Ada tiga perusahaan manufaktur yang lumayan besar di kota B, salah satunya adalah Diqian Grup. Meskipun Diqian Grup menangani beberapa bisnis sekaligus, fokus utama mereka adalah perusahaan manufaktur.
Tapi sayangnya karena kebodohan anak direktur utama mereka, Diqian Grup harus tutup mulai hari ini dan seterusnya. Banyak karyawan harus di phk dan para pemegang saham yang menuntut ganti rugi karena kebangkrutan perusahaan yang begitu tiba-tiba.
Namun jika seseorang bertanya siapa yang paling marah dari kekacauan itu? Maka jawabannya adalah Jian Aiming. Karena anaknya lah, perusahaan yang sudah diwariskan oleh keluarganya kini bangkrut dibawah kepemimpinannya.
Karena anak bodohnya telah menyinggung sosok yang tidak seharusnya dia singgung, pada akhirnya kerja keras keluarga Jian langsung lenyap seketika. Diqian Grup seketika bangkrut dan Jian Aiming selaku Dirut perusahaan harus bertanggung jawab atas kebangkrutan perusahaannya.
Tidak butuh waktu lama sampai situs internet dikejutkan dengan kabar bahwa Diqian Grup yang merupakan perusahaan manufaktur besar di kota B mengalami kebangkrutan dan akhirnya Diqian Grup dipindahtangankan ke perusahaan lain.
Sesuai arahan Meng Fei, Lu Suming langsung membeli Diqian Grup dengan harga miring dan mengklaim kepemilikannya perusahaan sepenuhnya. Sekarang Diqian Grup telah sepenuhnya menjadi milik MF Grup.
Begitu berita itu tersebar, tidak sedikit pengusaha yang mulai mewaspadai MF Grup. Kebangkitan perusahaan yang baru saja diresmikan itu sama sekali tidak main-main. MF Grup langsung memasang momentum yang sangat kuat, bukti bahwa MF Grup memang sangat mampu.
Sementara keluarga Jian Aiming mengalami penderitaan, Meng Fei sedang bersiap-siap untuk mendatangi pesta teman sekolahnya. Sejujurnya dia sendiri tidak terlalu mengenal banyak orang di SMP Qingzhi, tapi karena mereka mengundangnya, sudah seharusnya dia hadir di pesta itu.
Setelah mengenakan pakaian santai, karena memang pesta ini tidak bersifat formal, dia hanya mengenakan setelan kaos dan jeans santai. Meski begitu Meng Fei masih sangat cantik walau hanya mengenakan pakaian sederhana.Setelah semuanya siap, dia berangkat ke pesta bersama dengan Qiu Ning dan Lan Xing. Seperti biasa, Gao Yang bertugas menyetir kendaraan. Hao Ai di sisi lain tidak bisa ikut ke pesta karena sedang ada acara keluarga di rumahnya, akan sangat tidak sopan jika dia berpergian keluar untuk main saat keluarganya sedang berkumpul.
Pesta yang diadakan oleh teman sekelasnya cukup meriah, hampir semua orang yang hadir di sana siswa-siswi SMP Qingzhi. Meng Fei sendiri tidak terlalu berhubungan dekat dengan orang lain, tapi bukan berarti dia tertutup orangnya. Lagipula orang yang mengadakan pesta cukup dekat dengan Lan Xing.
Sesampainya di pesta, Meng Fei dan kedua temannya langsung turun dari mobil. Kedatangan Meng Fei sudah jelas menarik perhatian banyak orang, baik itu dari yang sepantaran sampai orang dewasa. Siapa juga yang tidak menyukai kecantikan.
Kecantikan Meng Fei yang paripurna memang sudah menjadi topik panas untuk setiap sekolah, bagaimanapun SMP Qingzhi termasuk sekolah kelas atas di kota B, wajar saja setiap siswa-siswi SMP Qingzhi menjadi begitu terkenal.
"Lan Xing, akhirnya kau datang juga..." tiba-tiba saja dari arah lain seorang gadis mengenakan gaun pesta berwarna merah muda mendekat, dia adalah Han Ling, orang yang mengadakan pesta sekaligus teman Lan Xing juga.
"Tentu saja aku datang, bagaimanapun kami adalah teman. Ngomong-ngomong, dimana yang lainnya?" tanya Lan Xing, pandangannya mengedar ke sekelilingnya, tapi dia tidak melihat teman lainnya.
Han Ling adalah teman satu eskul-nya, itu juga alasan kenapa Han Ling mengundangnya untuk datang ke pesta-nya. Lingkungan pertemanan Lan Xing memang lebih luas dibandingkan dengan Meng Fei ataupun Qiu Ning.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pewaris Sekte Kuno: Jiwa Sang Dewi
Adventure!!BUKAN TERJEMAHAN!! ⭕Karya Original⭕ Genre: Urban, Fantasy, Female Lead, Strong, Super Rich, Super Power. Ada seorang wanita yang disebut sebagai Sang Dewi, dia adalah Ratu sekaligus penguasa alam. Dia dapat mengendalikan semua elemen alam sesuka...