The police is here. Polisi akhirnya datang juga. Chloe terpaku gugup, seakan menjelma figurin terakota mungil. Pose tegangnya otomatis "siap grak" seakan kembali baris berbaris ala latihan laskar Pramuka Siaga. Bahkan suara peluit imaginer tak putus-putus berkumandang, peluit pramuka yang lama-lama selantang sirene ambulans ataupun raungan mobil polisi. Padahal hanya ada bunyi ketukan lambat-lambat di pintu.
Chloe mau tak mau memikirkan kata "perang". The War at Home. Siapa bilang war atau perang hanya ada bila tembak-tembakan atau hujan misil berlangsung sengit? Bila rumahmu terancam kedatangan orang asing, bukankah namanya perang juga di tempat kamu tinggal? Suara ketukan pintu rasanya lebih menggelegar dari letusan granat tangan ataupun ranjau darat, yang cuma disaksikan Chloe di film-film perang Vietnam buatan Amerika Serikat selama ini.
Sesudah mengetuk pintu tiga kali, rombongan polisi seolah-olah terpaku. Tidak lagi bersuara, tapi tidak pergi dan menanti dengan sabar di muka pintu. Chloe tak sanggup mengerahkan keberaniannya, seakan nyalinya habis seumpama kubangan air kerontang disirami matahari terik. Ia cuma bisa membeku, menanti, sekaligus menitikkan bulir mata oleh kecemasan bukan main-main.
Paddy, cepatlah paddy pulang, tolong aku, dong, Chloe berbisik dalam hatinya.
Eh, jangan. Paddy jangan pulang dulu. Jangan pulang, paddy. Nanti paddy ditangkap sama polisi. Semoga paddy pulangnya masih lama sekali, jadi opsir polisinya lelah menunggu dan mereka pasti pulang ke rumah atau kantor masing-masing. Chloe meralat doanya, mengingat adegan ibunya digelandang sejumlah polisi bersurat tugas resmi. Sepertinya ibunya diborgol karena menolak bekerjasama, sedikit melawan terhadap para petugas, kalau Chloe tak salah ingat.
Doa Chloe yang dipanjatkan berlinang air mata tidak terkabul akhirnya. Paddy pulang lebih cepat dari biasanya, menjelang pukul empat di sore hari. Tidak! Chloe menjerit diam-diam, karena suara sedan kuning metalik kecil, yang kata ayahnya mobil milik bosnya menepi di depan pagar mereka. Chloe tak perlu mengintip, karena Chloe hafal mati suara mesin, dan decit bannya saat direm begitu mudah dibedakan dari mobil-mobil lainnya.
Heran, seharusnya paddy bisa melihat dari kejauhan, ada mobil polisi hitam parkir di muka pagar rumah. Seharusnya paddy bisa menyuruh bosnya membelok, berpura-pura ada keperluan mendadak di tempat lainnya. Lagipula suasana sore masih cukup benderang, seharusnya paddy bisa melihat dengan baik, kan?
Chloe menggigil meskipun cuaca hari ini cenderung panas. Habislah sudah. Terdengar paddy membuka selot pagar dan melangkah masuk pekarangan rumah. Tak perlu menunggu lama, polisi-polisi tegap, Chloe tak tahu pasti jumlahnya, mungkin ada lima atau enam orang kurang lebihnya, akan berseru freeze, memerintah paddy agar diam dan tak melawan. Lalu paddy akan angkat tangan, tanda menyerah dan para polisi akan menggiringnya pergi dengan mobil sedan hitam mengilat. Jenisnya Dodge Charger, sedan garang dengan sablon tulisan POLICE warna putih di pintu mobil kiri dan kanan. Chloe tahu karena Bugs Bunny menyombong punya paman polisi muda yang sempat mengajaknya berpatroli di jalan raya.
Eh, apakah telinganya bermasalah atau bagaimana, kok sepertinya paddy menyapa ramah pada opsir-opsir polisi, lalu berbincang dalam bahasa Inggris? Jadi, perwira polisi di teras depan berteman dengan paddy semuanya?
Chloe baru saja plong batinnya, terjadi kejutan sekali lagi, tatkala paddy membuka pintu depan dan mempersilakan para polisi berseragam masuk. Bahkan tak menoleh pada Chloe yang membeku di ambang pintu, paddy membuat twist terbesar dalam alur cerita sore ini. Intinya ia memperbolehkan polisi menggeledah rumah mereka dan membawa pergi lansia bernama Mister Calvin Job yang mengaku namanya Kevin saja.
"Silakan, Bapak-Bapak. Calvin Job sudah saya tampung berminggu-minggu di rumah saya. Dia setengah pikun dan mengaku-aku Santa Claus. Saya harus menunggu lama, karena ada dua bodyguard utusan putrinya yang melindungi beliau. Putranya pasti menunggu ayahnya pulang ke rumah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Chloe and The Claus (FIN)
General FictionChloe Noella, gadis kecil yang mencintai Natal, mesti pindah ke Honolulu sejak ibunya dipenjara atas tuduhan penipuan. Terpaksa Chloe tinggal bersama ayahnya yang sibuk dan tak punya semangat Natal, hingga hari-hari membosankan berakhir sejak seoran...