32 - persiapan

909 82 19
                                    








"Jika aku tidak bisa mengakhirimu, maka akulah yang akan berakhir."







☆☆☆

Sunoo kembali ke dunia nyata dengan perasaan campur aduk. Ia marah, kesal, sedih, takut, senang, lega, parno, dugun-dugun, dan lain-lain. Semuanya bercampur karena apa yang baru saja ia lihat dan alami di dunia paralel tadi.

Apa kata Ellip tadi? Perisai bagi Sunoo dan pedang bagi Haerin? Jika memang sejak awal dunia itu bukan miliknya sendiri, kenapa Ellip tidak bilang? Kenapa harus sekarang ia tahu bahwa Haerin juga orang yang memegang kendali atas dunia yang menjadi kartu As bagi Sunoo?

Akhir-akhir ini Sunoo sangat senang dan ceria. Semua itu karena ia bisa melakukan banyak hal dengan kekuatan istimewanya yaitu bolak-balik dunia paralel. Hanya saja, sekarang ia tidak bisa berpikir begitu lagi.

Ia harus hati-hati, salah sedikit, ia bisa terbunuh dengan tangan saudari tirinya sendiri.

Sunoo menggelengkan kepalanya untuk mengusir segala pikiran yang berkecamuk. Cukup, jalan keluar bisa dicari nanti. Sekarang Sunoo harus tidur kembali, karena esok hari ia harus sekolah.

Melangkahkan kakinya dari dapur, Sunoo pun menuju kamar. Dimana Heeseung beserta adik-adiknya masih tertidur pulas. Tanpa banyak basa-basi lagi, Sunoo merebahkan dirinya di ranjang berderit milik Heeseung dan memejamkan matanya.

"Semoga ini tidak seburuk bayanganku," gumam Sunoo, lalu menyelam alam mimpinya.

☆☆☆

Pagi ini tidak menunjukkan cuaca yang cerah. Hujan deras mengguyur bumi sedari pagi. Membuat beberapa orang terhambat dalam melakukan aktivitasnya.

Namun pengecualian bagi Sunoo, ia yang telah rapi dengan seragam sekolah, duduk di teras kotor rumah Heeseung. Pagi ini, ia, Harua, Jungwon, dan Niki akan dijemput oleh Jay dengan mobilnya. Karena Jay juga sedang tidak ada jadwal kuliah sama sekali.

Tin! Tin!

Suara klakson mobil menyadarkan Sunoo dari lamunannya. Jay dan yang lain telah tiba. Sunoo  segera masuk ke mobil mewah cetar membahana itu.

"Ihh kenapa kamu hidupin AC nya!" protes Niki pada Jungwon yang menyalakan Air Conditioner. Sepertinya kejadian kemarin telah dilupakan oleh Niki. Ia sudah baik-baik saja jika dibandingkan dengan kemarin saat little spacenya kambuh.

"Suka-suka akulah," Jungwon tak menggubris ocehan Niki yang memekakkan telinga imut nan lucunya.

"Matiin! Aku mabuk! Ada stella jeruk! sekarang juga hujan, dingin tahu! malah kamu nyalain AC nya," Niki terus mendumel.

"Ya udah buang aja stellanya," santai Jungwon lagi.

"Woy, stella mahal itu," kini Jay yang memprotes.

Sunoo menatap jengah keributan yang telah menjadi ritual setiap paginya itu, sedangkan Harua menghela nafas pasrah, percuma juga menghentikan mereka yang akan terus ribut.

"Bisa diam tidak? Aku pusing lama-lama!" Sunoo pun akhirnya mengambil peran untuk mengakhiri peperangan dunia kelima dengan suara dinginnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 10, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

What's Going On? | EnhypenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang