Seoul - South Korea
18 : 30 KSTKedua mata sembap itu menatap genangan air sungai Han yang selalu setia dalam suka dan duka, dikala merasa senang orang-orang akan merayakannya di sini dengan segala tawa dan canda, namun ketika mereka merasa patah hati maka mereka akan mencurahkan isi hati mereka dengan tangisan dan keluhan di tempat yang sama.
Malam hari tiba, sudah enam jam lamanya ia menghabiskan waktu sendirian disini, mengabaikan semua panggilan telepon yang terus menerus berdering. Entahlah ia sekarang sudah berhenti dengan tangisnya, bukan karena kesedihannya yang telah habis namun sepertinya air matanya yang sudah habis.
"Disini, apa aku benar-benar bisa menyalahkan seseorang yang kini sudah sepenuhnya berubah ?".
Tanyanya pada diri sendiri, memainkan bebatuan yang berada di tanah. Ia terduduk diatas rumput hijau ini, menatap gemilang lampu-lampu dari gedung yang tidak jauh dari sungai Han ini. Ia sengaja memilih tempat paling sepi yang jauh dari keramaian, sehingga ia bebas untuk mencurahkan air matanya.
Menyimpan kepalanya di atas kedua kaki yang ia lipat, Felix memejamkan kedua matanya. Kala si empu mengingat kejadian dua belas tahun yang lalu, sebelum semuanya terjadi dan memisahkan ia dari kedua orang tuanya. Kala mereka dengan senang hati berniat untuk pergi bersama, di sela waktu sibuk kedua orang tuanya, tetapi siapa sangka bahwa rencana menyenangkan itu berakhir tragis.
Rasanya semuanya seperti mimpi, kala ia terbangun di rumah sakit dengan seorang wanita yang dulu merupakan tetangganya, namun mereka harus pindah setelah suaminya meninggal dunia. Ia mendengar bahwa kedua orang tuanya sudah pergi ke surga akibat dari kecelakaan itu, ia berusaha untuk berlapang dada selama belasan tahun ini, tetapi rasa rindu selalu ada menemaninya.
"Bagaimanapun, membencinya tidak membuat kalian kembali. Lalu aku harus melakukan apa dalam kondisi seperti ini ?".
"Dia.. Ibu kandung Hyunjin, yang membuat pria itu seperti ini sekarang, bergelut dengan dirinya sendiri. Tetapi.. Dia berniat untuk menyelesaikan semuanya, meluruskan masa lalu mereka".
Mengusak wajahnya kasar, sedari tadi ia terlarut dengan kesedihannya, memikirkan apa yang harus ia lakukan.
"Dunia ini sempit sekali, bahkan kedua orang tuaku pergi masih berhubungan dengan Hwang Hyunjin, mengapa harus dia ?".
Tring
To : Lee Felix
From : Changbin-hyung"Datang saja, aku sedang berada di bar. Aku juga ingin meminta maaf kepadamu, semuanya sudah dibersihkan oleh Hwang Hyunjin".
Send 18 : 40
Felix menyerngitkan dahinya, ia tidak tahu apa maksud dari perkataan Changbin. Namun, sebelumnya ia menghubungi si empu untuk memberi tahu dimana tempat peristirahatan terakhir Yoon Eunsoo, ia tidak ingin bertemu dengannya tentu saja, namun saat ia mengatakan si empu ingin meminta maaf, ia berubah pikiran.
"Dibersihkan ? Oleh Hwang Hyunjin ?".
●●●●●●●●
"Apa kalian yakin ini bar milik si Seo itu ?".
Hyunjin menyerngitkan dahinya, dari balik kaca film mobil mewahnya ini ia dapat melihat sebuah bangunan minimalis dengan label 'Shezmu's Bar' disana, namun sayangnya tempat ini sepertinya tutup (?) Sebuah bar di malam hari tertutup rapat dengan sama sekali tidak ada pencahayaan yang terlihat.
Chris menghela nafas menatap Minho yang kini sedang memastikan bahwa bar ini adalah benar. "Kau pernah kesini, bagaimana kau bisa lupa Lee Minho ?". Tanya Chris kepada Minho.
KAMU SEDANG MEMBACA
Closed Eyes | Hyunlix [✔]
FanfictionSetelah mendapatkan kesempatan untuk mengubah hidupnya lebih baik dengan bekerja sebagai sekretaris sekaligus asisten pribadi dari seorang CEO dan Presiden Direktur pemilik perusahaan ternama, Felix tidak menyangka bahwa hal ini menjadi awal baru ba...