02 - Mereka berbeda

1.2K 142 71
                                    

Sepertinya aku terlalu lama pergi. Hingga aku sama sekali tak tahu apa yang terjadi di sini. Aku yang datang untuk melepas rindu, justru hanya bisa mendapat keheningan dan kesibukan masing-masing yang menyesakkan. Terkadang aku bertanya-tanya, apa yang sebenarnya telah aku lakukan hingga situasi menjadi seperti ini? Aku membutuhkan uluran tangan kalian yang mengajakku bermain seperti dulu.

☆☆☆

Anak berumur empat belas tahun itu membuka toples makaroni pedas di meja. Mengambil segenggam lalu memakannya dengan sekali hap. Maklum, sepertinya dia sangat kelaparan.

Sedangkan dua orang yang kini berumur dua puluh dan tujuh belas tahun terdiam memandangi wajah anak yang sedang memakan cemilan itu.

Tak habis pikir dengan hal yang baru saja mereka dapatkan di sini. Otak mereka masing-masing masih mencerna semua kejadian yang baru saja terjadi.

Seorang Kim Sunoo yang telah empat tahun menghilang, ternyata terjebak di dunia paralel, dan dia tidak menua, sehingga dia sekarang lebih muda dari mereka semua?

Siapa yang bisa mencerna itu semua? Silahkan angkat kakinya.

"Ini semua gila.. Apakah aku harus mengabari 'mereka'?" tanya Jungwon tiba-tiba.

Heeseung mengangguk pelan. Tangannya kembali sibuk menata barang-barang produk di rak minimarket yang sempat tertunda karena lamunan mereka.

"Mereka berhak tau tentang ini."

Mendapat jawaban itu, Jungwon segera mengirimkan pesan ke tiga nomor berbeda. Ia hendak mengirim untuk satu nomor lagi, tetapi terhenti tiba-tiba.

Jungwon menoleh kembali ke arah Heeseung. Wajahnya memaparkan keraguan yang kentara sekali.

"Bagaimana dengan 'dia', kak?" tanyanya dengan suara lirih, hampir tak bisa terdengar.

Kalimat itu menghentikan pergerakan seorang Lee Heeseung. Oh sial, itu benar. Dia melupakan satu orang yang jelas-jelas terpuruk dengan masalah Sunoo. Kira-kira apa reaksinya jika tahu Sunoo kembali?

Heeseung tahu, orang itu pasti sangat senang mengetahui Sunoo kembali, sekaligus sangat benci padanya karena telah menghilang tanpa sebab.  Akhirnya Heeseung memutuskan untuk memberitahunya juga, biar bagaimana pun, orang itu juga teman mereka.

Heeseung mengangguk singkat dan melanjutkan kegiatannya menyusun barang. "Tidak apa-apa, beritahu saja. Dia juga berhak tau soal ini."

"Oke," jawab Jungwon mengerti.

Pesan yang sama itu telah dikirim untuk satu nomor lagi. Jungwon menghembuskan nafasnya yang tercekat di tenggorokan. Entah kenapa, terasa begitu sulit lupakan Reyhan. /plak

Ekhem

Maksudnya, begitu sulit untuk bernafas normal karena hal ini begitu menyesakkan bagi keduanya.

Sekarang tinggal menunggu ke empat orang yang telah menjadi teman mereka sejak masa bocah. Jungwon mendongak.

Ah, dia jadi teringat masa lalu kembali. Masa-masa indah itu, apakah bisa kembali?

☆☆☆

Waktu terus berjalan, tak terasa, jarum pendek jam yang tadinya berada di angka dua belas siang, kini telah mengarah ke angka tiga sore. Sedikit gelap, karena matahari tertutup oleh awan. Membuat cahayanya sulit untuk menembus gumpalan putih tersebut.

What's Going On? | EnhypenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang