Seoul - South Korea
10 : 30 KSTNepthune's Corporation
Semua kain gorden di ruangan ini terbuka, menampilkan pemandangan indah dari ibu kota pada penghujung musim semi ini. Pintu balkon sengaja dibuka lebar untuk menambahkan suasana rileks dan segar dari gedung megah di lantai tertinggi ini.
Sebuah cangkir berisikan flat white hangat memang sangat pas dinikmati pada suasana seperti ini, terduduk di kursi kebesarannya ia dengan sabar menunggu pintu kayu itu terbuka.
Hwang Hyunjin, ia menyicipi sajian tersebut sangat jarang baginya mengonsumsi sesuatu yang terlalu manis, jujur ia lebih suka sebotol alkohol. Dan hebatnya tidak ada asap rokok yang mengotori udara kali ini.
Pintu kayu tersebut akhirnya terbuka, ditengah-tengah Hyunjin menikmati minumannya. Ia melihat Felix yang berjalan masuk dengan pakaian khas seorang pekerja kantoran, dengan nametag yang tergantung disana.
Lee Felix
Sekretaris DireksiHyunjin menganggukkan kepalanya melihat penampilan Felix yang mengenakan pasangan pakaian yang ia berikan sebelumnya, tanpa basa-basi ia memintanya untuk segera mengganti pakaiannya di ruangan lain.
"Hmm, itu cocok denganmu".
Puji Hyunjin kepada si empu yang kini berdiri di hadapannya. "Terimakasih, tuan". Jawab si empu, tanpa menatap balik pria tersebut.
"Duduklah". Pinta Hyunjin, ia juga membenarkan posisi duduknya dengan satu kaki diatas paha.
Felix terdiam sejenak sebelum pada akhirnya ia melangkahkan kaki untuk menduduki kursi yang tepat berhadapan dengan pria itu.
"Kau terlihat masih takut padaku, apa aku juga semenyeramkan kan itu sekarang ?".
Felix menghela nafas dalam, Hyunjin sepertinya menyadari bahwa sejak tadi si empu tidak nyaman berada di dekatnya bahkan si empu tidak menatapnya balik saat berbicara.
Ia menggelengkan kepalanya. Namun itu bukan jawaban yang puas untuk Hyunjin.
"Kemarilah, lihat aku. Tatap kedua mataku, aku ingin berbicara serius denganmu".
Lagi-lagi Felix hanya menghela nafas, dalam hati ia berkata mengapa pria ini selalu banyak permintaan dan tak pada langsung intinya saja, ya.. terlalu banyak basa-basi.
Si empu mengangkat dagunya, walaupun berat tapi ia tetap memaksakan diri untuk bertatapan langsung dengan pria 'iblis' ini. Apa dia akan membicarakan omong kosong lagi ?
Hyunjin membuat simpul di bibirnya kala manik mereka bertabrakan, tidak melakukan apapun pada detik ini ia hanya menikmati betapa indahnya manik si empu.
3 Detik..
5 Detik..
10 Detik..
13 Detik..
20 Detik..
Felix memalingkan wajahnya, memalingkan tatapannya dari mata tajam pria yang kini duduk dihadapannya itu. Tepat pada Detik kedua puluh mereka membagi pandangan, ia tidak sanggup lagi rasanya sungguh 'menyakitkan' .
Hyunjin menghela nafas, menyandarkan tubuhnya di kursi kebesaran miliknya ini saat si empu memutuskan tatapannya.
"Aku minta maaf".
KAMU SEDANG MEMBACA
Closed Eyes | Hyunlix [✔]
FanfictionSetelah mendapatkan kesempatan untuk mengubah hidupnya lebih baik dengan bekerja sebagai sekretaris sekaligus asisten pribadi dari seorang CEO dan Presiden Direktur pemilik perusahaan ternama, Felix tidak menyangka bahwa hal ini menjadi awal baru ba...