27 - memori

393 69 70
                                    

"Ingatan yang tak pernah ingin kuingat. Lebih baik aku kehilangan ingatan, daripada harus mengingat semua yang telah lalu. Biarpun masih ada kenangan indah tentang kalian. Namun itu tidak cukup. Aku benci semua ingatanku. Kenapa hanya aku yang harus melewati ini? Kenapa hanya aku yang begini? Apa salahku sampai dunia memainkan arus hidupku? Semuanya hitam dan buram bagi mataku. Tak terlihat cahaya apapun sama sekali, sampai aku membuka mata untuk yang kedua kalinya."

☆☆☆

Suara Sunoo yang biasanya ceria dan kiyowo kiyowo random lovely cutie berubah menjadi sangat dingin pada pendengaran Wonwoo. Pria itu sama sekali tidak tahu apa-apa berkaitan dengan apa yang baru saja terjadi.

Seharusnya ia berada di ruangannya sendiri. Menonton SpongeBob the movie di laptopnya ditemani secangkir teh kantong bunda sari murni hangat. Namun hal itu harus tertunda saat dua bocil kematian yang ada di hadapannya saat ini menyerobot masuk tanpa permisi.

"Apa rencana kalian?" tanya Wonwoo sembari membetulkan letak kacamatanya.

Sunoo hanya mengulum senyuman dengan vibe shy shy shy. "Dokter taulah apa yang kita mau, tidak perlu ku jelaskan lagi kan?"

"It's doesn't make sense. Kenapa kalian mau saya menghapus semua rekaman CCTV?" tuntut Wonwoo jengah.

"Aghh, jelasin noh Rua," omel Sunoo yang malah melemparkannya ke Harua.

"Issh aku juga yang kenak, kan kamu yang punya ide," sungut Harua.

"Ayolah Harua zeyeng~"

Dengan raut jijik Harua menjelaskan apa yang mereka rencanakan. "Ada orang yang berniat membunuh pacar kak Jay, dan kami tidak tau siapa. Masalahnya adalah, kami pernah lewat di sekitar ruangannya, tentu saja kami tidak mau di tuduh atas hal yang tidak kami lakukan."

"Apa? M-membunuh?!" Wonwoo mengorek telinganya, takut-takut salah dengar.

"Iya, biasa aja kali," santai Sunoo.

"Mana ada orang bisa santai setelah tau soal pembunuhan! dan lagi, siapa pacarnya Jay?!"

"Dokter tau kan, pasien dengan nama Kang Haerin?" tanya Sunoo lagi, tetapi kali ini raut serta nadanya berubah serius.

Wonwoo mengangguk. "Dia salah satu pasien saya."

"Dia pacar kak Jay, korbannya."

☆☆☆

Jay belum juga bisa menghela nafas lega. Keadaan Haerin kini tidak baik-baik saja, setelah mengalami masa kritis di dalam UGD. Sekarang ia kembali diposisikan di ruang rawatnya, hanya saja masih belum sadarkan diri hingga sekarang.

Ini sangat membingungkan. Tidak mungkin Haerin tiba-tiba sekarat begitu, pasti ada penyebabnya.

Ia berjalan menuju ruang kendali kamera pengawas bersama beberapa dokter yang memimpin jalannya. Langkahnya sedikit berat dan lemas karena kejadian tadi. Ada emosi luar biasa yang terbesit dan ditahan Jay sejak tadi.

Tak membutuhkan waktu lama, mereka akhirnya sampai di ruang kendali. Segera Jay memerintahkan dua dokter di hadapannya untuk memeriksa CCTV di ruangan Haerin beserta sekitarnya. Ia sendiri juga ikut memeriksa dan mencari sumber masalah.

What's Going On? | EnhypenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang