The Hocus Pocus Land (25)

18 4 0
                                    

Menjadi detektif cilik memang sangat keren, dan jujur Chloe mengakui itu dambaan hatinya sejak dulu. Namun, tak terbayang oleh si gadis berponi bob, kasus pertama yang ditanganinya begitu dekat dari tempat tinggalnya, lebih-lebih sang tersangka adalah ayah kandungnya sendiri. Tentu Chloe masih membantah paddy betul-betul bersalah, sayangnya kegugupan ayah Chloe saat dua polisi muda pindah ke rumah pondokan cukup mengundang curiga. Berani karena benar, takut karena salah, pada prinsipnya.

Kasus pencurian di sekolah sudah ditangani Miss Hamilton, dan Chloe lega karena bertindak benar dan tidak main hakim sendiri. Serahkan pada yang berwenang, segalanya pasti beres karena mereka berpengalaman dan lebih cakap, itu prinsip tokoh detektif kecil dalam komik setrip, yang dimuat dalam koran langganan ibu Chloe. Nama si detektif Hocus, dan ia dibantu partnernya yang bernama Pocus, maka judul komik berseri itu menjadi Hocus Pocus.

Untuk kasus paddy, ayahnya, Chloe merasa tak mungkin menyerahkan pada yang berwenang. Berurusan dengan polisi artinya paddy akan dipenjara seperti ibu Chloe di Salemba. Lalu nasib Chloe di Honolulu bagaimana? Pastilah dia berakhir yatim piatu dan sebatang kara, lalu menjadi anak negara. Berabe bila sebagai foster kid ia diadopsi ibu seketus Madame Song, misalnya, atau diasuh ayah ibu yang gemar menakut-nakuti anak seperti orangtua Merry, tetangga sebelah rumahnya. Biar bagaimana pun, Chloe lebih menyukai paddy-nya sendiri. Segalak dan sekikir apa pun, paddy tetaplah segala-galanya bagi Chloe!

Lalu disadari Chloe satu keanehan di tetangga sebelah kirinya. Dua bersaudara Douglas Park hanya salah satunya yang sering terlihat. Si bungsu, Aaron Douglas Park yang lebih pendiam tapi gampang meledak, terlihat wara-wiri dalam pengamatan Chloe, padahal biasanya yang mengurus rumah dan keperluan sehari-hari adalah sang kakak, Ian Douglas Park yang pengomel. Istilahnya Ian adalah kepala keluarga di rumahnya, mengingat posisinya sebagai kakak dan anak sulung, dan kabarnya juga, rumah mereka dibeli dari hasil jerih payah sang kakak berbisnis buah nanas.

Pasti Sir Ian sedang tidak sehat. Chloe berbaik sangka dan memaklumi mengapa Lady Grey tak terurus kondisinya. Dengar-dengar, Lady Grey adalah kesayangannya Sir Ian, dan Sir Aaron sebetulnya tidak suka pada kucing dan hewan berbulu lainnya. Kasihan Lady Grey yang jadi sebatang kara sekarang, pikir Chloe muram. Untuk sementara waktu, Chloe sukses menyembunyikan Lady Grey di kamarnya, dan herannya Chloe mendapati, stok tuna kalengan di lemari bajunya tidak berkurang, seakan seseorang diam-diam memasukkannya saat ia pergi sekolah.

Big Daddy Kevin mungkin pelakunya? Bukan sepertinya. Memangnya Big Daddy Kevin punya uang di dompetnya? Lagipula Big Daddy pasti tak mungkin seorang diri ke petshop dekat rumah mereka, karena selama Chloe bersekolah, pintu rumah dikunci dari luar. Kalaupun Big Daddy bisa keluar dengan melompat jendela, misalnya, tak mungkin ia tahu jalan menuju petshop, berhubung si kakek setengah linglung dan kurang fokus dalam memikirkan sesuatu.

Misalnya sewaktu Chloe menanyakan soal pepatah bahasa Inggris, to err is human, but to forgive divine, Big Daddy malah melantur tak tentu arah, dan malah membahas dongeng tentang Jiffy, scarecrow atau orang-orangan pengusir gagak yang merana dalam kesendirian Natal bersaljunya, bahkan sang Sinterklas pun tak menoleh padanya kala melintas dengan kereta hadiah dan rusa-rusanya yang berdandan megah. Chloe protes karena katanya, scarecrow bukan orang sungguhan dan cuma boneka di ladang jagung. Namun, Big Daddy terisak dengan murung.

Hm, to err is human, but to forgive divine. Namun, bukankah polisi harus menjebloskan orang bersalah dalam tahanan, dan memaafkan mereka artinya penjahat-penjahat berkeliaran bebas di masyarakat luas? Buktinya ibu Chloe dinyatakan bersalah menipu uang, dan polisi tidak mau memaafkannya, maka sang ibu mendekam dalam tahanan sampai sekarang, dan mestinya dalam lima tahun mendatang, ibu Chloe baru bisa menghirup udara kebebasan.

Ah, Chloe sudah memutuskan untuk menyurati Sunflower Moon dan menanyakan pendapatnya soal pepatah to err is human, but to forgive divine. Apakah Sunflower Moon pernah bersalah pada orangtuanya dan lalu dimaafkan dan apakah di tengah perang, memaafkan tetap relevan mengingat situasinya kalut dan penuh kekacauan? Sunflower Moon yang bijak pasti tahu jawabannya.

Chloe and The Claus (FIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang