Jaemin baru saja keluar dari ruangannya hendak menuju ruangan seorang manajer, di tengah langkahnya dia mendengar seseorang memanggil namanya. Dia tahu suara yang tak asing itu adalah suara Taeil. Jaemin lantas berbalik dan melihat Taeil berlari ke arahnya.
“Ada apa?” Tanya Jaemin.
“Jeno berada di Dongdaemun sekarang, dia tengah melihat lahan milik Amore yang akan di bangun. Apakah Tuan ingin ke sana?” Tanya Taeil.
Jaemin mengulum senyum miring mendengar laporan sopir pribadinya.
“Baiklah. Aku akan bersiap, tapi sebelum itu bisakah kau rekomendasikan aku rumah makan yang menjual makanan rumahan?” Tanya Jaemin membuat alis Taeil bertaut.
“Suaminya bilang, Jeno suka makanan rumahan dan seafood”
“Ah, jangan khawatir Tuan. Aku akan menghubungi Ibuku dan memintanya membuat itu. Kebetulan searah, Tuan”
“Bagus kalau begitu. Kita berangkat sepuluh menit lagi. Ada yang harus aku urus”
“Baik Tuan”
Taeil membungkuk saat melihat Jaemin melangkah meninggalkannya. Sementara dia kembali ke lantai bawah, karena tugasnya adalah berjaga sembari menunggu jika Jaemin hendak bepergian.
Setelah menyelesaikan urusannya, Jaemin pun bergegas menuju Dongdaemun. Melihat lahan yang tengah di garap oleh perusahaannya dan perusahaan Jeno. Sekaligus bertemu Jeno dan mencuri perhatian pria itu tentu saja.
Mobil yang di kendarai Jaemin akhirnya tiba, Taeil langsung turun dab berlari kecil, membuka pintu agar Jaemin bisa keluar. Jeno yang mendengar kehadiran deru mobil lantas menoleh dan mendapati Jaemin keluar dari kursi belakang mengenakan kacamata hitam yang membalut mata indahnya.
“Jeno” Pekik Jaemin dengan senyum cerahnya.
“Kau datang?” Jeno melontarkan tanya, satu tangannya yang berada di saku celana ia keluarkan, dan tubuhnya yang semula menatap hamparan lahan kosong, berbalik hingga keduanya kini berhadapan.
“Uhm, aku bosan di kantor karena sedang tak ada pekerjaan. Jadi memutuskan ke sini untuk melihat sekaligus nanti mau melihat apartemenku” Jawab Jaemin.
Lihatlah bagaimana bibirnya tak melunturkan senyumnya kala berbicara dengan Jeno. Sengaja menujukan pribadi yang ceria, hangat dan ramah.
Keduanya berdiri berdampingan, mata Jeno menyipit kala melihat lahan dengan rumput lalang yang tinggi tengah dalam proses pembersihan di tengah cuaca terik. Sementara Jaemin sudah membentengi pandangannya dengan kacamata hitam. Belum ada pembicaraan yang keluar dari bbirnya.
Jeno sendiri, tak begitu menaruh perhatian pada Jaemin. Dia menganggap kedekatannya hanya sebatas rekan kerja. Tak juga menangkap maksud Jaemin yang sebenarnya tengah menggodanya.
“Ah iya. Aku bertemu suamimu kemarin...: Jaemin membuka pembicaraan, mendengar itu, Jeno lantas menoleh ke arah Jaemin yang masih menatapi lahan di depannya.
“Ternyata kami satu perkumpulan yang sama” Kekeh Jaemin melanjutkan kalimatnya. Ia menoleh ke arah Jeno tanpa melunturkan senyumnya membuat Jeno ikut mengulum senyum.
Entahlah, seperti hatinya tergerak untuk ikut tersenyum.
“Dengan Haechan?” Tanya Jeno. Yang hanya di balas anggukan oleh Jaemin. Terlalu malas hanya untuk menjawab ‘iya’
“Kau suka juga bergabung dengan klub seperti itu?” Tanya Jeno seolah sedikit meremehkan membuat alis Jaemin bertaut bingung.
ada yang salah dengan langkahnya kali ini? Seperti Jeno tidak suka jika seseorang tergabung dalam klub seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE TRAPS [NOMIN]✓
Hayran Kurgu[COMPLETED] Ketika korban menjadi pelaku. Ini adalah Jaemin dan ambisinya Inspired by Korean drama "The Glory" BXB AREA! M-PREG! NOT CHILD AREA. Update rank #1 jaemin (04/04/2023) #1 boyslove (04/04/2023) #7 bxb (21/04/2023) #3 jenjaem (03/06/2023)