50 : Pure Love

721 92 18
                                    

Seoul - South Korea
09 : 45 KST

Asclepius's Psychiatric Hospital

"Tetapi, sebagai dokter tentu saja kami akan melakukan yang terbaik dan tetap optimis, walaupun keberhasilan dari perawatan ini tidak sampai lima puluh persen".

Ucap dokter tersebut, menjelaskan dengan baik kepada putra dari pasien yang sedang ia tangani.

Felix dapat melihat ekspresi pria itu, ia terlihat sangat murung saat mendengar penjelasan dokter. Kini, mereka sudah berada di luar ruang rawat setelah meninggalkan wanita paruh baya itu untuk beristirahat sejenak setalah perawatannya.

"Kalau begitu, kami akan pamit sekarang. Beberapa perawat dari rumah sakit akan menginap disini, sebagai jaga-jaga apabila ada keadaan darurat".

Ucap sang dokter sebelum melenggang dari koridor rumah sakit ini, meninggalkan kedua insan yang kini terduduk di kursi ruang tunggu koridor ini.

Felix menghela nafas dalam, rasanya kondisi nyonya Park semakin buruk seiiring berjalannya waktu. Ia memijat pelipisnya yang terasa penat, namun ia khawatir akan kondisi Hyunjin yang sedikit mengkhawatirkan dimatanya.

"Kau baik-baik saja ?".

Tanya Felix memberanikan diri untuk bertanya, si empu menggeser tubuhnya mendekatkan dirinya kepada pria itu.

Hyunjin menatap si empu, sejak tadi di taman pemuda ini selalu mendampinginya membuat ia lebih lega, dan merasa sangat nyaman walaupun tidak banyak kata yang mereka lontarkan untuk satu sama lain.

"Aku hanya khawatir". Jawab si empu singkat, membuat Felix menghela nafas dalam.

"Aku tidak tahu bahwa ayahku datang kesini, setahuku dia tidak tahu apapun mengenai keberadaan ibuku". Ucap Hyunjin. "Dan juga, aku terkejut melihatmu berada disini, dan mengetahui bahwa dia adalah ibuku".

Felix terdiam sejenak. "Aku bekerja disini untuk sementara waktu, dan jika memang kau sedang sibuk dengan pekerjaanmu, aku bisa menjaga dan merawat ibumu, aku akan mengabarimu akan kondisinya".

Hyunjin merekahkan senyumnya mendengar ucapan si empu, sungguh ia merasa senang walaupun ia tidak tahu apa hubungannya dengan si empu sekarang, lebih terasa seperti dua orang yang baru saja mengenal satu sama lain.

"Terimakasih Felix, maaf aku selalu merepotkanmu. Aku tidak akan menyalahkanmu jika kau sampai membenciku Felix, aku pantas mendapatkan itu. Selainnya aku hanya bisa mengucapkan terimakasih kepadamu".

Balas Hyunjin, membuat si empu menundukkan kepalanya dalam, entahlah daripada membencinya sekarang ini ia lebih merasakan iba kepada si empu.

Hyunjin menatap Felix. "Aku hanya berharap setelah semua ini, kau harus bahagia dengan caramu Felix. Mungkin kau tidak bisa memaafkanku tetapi aku berjanji tidak akan mengganggu hidupmu lagi. Juga, jangan lupa untuk menjaga kesehatanmu Lix-ie". Ucap si empu memberdirikan tubuhnya.

"Kalau begitu aku pergi terlebih dahulu, kita berjumpa lagi besok".

Felix dapat melihat pria itu yang kini telah melangkahkan kakinya menjauh dari koridor rumah sakit, sungguh rasa rindu tidak bisa berbohong tetapi hatinya masih terasa sakit. Dan kini, keduanya benar-benar seperti orang lain yang baru saja berkenalan hari ini.

"Seandainya kau tahu Hyunjin, ibumu yang membuatmu seperti ini. Aku membenci hatiku karena aku tidak bisa memaafkanmu tetapi bisa memaafkan ibumu".

●●●●●●●●

Silver Tears Café

Closed Eyes | Hyunlix [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang