22 : Breath From Hell

673 85 31
                                    

Seoul - South Korea
14 : 00 KST

The Hades Bar

Dengan memanfaatkan hanya punggung tangannya yang sebagai pelindung dari rintikan hujan, Felix akhirnya berhasil membuntuti pria itu yang berjalan dengan santainya di hujan deras kali ini. Mereka telah sampai di teras dari bangunan sederhana ini. Felix berpikir bahwa ini adalah rumah dari seseorang, namun melihat ada sebuah name tag yang tergantung di pintu menunjukkan bahwa bangunan ini adalah sebuah bar.

"Bar ? Mengapa tempatnya tertutup sekali ? Jarang sekali ada bar yang buka di siang hari seperti ini".

Hyunjin membalikkan tubuhnya, memastikan bahwa si empu masih berada di belakangnya. Tangannya sudah berada di daun pintu tersebut, namun sesuatu yang membuat Felix heran adalah pria itu menampilkan senyuman miringnya disana.

"Aku akan membawamu ke dunia yang baru, Lee Felix". Ucapnya lalu memutar handle pintu tersebut. Felix terdiam sejenak, sampai pada akhirnya memutuskan untuk mengikuti langkah kaki pria itu masuk lebih dalam dari bangunan misterius ini.

Di ruangan pertama, tidak ada yang aneh seperti rumah pada umumnya anehnya bar ini tidak menunjukkan bahwa ini adalah sebuah tempat umum yang siapapun bisa orang datangi. Namun, semakin dalam ia melangkah ia dapat mendengar gemaan musik. Musik yang biasa terdengar di sebuah bar ataupun hiburan malam lainnya.

"Apa mereka benar-benar berpesta saat hari masih cerah ?".

Hyunjin mendorong salah satu pintu yang dilindungi oleh peredam suara. Sampai pintu itu terbuka, Felix dapat mendengar musik tersebut di putar sangat keras dan di dalam layaknya sebuah hiburan malam. Lampu di matikan, tidak ada jendela, lampu bewarna di hidupkan dan semua dinding di pasangi peredam suara. Dan jangan lupakan satu hal, ia dapat mencium aroma alkohol yang sangat kuat dari dalam.

"Masuklah".

Melangkahkan kakinya masuk, Felix masih membeku melihat suasana seperti ini. Walaupun begitu di dalam sini sama seperti bar pada umumnya, ia sudah cukup familiar dengan bar milik Changbin. Tetapi anehnya banyak sekali orang di dalam, di siang hari seperti ini.

"Tempat apa ini ?".

Hyunjin memimpin menuju salah satu sofa dimana beberapa pria terduduk disana, sedangkan sembari berjalan Felix melihat sekeliling bar ini beberapa mulai memperhatikannya, namun ia tidak peduli ia terfokus pada orang-orang yang berada di dalam sini.

Ia melihat dua wanita berpakaian terbuka terduduk di meja bar sembari bercumbu satu sama lain, di belakangnya seorang bartender menyiapkan sebuah minuman untuk seorang wanita dan pria yang kini sedang melalukan hubungan badan di meja bar. Dari sisi lain, ia mendengar suara desahan dua orang pria yang sedang bersetubuh di sebuah ruangan. Di tambah ruangan ini dipenuhi oleh asap rokok dan aroma menyengat alkohol, terlihat juga bahwa ruangan ini memiliki ventilasi yang minim.

Felix hanya menundukkan wajahnya, ia tidak bisa melihat hal-hal seperti ini di depan matanya. Ia merasa mual mendengar suara desahan dan perbincangan kotor dari para pasangan di ruangan ini.

"Apa tujuannya membawaku kemari ? Tempat kotor seperti ini".

"Heii... tuan Hwang yang terhormat !". Ucap sekumpulan pria itu kala Hyunjin muncul di hadapan mereka, dan menduduki dirinya di sebuah sofa single yang kosong.

"Sudah lama sekali kau tidak datang kemari, apa kau datang bersama tuan Lee ?". Tanya salah satu pria yang kini meminum botol soju yang masih penuh itu.

Hyunjin tersenyum miring, lalu menarik sebuah botol soju yang disimpan di tengah meja persegi ini. "Tidak, aku membawa Lee yang lain".

Ucap Hyunjin, menunjuk Felix dengan tatapannya membuat sekumpulan pria itu membalik badan untuk melihat siapa yang datang bersamanya.

Closed Eyes | Hyunlix [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang