Seoul - South Korea
04 : 10 KSTHallym University Medical Center
Mobil sport itu berhenti di parkiran dari halaman rumah sakit ini, setelah lebih dari setengah jam di perjalanan yang hening, pria itu memilih untuk fokus terhadap jalanan sembari memutar musik.
Keluar dari mobil miliknya, Hyunjin menunggu Felix di depan mobilnya sembari memperhatikan gedung rumah sakit ini.
"Bagaimana pria itu memilih rumah sakit yang besar tanpa memiliki asuransi, hmm ?".
Felix telah berdiri di belakang Hyunjin, menatap langkahnya, pakaiannya cukup tipis untuk dipakai di dini hari seperti ini, ia merasa sangat pusing kala turun dari mobil.
Hyunjin membalikkan tubuhnya kala tidak mendengar jawaban dari si empu, menaikkan satu alisnya kala melihat wajah pucat si empu. "Cepat temui ibumu ! Kau bisa pingsan bahkan sebelum bertemu dengannya".
Felix mengangguk pelan, lalu berjalan mendahului Hyunjin. Memijat pelipisnya, ia telah membaca pesan dari Changbin di mobil tadi bahwa kondisi ibunya membaik, namun masih membutuhkan perawatan sehingga Changbin mengatakan bahwa mereka harus segera membayar biaya rumah sakitnya.
"Kapan tuan Hwang akan membayarku ?". Lirihnya, tanpa disadari telah sampai di lobby rumah sakit yang megah ini, ia langsung bergegas menuju elevator sambil memikirkan apa yang harus ia katakan kepada Changbin sebab ia tidak ada uang untuk membayar rumah sakit ini.
Menekan tombol elevator, Changbin mengatakan ruangan ibunya berada di lantai empat gedung rumah sakit ini.
"Sepertinya aku terkenal Flu".
Ia menyadari bahwa Hyunjin tidak mengikutinya, sepertinya ia menunggu di luar atau bahkan tidak menunggunya dan memilih pergi, namun Felix tidak peduli. Berjalan menuju lorong sepi ini ke ruangan yang telah Changbin beri tahu, ia sedang menyiapkan kata-kata.
Tok...Tok...Tok
Felix memutar handle pintu, melangkahkan kakinya masuk kedalam ruangan serba putih ini. Dari balik tirai ia bisa melihat Eunsoo yang terduduk di ranjangnya bersama dengan perawat yang sedang menyiapkan makanan untuknya.
"Eomma..".
Keduanya berbalik kearah Felix, Eunsoo melebarkan kedua matanya dan tersenyum lebar.
"Aigoo, putra manisku Lix-ie, aku sangat merindukanmu !". Ucap Eunsoo dengan semangat sembari melebarkan kedua lengannya ingin memeluk Felix.
Felix tersenyum, berjalan untuk menerima pelukan hangat dari wanita yang sudah ia anggap sebagai ibu kandungnya sendiri, wanita yang sangat kuat dimatanya.
"Eomma, maafkan aku..".
"Maaf aku baru menemuimu". Ucap Felix, matanya berkaca-kaca sembari memeluk hangat Eunsoo.Eunsoo merekatkan pelukannya, perawat yang melihat hanya tersenyum melihat moment manis ini.
"Tidak apa-apa, Changbin mengatakan kau sibuk bekerja. Aku baik-baik saja Lix-ie, tak perlu mengkhawatirkanku". Jawab Eunsoo meregangkan pelukannya.
Eunsoo menelungkup kedua pipi Felix, sembari menatap kedua manik Felix yang berkaca-kaca. "Maaf eomma, seharusnya aku mengutamakan dirimu".
"Ish, kau ini. Aku sudah bilang padamu, aku baik-baik saja. Tidak perlu khawatir, anak manis".
Perawat wanita tersebut mengangguk. "Ibumu kini sudah membaik, namun ia perlu mendapatkan perawatan sebab terdapat rangka tulang yang patah di paha kanannya".
Felix membulatkan kedua matanya. "Apa ? Lalu bagaimana ? Eomma, bagaimana bisa semua ini terjadi ? Changbin hanya mengatakan bahwa kau mengalami kecelakaan".
KAMU SEDANG MEMBACA
Closed Eyes | Hyunlix [✔]
FanficSetelah mendapatkan kesempatan untuk mengubah hidupnya lebih baik dengan bekerja sebagai sekretaris sekaligus asisten pribadi dari seorang CEO dan Presiden Direktur pemilik perusahaan ternama, Felix tidak menyangka bahwa hal ini menjadi awal baru ba...