Baru-baru ini tersiar kabar bahwa salah satu perusahaan besar di kota C tengah mengerjakan proyek berskala besar di wilayah timur kota C. Perusahaan itu bernama Lingyan Constructions, perusahaan yang bekerja di bidang konstruksi yang reputasinya hampir sejajar dengan Feiyang Constructions.
Meskipun reputasi perusahaan itu cukup baik dan dikenal oleh sebagian besar pengusaha, Lingyan Constructions mengalami satu permasalahan. Mereka sulit mendapatkan orang-orang atau perusahaan lain yang ingin berinvestasi pada mereka, itu semua karena peristiwa dua tahun yang lalu dimana salah satu eksekutif Lingyan Constructions menipu sebagian besar pemegang saham dan membuat reputasi Lingyan Constructions hancur seketika.
Membangun reputasi yang baik selama dua tahun ini bukan tugas yang mudah, mereka juga memiliki beberapa pemegang saham yang setia, tapi itu tidak cukup untuk ambisi mereka yang akan membangun taman hiburan serta hotel bintang enam di wilayah timur kota C.
Meng Wang yang melihat adanya peluang mendapatkan uang dari investasi itu, berusaha untuk menginvestasikan semua hartanya. Tapi dia hanya memiliki beberapa ratus ribu yuan, bahkan tidak mencapai satu juta yuan dah itu membuatnya kesal.
Jadi dia menghasut ayahnya untuk meminta uang kepada Meng Qi, yang sekarang sudah menjadi orang yang sangat kaya. Meng Shao yang tahu Meng Qi akan menolak permintaannya, jadi dia memutuskan untuk menelepon cucunya saja, Meng Fei.
Tapi itu semua sia-sia, gadis itu menutup panggilannya sepihak, membuat Meng Shao kesal.
"Anak kurang ajar itu! Bagaimana bisa aku memiliki seorang cucu sepertinya?! Dia benar-benar tidak tahu sopan santun!" teriak Meng Shao meluapkan amarahnya.
Xin Shu yang ada di sampingnya langsung menenangkannya. "Suamiku, tenanglah. Kita bisa memikirkan cara lain yang bisa membuat mereka memberikan uang kepada kita, kalau bisa dengan rumah itu juga sekalian."
Baik Meng Shao maupun Xin Shu adalah orang yang sama-sama egois, mereka terlalu memikirkan diri mereka sendiri. Memikirkan kembali rumah mewah bertingkat yang dimiliki anak perempuannya kembali membuatnya kesal sekaligus girang.
Dia kesal karena rumah itu bukan miliknya, tapi dia juga senang karena rumah itu milik anaknya. Artinya dia memiliki kesempatan untuk mendapatkan rumah itu, yang mungkin harganya puluhan juta yuan. Nominal uang yang tidak pernah merek bayangkan sebelumnya.
"Apapun itu, aku akan mencari cara agar Wang bisa berinvestasi di Lingyan Constructions. Dengan begitu masa depan keluarga Meng akan lebih terjamin..." gumam Meng Shao.
Dia tahu dengan baik watak keras kepala Meng Qi, meskipun wanita itu penurut dulunya, ketika dia menegaskan sesuatu, dia akan selalu pada pendiriannya. Jadi Meng Shao tidak berpikir untuk terus mengandalkan anak perempuannya itu.
"Aku sendiri yang akan menghubungi Meng Qi dan memintanya untuk memberikan sejumlah uang kepada Wang. Bagaimanapun Wang masihlah kakaknya, dan kita masih orang tuanya. Tidak mungkin dia tidak akan memberikan uang yang tidak seberapa itu..." Xin Shu masih bersikeras ingin meminta uang dari Meng Qi, dia tidak terima anak yang telah dia terlantarkan akan menjadi orang yang sangat kaya.
Meng Shao menghela napas kasar, "lakukan saja apa yang ingin kau lakukan. Aku sudah lelah berurusan dengan mereka..." Kemudian dia pergi ke kamarnya untuk beristirahat.
***
Di kantor utama Ming Group, Ming Shen mencak-mencak kesal. Dia telah meminta asistennya untuk mencari tahu latar belakang Meng Fei dan ibunya, tapi tidak ada yang spesial mengenai latar belakang keduanya.
Dia membolak-balikan berkas yang ada di tangannya lalu menggebrak meja menahan amarah, "mereka hanya berasal dari keluarga kecil? Tapi kenapa... Kenapa mereka tidak khawatir Ming Group, perusahaan besar di kota B akan menekan mereka? Ini tidak masuk akal!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pewaris Sekte Kuno: Jiwa Sang Dewi
Adventure!!BUKAN TERJEMAHAN!! ⭕Karya Original⭕ Genre: Urban, Fantasy, Female Lead, Strong, Super Rich, Super Power. Ada seorang wanita yang disebut sebagai Sang Dewi, dia adalah Ratu sekaligus penguasa alam. Dia dapat mengendalikan semua elemen alam sesuka...