65

1.2K 178 20
                                    

Hua Mulan melangkahkan sepasang kakinya ke dalam ruangan pesta. Kilau lampu menerpa wajahnya yang cantik jelita, dia sedikit mengernyitkan keningnya ketika salah satu lampu sorot di dalam ruangan terarah ke padanya sekilas.

Dia kemudian mengedarkan pandangannya, penasaran dengan siapa gadis cantik yang dibicarakan hampir semua orang di pesta itu. Jika memang secantik itu, seharusnya gadis itu terlihat mencolok, bukan?

Sampai sepasang netra coklatnya menangkap dua sosok yang tidak asing, mereka tidak lain adalah Meng Fei dan Qiu Ning. Dua pengecut terkenal di Qingzhi sebelumnya. Namun saat tatapannya menyapu wajah Meng Fei, dia akhirnya mengerti siapa subjek sebenarnya yang semua orang bicarakan.

"Pantas saja, dengan dia disekitar, wanita manapun akan merasa rendah diri di sampingnya..." gumam Hua Mulan pelan sambil menggelengkan kepalanya. Kecantikan Meng Fei saat gadis itu masih miskin saja sudah membuat hati banyak pria meleleh karenanya, apalagi sekarang di saat kondisi ekonomi keluarganya membaik? Sosok Meng Fei menjadi lebih mempesona daripada sebelumnya.

Awalnya dia ingin langsung mendekati Meng Fei, namun dia harus menemukan dulu Hua Yuyan dan menyapa Han Ling sebagai orang yang menyelenggarakan pesta. Begitu dia bertemu Hua Yuyan, dia hanya bertukar sedikit kata lalu menyapa Han Ling yang dibalas hangat oleh Han Ling sendiri.

Beberapa pria yang berada di dekat Hua Mulan, mau tidak mau melirik Hua Mulan dua kali. Walau tidak secantik Meng Fei, Hua Mulan memiliki daya tariknya tersendiri. Terlebih pesona yang dipancarkannya terkesan elegan dan dewasa meski usianya masih 16 tahun. Bahkan jika seseorang membual Hua Mulan adalah seorang model, tidak akan ada orang yang berani menyangkalnya.

Hua Mulan berjalan mendekat ke arah Meng Fei dan Qiu Ning. "Halo, bagaimana kabar kalian?"

Meng Fei tidak langsung menjawab, sedangkan Qiu Ning di sisi lain menatap Hua Mulan dengan tatapan tidak suka. Di masa lalu sebelum Hua Mulan terpilih menjadi salah satu siswa yang menerima program pertukaran pelajar, dia terkadang mengganggu Meng Fei karena Meng Fei yang dekat dengan Ming Tian. Saat itu harga diri Hua Mulan sebagai gadis tercantik di Qingzhi merasa terluka karena pria paling tampan di Qingzhi tidak tertarik padanya, melainkan tertarik kepada Meng Fei yang hanya seorang siswa penerima beasiswa tahunan.

Meng Fei sendiri hanya menatap Hua Mulan untuk sejenak, dia kemudian balas tersenyum kepada Hua Mulan. "Baik-baik saja, aku pikir terakhir kita bertemu saat ada acara pelelangan di kota F, bukan?"

Hua Mulan nampak berpikir sebentar, "ah, betul sekali. Aku hampir saja melupakannya jika saja kau tidak mengatakannya. Sejujurnya, saat itu aku terkejut kau membeli pulau dengan harga yang fantastis. Aku pikir aku sedang bermimpi, tapi ternyata tidak."

Kata-kata sanjungan yang dilontarkan Hua Mulan terdengar tulus. Tampaknya beberapa hari belakangan ini sesuatu terjadi kepadanya, sosok Hua Mulan yang tampak menakutkan dulu kini hanya menjadi masa lalu di depan Hua Mulan yang sekarang. Entah gadis itu hanya berakting atau tidak, tapi Meng Fei bersyukur melihatnya.

"Aku membelinya untuk kepentingan bisnis keluargaku. Aku tidak pernah mengira ternyata kau juga akan datang ke pesta yang diadakan Han Ling, aku pikir kau tidak akan datang. Jarak antara kota F dan kota B sangat jauh, kau tau itu..." ujar Meng Fei.

Keduanya berbincang dengan santai, seolah tidak ada yang terjadi sebelumnya. Qiu Ning yang berdiri di sebelah Meng Fei menatap Hua Mulan sambil mengerutkan keningnya, entah apa yang dia pikirkan, namun yang pasti dia memikirkan hal buruk tentang Hua Mulan.

Setelah keduanya berbincang untuk waktu yang lama, Hua Mulan tiba-tiba menundukkan kepalanya, dia menghela napas berat lalu berkata kepada Meng Fei, "Meng Fei, aku minta maaf atas perlakuanku selama ini. Harga diriku yang tinggi membuat pandanganku menyempit, aku benar-benar minta maaf kepadamu..."

Waktu terus berjalan dan musim terus berganti, pada dasarnya tidak ada yang abadi di dunia ini. Begitu juga dengan perasaan manusia, hal yang paling labil adalah perasaan manusia. Hua Mulan menghadapi beberapa hal berturut-turut selama dua bulan belakangan ini, dari dia dicampakkan oleh Liu Wen sampai kepada kakeknya yang terus sakit-sakitan.

Dia mungkin menyimpan kebencian terhadap Meng Fei sebelumnya, tapi itu sebelum dia bertemu lagi dengan Meng Fei di pelelangan yang diadakan di Feiyang Grup kala itu. Hua Mulan juga tahu posisinya, apa haknya melarang orang lain yang bukan siapa-siapanya menyukai Meng Fei? Dia akui Meng Fei cantik, sangat cantik sampai tidak ada pria yang bisa menolak pesonanya.

Tetapi apakah Meng Fei bersalah karena terlahir cantik? Tidak, Hua Mulan yang dulu mungkin berpikiran sempit, tapi tidak dengan sekarang. Seiring banyak permasalahan terjadi di lingkungan keluarganya, pola pikirnya terus berkembang. Dia bukan lagi seorang gadis yang naif seperti sebelumnya.

Meng Fei menatap netra coklat Hua Mulan yang cantik, dia bisa melihat ketulusan di kedalaman matanya. Meng Fei akhirnya tersenyum lalu berinisiatif menggenggam tangan Hua Mulan.

"Itu semua masa lalu. Aku juga menerima permintaan maafmu, kau tidak perlu merasa terbebani..." balas Meng Fei dengan senyum kecil di wajah cantiknya.

Berbeda dengan Hua Mulan, Meng Fei sudah lama melupakan dendam antara dia dan Hua Mulan sejak dia kecelakaan kala itu. Dia menganggap kecelakaan yang menimpanya saat itu adalah berkah baginya, jika dia tidak mengalaminya, dia mungkin tidak akan menjadi Master Sekte Kuno dan tidak akan menjadi Dewi Alam.

Sejak saat itu, Meng Fei menjalani kehidupan keduanya dengan penuh misteri namun juga mendebarkan, menyenangkan tapi memikul tanggung jawab berat di punggungnya. Meng Fei yang sekarang berdiri di pesta Han Ling bukan lagi Meng Fei yang akan mengemis cintanya terhadap Ming Tian.

Tanpa disadari, kondisi mental Meng Fei jauh lebih dewasa dan tenang daripada kebanyakan remaja. Dia bisa memilah apa yang harus dia balaskan atau lepaskan. Toh dia memang memiliki kemampuan untuk melakukannya, ini tidak seperti dia tidak berdaya.

"Feifei, kau serius memaafkan dia? Apa kau lupa—"

"Jangan lagi membicarakan hal itu. Sudah cukup bagi dia untuk meminta maaf, lagipula kita tidak bisa meramal masa depan. Jadi tidak ada yang tahu untuk kedepannya. Bukankah lebih baik memiliki banyak rekan daripada musuh?" Meng Fei memotong perkataan Qiu Ning dengan santai.

Qiu Ning hanya bisa meringis pelan. Entah mengapa, dia merasa Meng Fei yang sekarang tampak sangat berbeda dengan Meng Fei yang dulu dia kenal. Namun itu tidak mengubah fakta bahwa Meng Fei adalah sahabatnya, sahabat yang akan selalu dia sayangi.

"Aku merasa jadi orang jahat di sini..." gumam Qiu Ning pelan dengan wajah cemberut.

Meng Fei menggelengkan kepalanya pelan, dia menyenggol pelan bahu Qiu Ning lalu berkata, "shopping?"

Kedua mata Qiu Ning langsung berbinar, "malam ini? Setuju!"

Meng Fei mengalihkan pandangannya ke arah Hua Mulan, "kau bebas, 'kan sehabis ini? Kita bisa berbelanja bersama malam ini."

Hua Mulan langsung tersenyum sumringah, "benarkah? Kalau begitu aku ikut!"

Suasana di pesta itu memang ramai, tapi bagi ketiga orang itu, pesta itu tak lebih berarti daripada interaksi di antara mereka. Saling memaafkan memang bukan hal yang buruk.

Pewaris Sekte Kuno: Jiwa Sang DewiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang