17 - Destroyer

574 80 39
                                    

"Kamu pikir aku hanya seorang anak laki-laki polos dan penuh keluguan? Kalau begitu kamu salah besar. Karena aku, adalah musuh sebenarnya. Akulah musuh yang bersembunyi dalam selimut pertemanan. Walaupun antagonis di sini adalah kalian. Tetapi biarlah saat ini orang berdeduksi bahwa akulah serigalanya. Serigala yang akan berlari mencegat dan mengoyak daging kalian para domba-domba yang sangat rentan."

☆☆☆

"Oh ya satu lagi, aku bisa saja menuntut ayah angkatmu itu atas kasus kekerasan pada anak di bawah umur loh," singkat Sunoo mengakhiri kata-katanya dengan kata yang penuh penekanan.

Bibirnya membentuk senyuman manis tiada tara. Sayangnya terlihat sangat menakutkan bagi semua orang yang ada di sana. Mereka tidak ada yang menyangka bahwa anak selugu dan sepolos Sunoo dapat melakukan ini semua.

Selama ini tak ada yang berani mengusik Sungjae dan teman-temannya karena latar belakang Sungjae yang seorang anak angkat dari Park Seongwoo seorang pebisnis kaya raya dan sangat tinggi derajatnya.

Namun siapa sangka, anak sekolah menengah pertama berwajah polos dan tingkah lakunya bagitu halus dapat menskakmat Park Seongwoo lewat anak bodohnya.

Sunghoon sebagai anak kandung dari Park Seongwoo sendiri hanya bisa berdiri dan diam di tempatnya. Sama sekali bingung dengan situasi ini.

Haruskah ia senang? Atau ia harus sedih? Atau marah? Atau mungkin mengamuk?

Tapi rasanya kosong. Seakan ia tak tahu apa yang harus dilakukannya. Baru kali ini Sunghoon merasa dirinya tak berfungsi dengan baik.

Tapi jika dipikirkan baik-baik, ia senang bahwa akhirnya orang tua yang banyak menuntut dirinya itu kalah, tetapi juga tidak senang sebagai anak dari orang tua mengesalkan itu.

Brak!

Di tengah lamunan semuanya, panjang umur sekali, orang yang sedari tadi menjadi topik, masuk ke ruangan kepala sekolah. Membuka pintu dengan kasar dan langsung berteriak.

"SUNGJAE!!!"

Sungjae tersentak dan merinding seketika saat mendengar teriakan menggelegar sang ayah.

Sebenarnya akhir-akhir ini hubungan ia dan sang ayah angkat memburuk karena ia tidak naik kelas tahun lalu.

Dan sekarang, sepertinya akan bertambah buruk jika pria paruh baya itu tahu apa yang ia lakukan sampai membuatnya dipanggil ke sekolah.

Sunoo berdiri dan tersenyum tenang. Tetapi bagi Sungjae beserta semua temannya, senyuman itu sangatlah licik. Seperti senyuman buaya yang sedang menipu mangsanya.

"Selamat datang pak Seongwoo. Silahkan duduk dulu," ramah Sunoo tanpa menanggalkan senyum manisnya sedikitpun.

☆☆☆

Kini Park Seongwoo, Park Sunghoon, dan Park Sungjae berjalan bersamaan menuju mobil yang Seongwoo parkirkan di halaman sekolah menengah pertama itu.

Sunyi dan tak ada pembicaraan apapun. Bukan karena canggung, tetapi karena satu orang yang marah luar biasa dan dua orang yang ketakutan setengah mati.

Klek, brak!

Mereka bertiga menaiki mobil dan menutupnya pelan, kecuali Seongwoo yang menutup pintu mobil dengan keras serta kasar. Seakan melampiaskan semuanya pada gebrakan itu.

What's Going On? | EnhypenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang