

Ah, membaca namanya saja langsung membuat pria itu mengulum senyum. Dengan cepat, dia menjawab panggilan itu.

“Halo, Hyung” Sapanya.

“Jason, aku sudah tiba di bandara. Kau di mana?” Tanya pria bernama Mingyu itu, dia berdiri seraya celingukan dengan seorang pria menemaninya.

“Aku baru tiba Hyung. Tunggulah, tidak sabar sekali” Jaemin mendengus di akhir kalimatnya dengan seulas senyum.

“Baiklah. Ayah sudah tak sabar saat mendengar kau pulang” Tuturnya.

“Aku tahu” Jawab Jaemin.

Setelah perbincangan singkat itu, Jaemin memutus sambungan teleponnya. Senyumnya pudar tergantikan wajah datar. Dia kembali melangkah sementara seorang petugas bandara di belakang mendorong troli kopernya.

Akhirnya, Jaemin tiba di gedung bandara, bertemu puluhan bahkan mungkin ratusan orang berlalu lalang. Kepalanya mengedar mencari sosok Mingyu yang sudah menunggunya.

Sampai dia mendapati pria bertubuh atletis itu berdiri lima meter di depannya. Mengenakan kemeja putih dengan dua kancing atas terbuka yang tampan, rambutnya di sisir dengan poni menyamping membuatnya terlihat kian tampan.

“Jason...” Mingyu memanggil dengan senyum cerah serta tangan melambai.

Jaemin hanya mengulum senyum miring lalu menaikkan kacamata yang sedikit turun dari hidungnya, dia melangkah menghampiri Mingyu.

Raut wajah gugup penuh kekaguman pria itu tercetak jelas kala Jaemin berdiri di depannya. Sementara pria lain yang datang bersamanya hanya membungkuk.

“Bagaimana perjalananmu?” Tanya Mingyu.

“Bagaimana apanya? Hanya duduk berjam-jam di pesawat, tak ada yang terjadi dan tak ada yang bisa di ceritakan” Jawab Jaemin.

“Aku hanya basa-basi” Mingyu menyahut dengan kekehan malu.

“Ayo, Hyung” Ajak Jaemin seraya melangkah keluar dari gedung bandara.

Mingyu tersentak begitu pula Taeil, pria yang datang bersamanya. Kedua pria itu bergegas mengambil barang Jaemin untuk kemudian mengikuti Jaemin keluar.

“Bagaimana Hyung? Kau sudah mengaturnya?” Tanya Jaemin, kedua tangannya terlipat di dada dengan pandangan lurus ke depan.

“Sudah tentu saja. Semua berkat bantuan Ayah” Sahut Mingyu.

“Baiklah, jadi kapan pertemuannya?”

“Minggu depan”

“Apa? Kenapa lama sekali?” Jaemin menghentikan langkahnya seraya berbalik menatap Mingyu yang tertinggal di belakangnya.

“Jason, kau baru saja kembali. Ayolah, nikmati Korea”

“Hyung... Kau tahu kenapa aku mau kembali ke sini kan? Aku ingin melakukan pekerjaanku dengan cepat. Aku tak mau membuang waktuku”

THE TRAPS [NOMIN]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang