24 - chamber seven

420 74 32
                                    

"Setelah beberapa perjuangan dan pengorbanan, akhirnya aku bisa melihat kita bertujuh berkumpul kembali. Biarpun belum semua selesai, aku tetap bahagia. Mungkin ini kebahagiaan pertama dalam hidupku. Aku tidak tahu apakah benar bisa seperti ini seterusnya. Tetapi harapanku, semoga ini terus berlanjut hingga nanti kita pergi meninggalkan dunia ini bersama."

☆☆☆

"SUNOO!! KAK HEE!! AKHIRNYA KALIAN DATANG!" sembur Jungwon kesal saat dua mahluk yang ia cari-cari akhirnya pulang.

Bukannya takut, Sunoo justru malah terkikik girang. Berbeda lagi dengan Heeseung yang merasa bersalah, terlebih lagi saat teringat ia meninggalkan adik-adiknya di rumah tanpa ada yang menjaga.

"Maaf Uwon.. Kamu kapan datang?" tanya Heeseung lirih.

"Tadi pagi! Saat aku mencari setan kecil yang kabur dari rumah sakit ini! Kukira aku akan menemukannya di rumahmu kak Hee, dan saat datang, lima adikmu sendirian!" tuntutnya merengut sebal, dan malah terlihat lucu di mata Sunoo maupun Heeseung.

"Oh! Ada Harua juga toh," timpal Sunoo saat melihat temannya itu baru saja keluar dari kamar di depannya.

"Iya, aku tadi sebenarnya lagi beli obat, karena aku demam, eh ketemu sama kak Jungwon," jujur Harua.

"Heh? Kenapa kamu bisa ketemu Uwon?" bingung Sunoo.

"Aku pergi membeli obat juga karena adik kak Hee ada yang sakit bukan? Berterimakasihlah padaku! Kalau aku tidak segera bertindak, mungkin Kai bisa tambah sakit, sekarang dia mulai baikan berkatku," sungut Jungwon lagi.

Heeseung semakin merasa bersalah. Ia segera masuk kamar dan memeriksa keadaan adik-adiknya. Dan benar saja apa yang dikatakan Jungwon, demam Hueningkai sudah mulai turun. Ia juga tidak menangis lagi seperti tadi. Heeseung bernafas lega setelahnya.

"Kak Hee..." rengek Kai ketika melihat kakak tertuanya itu.

"Iya kakak di sini, maaf kakak terlalu lama ya?"

Kai menggeleng lucu hingga rambutnya ikut bergerak mengikuti gelengannya. "Enggak kok, kakak pasti lagi ada urusan kan? Aku gapapa kak.. Lagipula tadi ada kak Jungwon yang merawatku dan yang lain."

Heeseung berkaca-kaca mendengarnya. Tak ia sangka adik bungsunya ini bisa berkata sedewasa itu. Ia jadi semakin merasa bersalah.

"Maaf.. Maaf..." ucap Heeseung dan mengelus punggung adik-adiknya satu persatu sembari memeluk mereka.

Jungwon hanya menghela nafas melihat hal itu. Ia yang notabenenya mudah mewek jadi ingin menangis juga. Namun karena gengsi, ia mendongak, membuat air matanya masuk lagi.

"Yeyy, ada Harua. Entar mau main sama kami gak?" tawar Sunoo tiba-tiba.

Harua menoleh menaruh atensi pada Sunoo sepenuhnya. Ia mengulum bibirnya. "Maaf Noo, kayaknya ga bisa deh kalo hari ini.. Aku masih agak pusing, ayah juga pasti lagi nyariin..."

Sunoo sedikit kecewa, tetapi akhirnya mengangguk maklum. "Ya udah deh, cepat sembuh ya Haru ku," jawab Sunoo sambil memanyunkan bibirnya dan berancang-ancang ingin memeluk Harua.

"Eh?! Sun! Aku bilang aku lagi demam lho! Kok mau kamu peluk sih?!" pekik Harua menahan kepala Sunoo agar tidak menempel ke tubuhnya.

What's Going On? | EnhypenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang