The Christmas Socks Club (9)

18 4 0
                                    

Amabel ada benarnya juga. Kebetulan jarang sekali terjadi dua kali seumur hidup. Memang tidak mungkin kedua-dua kalinya mengeluyur, dua kali pula terpergok orang yang sama. Siapa lagi maksudnya kalau bukan Pak Kepsek Willowy yang nosey dan bila berjalan tulang lututnya berderit kencang, hingga siswa-siswa menjulukinya Mr. Ricketty secara berguyon. Asalnya dari kata "rickety" yang artinya goyang atau reyot. Juga dari kata rickets yang artinya rakitis.

Sayangnya, seakan kota Honolulu sudah terlalu sempit, Chloe dan Amabel menjumpai kebetulan lainnya yang tak kalah menegangkan. Baru saja memasuki area pasar kaget, suara lembut mengagetkan mereka dengan sapaan familier, Chloe, Amabel, students, kalian sedang apa di sini?

Astaga! Rupanya Miss Hamilton, guru sejarah mereka yang menyapa. Guru perempuan yang manis ini mengajar sejarah untuk kelas tinggi, dari kelas empat sampai kelas enam, dan senyum rupawannya mengembang meskipun tak urung membuat jantung berdegup keras, apalagi mereka dalam situasi kurang enak, mengeluyur tanpa seizin dan tanpa pengawasan dari orangtua.

Yang lebih mengejutkan lagi, Miss Hamilton bukan tengah berbelanja di pasar kaget, justru Miss yang murah senyum ini menggelar lapak yang menjajakan kaus kaki bayi dan anak-anak. Surprise! Artinya kejutan kali ini saling memberi kejutan, karena kegiatan Miss Hamilton sendiri kejutan bagi Amabel dan Chloe, yang sejak terpergok mematung saja dengan tatapan melompong.

"Er, Miss Hamilton? Maaf Miss, kami berjalan-jalan after school. Maaf, maksudnya Chloe yang after school, saya sendiri libur hari ini, Miss." Amabel menjawab dengan bibir pias.

"Ayo, kalian kemari sebentar. It's okay, dear. Bu guru butuh bantuan kalian berdua. Yuk."

Lapak tenda sewaan Miss Hamilton mungil, sesuai barang jualannya yang sedikit, tetapi strategis lokasinya, persis di sisi kiri pintu masuk, yang berupa gapura tripleks dengan kalungan bunga bertuliskan aloha aloha! Bila diumpamakan rumah tinggal, lapak guru mereka berada di hoek (ini ejaan lama yang dibaca huk), dan terpantau oleh pengunjung yang memasuki pasar kaget dari segala arah.

Cukup khawatir, Chloe mengamati tenda putih yang menaungi lapak Miss Hamilton bergoyang, pasalnya kaki-kaki tenda kelihatan kecil, tipis, dan gampang roboh. Seandainya hujan deras datang atau badai angin bertiup, dipastikan tenda serapuh ini tak mampu bertahan lebih lama. Untunglah, cuaca Sabtu ini cerah cemerlang, awan-awan putih seakan berkumpul menjadi peneduh matahari terik, dan awan-awan yang berkerumun di angkasa itu salah satunya mirip payung tenda jumbo. Intinya, hari ini bermatahari cerah tapi cukup sejuk.

"Kalian bisa bantu Miss berjualan? Begini, tadi ada telepon dari rumah, katanya keponakan Miss datang, tapi tidak ada yang membukakan pintu, jadi Miss mau pulang sebentar melihat dia. Jangan khawatir. Harga semua barang di sini sama semua, satu dolar sepasang untuk kaus kaki bayi, satu setengah sepasang untuk kaus kaki anak-anak. Miss juga sudah tempelkan harga di setiap item. Tolong ya, merepotkan kalian."

"Baik, Miss. Tidak masalah." Chloe dan Amabel serempak dan patuh menjawab.

Sesudah Miss Hamilton yang melambai dan terus menoleh berlalu punggungnya, Chloe dan Amabel mengembus desahan laga, dan rasanya sekujur badan mereka lemas tak kepalang. "Fiuhh. That's close enough." Amabel berseru plong, meskipun bagi Chloe agak aneh juga kenapa Amabel tegang dan cemas. Toh hari ini Sabtu, dan murid asli penduduk Hawaii seperti Amabel tidak perlu mengikuti Kelas Sabtu. Mungkin Amabel toleran dengan dirinya yang statusnya mengeluyur, pikir Chloe mensyukuri punya seorang teman yang setia kawan seperti Amabel.

"Eh, Amabel. Bagaimana nanti selanjutnya? Kalau tugas kita selesai kita dimarahi Miss Hamilton tidak, ya? Heran, buat apa sih Miss kita jualan kaus kaki di hari Sabtu?" Chloe berbicara sambil menudungi kepalanya, karena seorang bapak-bapak kurus dan tinggi melintas, untungnya bukan Pak Kepsek Willowy, sang momok bebuyutan untuk mereka berdua.

Chloe and The Claus (FIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang