Seoul - South Korea
07 : 30 KSTThe Massive Private Mansion
Felix menuruni anak tangga di pagi hari yang cerah ini, dengan perlahan sebab ia merasa punggungnya sangat pegal dan nyeri. Seperti biasa di hari senin yang tidak spesial, ia dengan baju kerjanya hari ini pun harus pergi ke kantor dan mengerjakan beberapa pekerjaan.
Jika dipikir-pikir tidak terasa juga ini hari kedua si empu tinggal di rumah besar milik atasannya itu. Sebenarnya tidak ada yang spesial dari rumah ini, ia lebih memilih rumah keluarga Seo sebagai tempat ternyaman dan teraman baginya.
Dan lagi, moodnya sangat buruk sekarang. Kala membuka kedua matanya, dan melihat cermin ada banyak sekali tanda kemerahan di sekujur lehernya terlebih sang pelaku sudah meninggalkan ruangan itu bahkan sebelum si empu terbangun, syukurlah di dalam walking closet terdapat pakaian berjenis neck turtle sehingga ia bisa memakainya untuk pergi ke kantor hari ini.
"Hmm, apa sedang ada tamu ?".
Semakin si empu menuruni anak tangga tersebut, semakin ia mendengar seseorang sedang bencengkrama dengan Hyunjin, yang ia yakini seperti itu sebab ia dapat mengenali suara pria tersebut.
"Tuan Lee, tuan Hwang sudah menunggumu di meja makan untuk sarapan bersama. Apa anda ingin meminum sesuatu, tuan ?". Tanya seorang pelayan wanita saat si empu sudah sampai di lantai dasar ini.
Felix hanya menggaruk tengkuknya, ia tidak biasa dilayani seperti ini, tapi ia tidak enak untuk menolaknya. "Eum, teh hijau saja".
"Baiklah tuan, aku akan segera kembali". Jawab pelayan tersebut, lalu meninggalkan Felix sendirian.
Si empu melangkahkan kakinya berjalan menuju ruang makan, dilihatnya beberapa pelayan yang sedang menyiapkan makanan, lalu Hwang Hyunjin sang pemilik mansion megah ini duduk di kursi utama, yang berdiri sendiri.
Felix melihat seorang pemuda yang sedang berbincang dengan Hyunjin dengan sangat bersemangat, namun ia tidak bisa melihat wajahnya sebab ia duduk membelakanginya.
" Oh, kau sudah bangun ? Duduklah".
Tanya Hyunjin menyela ucapan pemuda tersebut, ia berbicara kepada si empu yang berdiri di bingkai pintu terdiam tanpa melakukan apapun.
Pemuda tersebut ikut menatap Felix, namun entah mengapa ekspresinya berubah kala melihat si empu. Walaupun begitu, Felix tetap memberi hormat kepadanya dengan menundukkan tubuhnya sembilan puluh derajat, sebelum berjalan untuk mendekati meja makan.
Pemuda tersebut menyerngitkan dahinya, lalu kembali menatap Hyunjin. "Mengapa dia ada disini ?! Hyung mengatakan bahwa aku orang pertama yang mengunjungi mansion barumu ini".
Felix mendudukkan dirinya tepat di hadapan pemuda yang pernah ia lihat sebelumnya ini, ia merasa sangat canggung sekarang sebab kini sepertinya si empu tidak nyaman akan keberadaannya.
Hyunjin menaikkan satu alisnya. "Apa maksudmu ? Tentu saja kau tamu pertama di rumah ini". Jawabnya singkat sembari menyicipi hidangan sarapan pagi ini.
Jeongin menyerngitkan dahinya, menatap sekilas Felix yang kini menyicipi hidangan sarapannya.
"Hyung, jangan bercanda. Lalu mengapa dia ada disini ?! Aku sudah jauh-jauh datang kesini tapi kau membohongiku". Protes si empu membuat Hyunjin menghela nafas dalam.
"Dia tinggal disini bersamaku".
Singkat Hyunjin membuat Jeongin membelalakan kedua matanya. "Apa ?".
Menganggukan kepalanya, Hyunjin menatap sekilas Felix yang hanya menunduk menyicipi hidangannya. "Dia tuan rumah, dia tinggal bersamamu mulai saat ini".
KAMU SEDANG MEMBACA
Closed Eyes | Hyunlix [✔]
Fiksi PenggemarSetelah mendapatkan kesempatan untuk mengubah hidupnya lebih baik dengan bekerja sebagai sekretaris sekaligus asisten pribadi dari seorang CEO dan Presiden Direktur pemilik perusahaan ternama, Felix tidak menyangka bahwa hal ini menjadi awal baru ba...