7 : Rethink

836 94 1
                                    

Seoul - South Korea
12 : 30 KST

Siang hari yang tak terduga, musim semi yang biasanya ditemani dengan hari-hari yang terang nan sejuk juga hembusan angin menyegarkan dengan semerbak bunga, kini mendung dan berangin kencang.

Langit sangat gelap di siang hari ini, sepertinya hujan akan datang. Langkah guntai mengikuti jajaran pepohonan yang menari tertiup angin, memeluk dirinya kala tiupan angin tersebut ikut menyentuh kulit. Felix akhirnya telah sampai ke sebuah tempat yang paling aman dan nyaman baginya, yaitu rumah.

Menatap kartu dengan nama Nepthune's Corporation yang terlihat jelas bagaimana ini pernah menjadi harapan terbesar bagi hidupnya, namun sekarang menjadi harapan kosong dan sebuah kartu tidak berarti. Semua ini membuat Felix tersadar bahwa kehidupan tidak akan selalu berjalan mulus, dan selalu ada sebab-akibat akan segala perbuatan dalam skenario kehidupan.

Suara tangisan terdengar kala Felix telah menginjakkan kakinya di lantai halaman rumah sederhana ini, mendengar dengan baik sampai ia tersadar bahwa tangisan itu berasal dari dalam rumahnya.

"Eomma ? Aku hanya tak mengerti mengapa kau harus melangkah sejauh itu !".

Suara frustasi dari Changbin, itulah yang Felix dengar kala dengan buru-buru ia memutar handle pintu dan disuguhkan dengan pemandangan mengejutkan didalamnya.

Felix membulatkan matanya, ia melihat Eunsoo yang terduduk di lantai sembari menangis keras tepat dibawah putranya sendiri. Sedangkan Changbin dengan segala kefrustasiannya menatap sang ibu tak percaya.

"Aku hanya ingin tidak ada yang terluka diantara kita, Changbin-ah". Ucap Eunsoo di tengah tangisnya dengan isakan.

Felix berjalan cepat mendekati wanita tersebut dan meraih bahunya, ikut menatap Changbin yang kini menatap ibunya dengan segala pertanyaan dan kegelisahan dalam diri. Walaupun Felix tidak tahu apa yang sedang terjadi diantara ibu dan anak ini.

"Hyung, ada apa ?". Tanya Felix pelan sembari mengusap halus bahu Eunsoo yang masih berlinang air mata itu.

Changbin mengusak wajahnya kasar, ia tidak hanya sekedar dipenuhi rasa marah tetapi terlihat ada rasa sedih dan kecewa dalam dirinya. "Felix, jika kau tak bisa membantu sebaiknya jangan memperkeruh keadaan, pergilah !". Ucap Changbin masih dalam nada tenangnya.

Felix menatap Changbin tidak percaya, namun kini Eunsoo menahan pergelangan tangan Felix seolah-olah mengisyaratkan agar si empu tidak meninggalkannya disini. "Ini semua salahku, Felix".

"Eomma". Ucapan Changbin kembali membuat keduanya terfokus pada si empu yang kini tersandar lemas di dinding rumah ini. "Jangan pernah melakukan itu lagi, aku akan berusaha untuk melunasi semuanya, bagaimanapun caranya".

Eunsoo menggeleng keras."Tidak Changbin-ah, mereka akan selalu memberatkan kita jika aku tidak datang ! Kita berhutang pada mereka sudah sepuluh tahun lamanya".

"Bagaimana bisa aku melihat ibuku seperti itu ? Eomma, bagaimanapun aku tidak akan rela, sekarang aku tak masalah jika kau dekat dengan pria Kwon itu, tetapi untuk merendahkan dirimu pada bos penjual narkoba itu, aku tidak akan !". Tegas Changbin.

Felix hanya berusaha menenangkan Eunsoo, ia tak membantah apapun sebab Felix tidak mengerti apa yang sedang mereka perdebatkan. Kondisi emosi Changbin yang tidak stabil, membuat ia lebih memilih diam daripada memperkeruh suasana.

"Aku memiliki beberapa uang, untuk menutupi bunga bulan ini tetapi ini tidak cukup untuk mencicil hutang bank untuk kali ini. Aku akan menemui mereka, sekarang". Ucap Changbin, membawa dompet dan tasnya. Ia bergegas menuju pintu luar meninggalkan keduanya di rumah ini.

Closed Eyes | Hyunlix [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang