Secret in Maldives

13.6K 1.3K 123
                                    

Seungmin hanya diam di tepi tempat tidur melihat suaminya tengah memakai jaket denim, beberapa kali bibirnya menghembuskan nafas berat seolah tak rela melepas Jeno untuk pergi.

Ya, Jeno mengatakan selepas kembali dari Jeju bahwa dia memiliki perjalanan bisnis ke Italia. Padahal Jeno ingin pergi berlibur dan menikmati waktu berdua dengan Jaemin.

Mulanya ia sangat grogi dan panik, takut jika kebohongannya terbongkar karena Jeno bukan penipu yang andal. Tapi nyatanya Seungmin percaya dengan mudah.

Pria itu berbalik setelah merapikan penampilannya. Dia tersenyum melihat Seungmin masih tampak sebal lantas dia dekati suaminya.

“Hanya sepuluh hari” Ucap Jeno.

“Ini tidak biasanya. Biasanya tidak lebih dari seminggu” Celetuk Seungmin seraya berdiri kemudian melipat kedua tangannya di dada masih dengan wajah merajuknya.

“Bahkan perjalanan ke Italia membutuhkan waktu lama” Sahut Jeno.

“Setelah itu kau harus mengajakku dan Sophia berlibur lagi” Rajuknya yang kemudian di angguki Jeno.

“Baiklah, kalau begitu aku segera berangkat sebelum tertinggal pesawat” Ucap Jeno yang di angguki oleh Seungmin.

Pria itu menarik koper milik suaminya dan turun bersama Jeno menuju teras di mana sopir sudah menunggu dengan mobil yang aka di tumpangi Jeno menuju bandara.

Setelah berpamitan, Jeno pun masuk ke dalam mobilnya dan mobil hitam itu melaju.

Menuju apartemen Jaemin.

Pria itu juga sudah siap dan tengah menunggu Jeno datang menjemputnya. Kini dia tengah duduk santai pada sebuah sofa yang tersedia di lobi apartemennya, ada segelas kopi untuk teman paginya.

Bibirnya mengulum seringai saat melihat mobil Jeno sudah tiba di teras apartemennya, dia langsung keluar menghampiri Jeno dan sopir langsung turun membuka pintu untuk Jaemin.

Jeno mengulum senyum saat Jaemin duduk di sampingnya. Setelah sopir memasukkan koper ke bagasi, mobil kembali melaju menuju bandara. Siap untuk menuju Maladewa.

Setelah menempuh perjalanan hampir 24jam, akhirnya mereka tiba di Maladewa, mobil yang sudah mereka sewa juga langsung membawa mereka menuju bungalow yang telah di reservasi selama liburan mereka.

Selama perjalanan, Jeno beberapa kali menoleh ke arah Jaemin yang tampak tenang, bibirnya ikut mengulum senyum kala melihat Jaemin tersenyum seraya memandangi lautan di sepanjang jalan.

“Kau lelah?” Tanya Jeno membuat Jaemin menoleh.

“Aku tidur cukup di pesawat” Balas Jaemin lalu kembali sibuk mengagumi keindahan sepanjang jalan hingga tanpa sadar mereka telah tiba.

Kepala Manajer resort langsung memerintahkan dua petugas untuk membawa koper mereka dan mengantar mereka menuju bungalow, tempat mereka beristirahat.

“Kau mau naik sepeda?” Tawar Jeno menoleh ke arah Jaemin di belakangnya.

“Tidak. Aku ingin jalan saja, pemandangan ini tidak boleh di lewatkan” Ujar Jaemin.

Pria itu mulai menaikkan kacamata hitam yang sedikit turun ke hidung mancungnya lalu mengikuti dua petugas menuju bungalow.

Dari balik kacamata hitamnya, Jaemin dapat melihat keindahan Maladewa, sebuah pulau yang di sanjung sebagai pulau paling romantis dengan berbagai keindahan di setiap sisinya.

Air laut yang berwarna biru muda senada langit membuat pandangannya terasa segar, di tambah panas yang cukup terik menambah keindahan Maldives.

Kakinya mulai melangkah, menapaki jembatan yang di bangun di tepian pantai, dan bangunan-bangunan kamar hotel di sisi kanan dan kiri sepanjang jalan menuju bungalow.

THE TRAPS [NOMIN]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang