Tongues

9.6K 1.3K 167
                                    

Bola mata Jaemin bergerak gelisah saat Seungmin menghubungi Beomgyu. Sementara Jeno hanya menghela nafas bosan, dia menoleh ke arah Jaemin yang tersenyum ke arahnya.

“Halo, Beomgyu” Sapa Seungmin setelah mengetahui Beomgyu menjawab panggilannya.

“Ada apa Seungmin?” Tanya Beomgyu.

Jaemin menjilati bibir bawahnya, dia mencoba setenang mungkin meski jantungnya saat ini sudah berdebar kencang. Dia hanya berharap, Taeil bisa mengerti situasi kemudian membantunya.

“Ada yang ingin ku bicarakan padamu. Kau ingat pertemuan kita terlahir kali perkumpulan kan? Tentang Jason” Ucap Seungmin.

“Uhm, aku tidak yakin. Ada apa?”

“Kau ingat dia mengatakan bahwa dia adalah Jaemin kan? Dia anak kandung Ayahku” Sahut Seungmin.

“Ah, bicara apa kau ini? Kenapa tiba-tiba menghubungiku dan membicarakan sesuatu yang tidak aku mengerti. Jangan libatkan aku dalam urusan keluarga kalian” Sahut Beomgyu dengan seulas tawa.

Mendengar jawaban itu membuat rahang Seungmin jatuh. Dia menatap Jaemin yang mengulum senyum miring penuh ejekan. Wajahnya memerah dengan mata berkaca-kaca. Dia kemudian melirik ke arah Jeno yang menghela nafas marah. Pria itu dengan cepat menyambar ponsel Seungmin dan memutus sambungan telepon dengan Beomgyu.

“Kau ini kenapa? Kau berhalusinasi hah? Jaemin ini di adopsi di panti asuhan. Dia yatim piatu” Omel Jeno membuat senyum mengejek Jaemin kian lebar.

“Kau benar-benar keterlaluan. Bahkan mau menyeret anggota perkumpulan dalam masalahmu” Dengus Jaemin.

Seungmin hanya mampu mengulum senyum kecut saat semua bak menjadi Boomerang bagi dirinya.

“Aku bersungguh-sungguh Jeno. Dia tidak mencintaimu, dia hanya menjadikanmu alat untuk balas dendam. Dia ingin aku merasakan apa yang dia rasakan dulu. Percaya padaku, kau akan menyesal nanti” Bujuk Seungmin.

“Astaga, dari mana kau bisa mengatakan itu? Berikan aku bukti nyata! Kata-katamu tidak berdasar” Omel Jeno membuat Seungmin diam.

“Sebenarnya apa maksudmu mengajak aku dan Jeno bertemu? Hanya untuk mengatakan omong kosong seperti ini?” Omel Jaemin dengan decakan di akhir kalimatnya.

“Aku rasa, aku tak harus berada di sini. Silakan lanjutkan urusan kalian. Aku sangat malu sekarang, lihat mereka semua melihat ke sini” Umpat Jaemin.

Dia beranjak dari sana membuat Jeno hanya bisa memperhatikan kepergiannya. Jeno berdecak sebal lalu menatap Seungmin marah, dia dengan cepat beranjak mengejar kekasihnya membuat air mata Seungmin menetes. Bagaimana mungkin Jeno lebih mementingkan Jaemin, bahkan hanya dengan kata-kata, Jeno mampu terperdaya, pria itu tak lagi mendengarkan dirinya.

“Jaemin...” Panggil Jeno, dia dengan cepat menahan lengan Jaemin membuat Jaemin berbalik menatapnya.

“Aku minta maaf atas tindakan Seungmin tadi”

“Kenapa kau yang harus minta maaf, dia yang sudah mempermalukan ku bahkan tidak merasa bersalah sama sekali” Dengus Jaemin memalingkan wajahnya.

“Dia memang konyol, lupakan saja dan anggap yang tadi tidak pernah terjadi”

“Tentu aku akan melakukannya” Sahut Jaemin.

“Dia benar-benar membuang waktuku” Umpat Jaemin menatap Seungmin yang masih di dalam, ikut menatapnya.

“Abaikan saja. Kau sekarang mau ke mana?”

“Aku tadinya mau makan siang, tapi dia menghubungiku dan minta bertemu. Ternyata dia sengaja mau memfitnah dan mempermalukanku” Omel Jaemin.

THE TRAPS [NOMIN]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang