10 - Jay with his crush

753 89 29
                                    

"Bukannya aku melupakan dirimu. Hanya saja aku menemukan orang yang bisa kusebut sebagai penggantimu. Bukannya aku membuangmu, aku hanya tak ingin terus bergantung padamu. Tolong biarkan dia menyelamatkan diriku. Menggantikanmu untuk menjadi sandaran diriku. Kamu adalah sahabatku, dan dia adalah pasangan hidupku. Namun kamu harus tahu, biar berapapun sayang diriku padanya, tak akan pernah merubah persahabatanmu denganku."

☆☆☆

Heeseung, Jay, Jake, Sunghoon, Jungwon, Niki, dan Harua berhamburan masuk ke dalam ruangan. Membuat ruangan putih itu penuh seketika.

Sunoo yang telah membuka matanya melirik mereka satu persatu lewat ujung mata rubahnya, karena dirinya masih diharuskan berbaring.

"Kamu sudah gapapa kan Sun?" tanya Harua memastikan keadaan sahabatnya.

Sayangnya, Sunoo masih terlalu lemah untuk menjawab. Kepalanya serasa berputar-putar. Ia mengangguk pelan sebagai gantinya.

Anggukan itu membuat semuanya bernafas lega. Heeseung menarik selimut Sunoo hingga sebatas dadanya. Kemudian mengambil air mineral dari nakas untuk kemudian ia minumkan pada Sunoo yang merasa tenggorokannya sedikit kering.

Aww Heeseung peka bangetss>///< - ici

Jay yang sejak tadi diam melirik jam tangan apple-nya. Ia kemudian melihat satu persatu orang yang ada di dalam ruangan dengan gelisah.

Niki menyadari hal itu. "Kenapa kak Jay?"

Jay menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"B-Boleh aku pamit sebentar? Ada yang harus kujenguk di rumah sakit ini juga."

"Oh ya? Siapa itu?" Jungwon penasaran.

Jay tersenyum tipis dan penuh makna.

"Pacarku."

"HAHHHHH!?!?" satu kata dari Jay mampu mengundang keterkejutan dari yang lainnya.

"S-serius kakak punya pacar?!" seru Jungwon heboh.

"Wahh, aku iri," ujar Heeseung main-main.

"Tidak apa-apa, apa dia sedang sakit?" tanya Niki penasaran.

"Iya, dia sudah dirawat di sini sebelum Sunoo. Aku juga biasa menjenguknya di sini."

"Dia sakit apa?"

Jay kemudian diam membisu beberapa saat. Bingung ingin mengatakan apa.

"Ehmm, hanya sakit demam biasa, jangan khawatir."

"Baiklah, jenguk saja dia dulu. Nanti ke sini lagi ya," final Heeseung akhirnya.

Jay mengangguk dan membuka pintu ruangan itu lalu keluar. Tersisalah tujuh orang tadi. Tak ada yang mencoba untuk mengeluarkan suara. Semuanya larut dalam pikiran masing-masing. Kecuali Sunoo yang masih dilanda pusing.

"Kak, boleh aku ikuti kak Jay?" ungkap Jungwon.

Sontak Heeseung dan yang lain menoleh ke arahnya. "Kenapa?"

What's Going On? | EnhypenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang