25

1.4K 193 0
                                    

Qiu Zhen dan warga setempat berusaha mematikan kobaran api yang merayap ke setiap rumah. Mereka berbondong-bondong menimba air dari kolam ikan terdekat dan mengguyur rumah yang terbakar dengan air kolam itu.

Tapi sayangnya usaha mereka sia-sia, sekelompok pria berbadan kekar itu berusaha mencegah mereka dan terus membakar segala sesuatu. Mereka melemparkan cairan bensin yang membuat kobaran api semakin membludak.

"Haha! Rasakan ini! Cepat beritahu gadis bernama Meng Fei untuk datang ke sini, jika tidak, rumah kalian akan menjadi incaran selanjutnya!" teriak pemimpin kelompok sambil memasang wajah garang.

Tidak lama kemudian sebuah mobil mewah berhenti di depan semua orang, begitu pintu mobil terbuka, Ming Tian dan seorang pria bertubuh besar keluar dari dalam mobil. Ming Tian menatap sekelompok pria berbadan besar itu dengan tatapan rumit, dia berkata, "apa yang kalian lakukan, hah?! Aku bisa melaporkan hal ini kepada pihak yang berwenang, kau tahu?!"

Anehnya, sekelompok pria itu langsung menghentikan aksi mereka dan menundukkan kepala ke arah Ming Tian dengan penuh ketakutan, "t-tuan muda Ming..."

Ming Tian mendengus kasar, "Han, beri mereka pelajaran!"

Pria yang berdiri di samping Ming Tian dengan mudahnya menjatuhkan sekelompok pria itu sendirian. Qiu Ning dan yang lainnya yang melihat itu sedikit kebingungan, apa yang telah terjadi? Sebelumnya sekelompok pria berbadan besar itu bertindak seolah mereka adalah raja, tapi sekarang mereka hanya diam saja bahkan saat diserang oleh Mao Han.

Ming Tian yang menyaksikan itu merasa senang. Aksinya kemungkinan besar membuahkan hasil.

Tidak lama kemudian sebuah mobil datang dari arah yang sama bersamaan dengan tiga mobil pemadam kebakaran. Suara sirene mobil damkar membuat suasana di sana menjadi ramai dan bising.

Meng Fei dan Gao Yang turun dari mobil, mereka berdua melihat pemandangan mengerikan di depan mereka yang mana hampir tujuh rumah terbakar hangus. "Apa yang sebenarnya terjadi?" gumam Meng Fei heran. Tidak mungkin ada orang gila yang akan membakar rumah sembarang orang begitu saja. Hukuman atas nama kerusakan properti orang lain dan juga percobaan pembunuhan sama sekali tidak ringan.

Qiu Ning dengan wajah ketakutannya langsung menghampiri Meng Fei, begitu juga dengan Qiu Zhen dan beberapa tetangga lainnya. Qiu Ning dengan wajah ketakutan berkata, "Feifei, mereka semua membakar rumah warga. Ayah dan yang lainnya berusaha untuk menghentikan mereka, tapi tidak ada satupun dari kami yang bisa melakukannya..." keluhnya.

Meng Fei mengelus pundak Qiu Ning pelan, berusaha memberinya ketenangan. Dia kemudian menyadari ada orang lain yang menghampirinya, dan orang itu tidak lain adalah Ming Tian.

Meng Fei menatap Ming Tian tajam, "apa yang kau lakukan di sini?" tanyanya dengan nada dingin.

Ming Tian mengerutkan keningnya, "Meng Fei, aku datang untuk membantu para warga di sini. Mereka sepertinya membutuhkan bantuan ku untuk menghentikan mereka... Kau tidak bisa setega itu membiarkan orang yang membantu para tetanggamu selamat, bukan?"

Mendengar itu, Meng Fei sedikit mengangkat alisnya. Seketika dia langsung menyadari siapa dalang sebenarnya dibalik kekacauan ini. Dia menatap Ming Tian semakin tajam, dia berkata dengan nada rendah, "ternyata kau biang keladinya... Ming Tian, apa kau pikir aku tidak akan menyadari semua kebodohanmu ini?"

Saat itu wajah Ming Tian langsung memucat, tubuhnya gemetar hebat ketika Meng Fei mengatakan hal itu kepadanya. "B-bagaimana kau bisa menuduhku seperti itu? Apa kau punya buktinya?"

Meng Fei mencibir, "bukti? Cih! Sekelompok pria gila datang entah darimana membuat kegaduhan di sini dan bahkan berani membakar rumah warga yang bisa saja terjadi kasus pembunuhan. Tidak ada satupun orang di sini yang tahu nomormu atau siapa dirimu, jadi kenapa kau langsung datang kesini? Terlebih membawa seorang pria berbadan besar yang setahuku kau tidak pernah membawanya. Jika bukan karena kau tahu semuanya dari awal kejadian, lalu apa itu? Bisakah kau menjelaskannya?"

Pewaris Sekte Kuno: Jiwa Sang DewiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang