04

2.5K 269 1
                                    

Usai menyelesaikan aksi meretas nya, dia kembali ke rumah sakit dengan suasana hati yang bahagia. Meng Qi yang jarang menggunakan kartu rekeningnya, menyimpannya di Meng Fei. Jadi Meng Fei tidak khawatir ibunya tahu aksinya itu.

Meski disayangkan, hanya Meng Fei yang memiliki ponsel, ibunya tidak.

Saat hari menjelang sore, Meng Qi kembali ke rumah sakit dengan wajah lesu, tapi dia berusaha menyembunyikannya dari anaknya. Dia tidak ingin anaknya melihat dia bersedih, karena itu akan membuat sedih anaknya juga.

"Ibu kemana saja?" tanya Meng Fei berpura-pura tidak tahu apa yang dilakukan ibunya.

"Ibu baru saja bekerja sayang. Kamu sudah makan siang?" tanyanya.

Meng Fei mengangguk, "tadi perawat membawakan makanan untuk ku dan aku sudah memakannya. Ibu bagaimana? Ibu sudah makan?"

Kali ini Meng Qi yang menganggukkan kepalanya, "ibu sudah," jawabnya yang bertentangan dengan rasa lapar yang dia rasakan sekarang.

Meskipun Meng Qi telah menyembunyikannya dengan baik, sayangnya Meng Fei bisa melihat kebohongan di wajahnya. Dia ingin membelikan makanan untuk ibunya, tapi kondisinya yang sekarang tidak memungkinkan atau ibunya akan semakin khawatir.

"Ibu, aku ingin pulang ke rumah," ujar Meng Fei tiba-tiba yang mengejutkan Meng Qi. "Tidak! Kondisimu masih belum stabil dan harus tetap beristirahat di sini. Nanti saja pulangnya saat kamu lebih baik, oke?"

Mendengar itu, Meng Fei menggelengkan kepalanya, "aku tidak suka disini, bau rumah sakit membuatku mual. Lebih baik aku beristirahat di rumah saja, lagipula tidak ada bedanya beristirahat di sini dengan di rumah."

Meng Qi terdiam sejenak. Sebenarnya biaya penginapan kamar rumah sakit hampir membuatnya kewalahan, untuk semalam harganya 500 yuan dan harga itu terlalu tinggi untuk dia bayar. Tapi kesehatan Meng Fei adalah prioritas di sini, dia tidak ingin anak semata wayangnya menderita, jadi dia terpaksa harus menghabiskan seluruh tabungannya untuk membayar biaya rumah sakit termasuk biaya operasi yang menelan 10.000 yuan.

Setelah ragu-ragu sejenak, Meng Qi berkata, "baiklah, tapi Feifei harus berjanji untuk beristirahat ketika di rumah nanti, mengerti?"

"Eung! Aku akan mendengarkan ibu, aku berjanji!"

***

Meng Fei dah Meng Qi kembali ke rumah mereka yang ada di Distrik Timur kota B. Mayoritas orang yang tinggal di sana berekonomi rendah, dan hanya segelintir orang yang memiliki rumah mewah di sana.

Rumah Meng Qi dan Meng Fei sendiri jauh dari kata mewah, namun rumah itu cukup untuk membuat mereka bernaung teduh dari teriknya matahari dan hujan untuk waktu yang lama.

Kembalinya Meng Fei dan Meng Qi membuat tetangga sekitar bahagia, kehidupan mereka yang sederhana membuat tali hubungan antar orang semakin erat dengan saling membantu satu sama lain.

"Feifei sudah kembali? Bagaimana keadaannya? Maafkan aku yang tidak bisa mengunjunginya di rumah sakit," tanya Qiu Zhen, atau biasa Meng Fei panggil paman Qiu. Dia seorang penjual makanan keliling di wilayah sini, orang-orang tentu saja mengenalnya karena makanan yang dia jual tergolong murah tapi enak.

Meng Qi menjawab, "untungnya dia baik-baik saja. Feifei hanya membutuhkan banyak istirahat untuk sekarang. Dia mungkin belum bisa sekolah untuk seminggu ini."

Paman Qiu yang mendengar itu menghela napasnya pelan, dia mengalihkan pandangannya ke arah Meng Fei, "Feifei harus tetap sehat, bukankah begitu? Paman yakin Feifei akan baik-baik saja dengan cepat!"

Meng Fei hanya tersenyum mendengarnya, "terimakasih banyak, paman."

"Oh iya, aku akan memberitahu Qiu Ning dan memintanya menemanimu agar kau tidak kebosanan."

Pewaris Sekte Kuno: Jiwa Sang DewiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang