"Bukan, Merry. Kamu salah sangka. Kakek di rumahku bukan Mister Calvin. Dia Santa Claus. Iya, dia Santa Claus sungguhan, yang mampir dari Kutub Utara ke rumahnya kami."
"Kamu bohong kan, Chloe. Lalu kenapa ada dua polisi datang ke rumahmu?"
"Pokoknya papaku bukan penculik. Dua polisi itu juga salah sangka. Kakek di rumahku namanya Kevin, bukan Calvin. Sebenarnya dia Santa Claus sungguhan, tahu."
"Aku gak percaya ada Santa Claus mampir sebelum Natalan. Lagipula kata mamaku Santa Claus cuma dongeng dan lagipula kami Buddha dan gak merayakan Natal. Kamu bohong, Chloe."
"Pokoknya gak boleh ada yang menuduh papaku. Papaku gak bakal masuk penjara. Kalian jangan memfitnah papaku, ya. Titik!" Chloe meninggikan nada suaranya dan matanya mulai berkaca-kaca.
"Pokoknya aku gak percaya punya tetangga Santa Claus di sebelah rumah!" Merry balas memekik.
Selanjutnya, Chloe menyingkir dengan berurai tangisan, menyadari bahwa ada kemungkinan ayahnya benar-benar seorang penculik. Chloe membohongi dirinya sendiri, ayahnya difitnah dan kakek yang dibawa ayahnya pulang memang Santa Claus sungguhan, bukan Mister Calvin yang sedang dicari-cari sebagai orang hilang. Bahkan Chloe Noella, gadis yang mencintai Natal dan Sinterklas mulai goyah hatinya, apakah Santa sang Bapak Natal betul-betul hidup selain dalam dongengan Malam Natal, dan bisakah ayahnya selamat dari penjara dengan pertolongan sang Semangat Natal?
Tuhan, saya memohon pada-Mu, peri Semangat Natal yang baik sudah menolong banyak jiwa di dunia ini. Berikanlah dan kirimkanlah Semangat Natal bagi kami, agar keajaiban Natal-mu menolong paddy saya dari penjara, dan saya yang namanya Chloe Noella tidak jadi sebatang kara di Honolulu, Hawaii. Amin, ya Tuhan.
Chloe berdoa di meja makan, doanya khusyuk dan sangat serius. Terbayang lagi bagaimana sejumlah polisi dengan surat tugasnya menahan ibunya di Jakarta, selanjutnya Chloe diasuh oleh seorang guru yang bersahabat dengan ibu Chloe, hingga paddy, ayahnya Chloe datang menjemputnya untuk tinggal bersama di Hawaii, negeri yang tidak bersalju dan iklimnya menyerupai Indonesia, karena Chloe sempat mengira, Amerika Serikat itu negeri penuh salju seperti desa-desa Natal dalam mimpinya hampir tiap malam, oleh sebab itu ayahnya begitu betah tinggal berjauhan dengan mantan istri dan Chloe, putri mereka satu-satunya.
Bagi Chloe sekarang, satu-satunya jalan agar paddy tidak dipenjara adalah meyakinkan semua orang, Big Daddy Kevin itu Santa Claus tulen, sungguhan dan sungguh-sungguh asalnya dari Kutub Utara, sekalipun itu mungkin cuma dusta, tapi Chloe menganggapnya sebagai dusta putih yang dosanya sangat kecil. Lagipula, Big Daddy memang mirip sekali Santa Claus, meskipun badannya masih sekerempeng seperti waktu dia datang, Chloe berpikir dengan yakin di satu sisi benaknya.
Namun, sisi Chloe yang lain menyanggah soal Santa Claus. Big Daddy Kevin dan Mister Calvin - yang nama aslinya Calvin Job - memang sangat mirip satu sama lain, sulit menyanggah mereka dua orang yang berbeda dengan kemiripan demikian rupa, kecuali mereka sepasang kembar identik. Namun, Calvin Job alias Mister Calvin tidak punya saudara kembar, dan dari pelajaran di sekolah, Chloe tahu kelahiran kembar identik yang bak pinang dibelah dua itu kurang lazim, hanya empat per seribu kelahiran secara global.
Chloe, apakah kamu mencintai ayahmu? Bisikan di hati kecilnya mengiang. Jangan biarkan ayahmu ditangkap lalu dipenjara seperti ibumu. Kamu harus melindungi paddy, karena paddy-mu satu-satunya orangtuamu sekarang.
Eh, Chloe Noella, kamu anak baik yang mencintai Natal, kan? Kok kamu diam saja melihat ayahmu melakukan kejahatan? Penculikan itu melanggar hukum dan bisa dipenjara, lho. Melihat orang lain berbuat dosa tapi kamu diam saja artinya kamu ikut punya dosa juga. Jangan biarkan seperti itu. Santa Claus bilang, tak ada hadiah untuk anak yang berkelakuan jahat. Bisikan nurani yang lain menguntit Chloe, yang mulai merasa berdosa dan gelisah, meski ia tak mau paddy-nya sampai dijebloskan ke penjara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chloe and The Claus (FIN)
General FictionChloe Noella, gadis kecil yang mencintai Natal, mesti pindah ke Honolulu sejak ibunya dipenjara atas tuduhan penipuan. Terpaksa Chloe tinggal bersama ayahnya yang sibuk dan tak punya semangat Natal, hingga hari-hari membosankan berakhir sejak seoran...