22 - Liontin dari ibu

482 72 25
                                    

"Ini semua seperti cerita yang tak memiliki akhir. Semuanya sangat ambigu dan tak ada titik cerahnya sama sekali. Aku seperti diberikan gembok yang kuncinya hilang. Kemanakah aku harus mencari kunci itu? Atau haruskah aku diam dan memilih tidak mencarinya? Tapi bagaimana jika itu penting? Semuanya sangat membingungkan dan penuh teka-teki. Seolah dunia ini sedang menjadikan diriku bidak catur yang bisa dimainkan sepuasnya."

☆☆☆

Di sinilah Jungwon sekarang. Apotik sehat walafiat sakinah mawadah warahmah ceria gembira bersuka cita.

Panjang juga nama apotiknya ya😅

Kini ia menunggu di kasir untuk melakukan pembayaran akan belanjaan obatnya. Jungwon berharap semoga obat itu pas dan cocok untuk Hueningkai. Pasalnya, ia tak tahu harus membeli obat yang seperti apa. Alhasil, Jungwon memutuskan untuk membeli obat batuk, pilek, penurun demam, dan pereda nyeri sekaligus. Habis sudah isi dompetnya berkat itu semua.

"Ini mas ganteng," senyum seorang penjaga kasir dengan menyodorkan belanjaan beserta kembalian recehnya. Tak lupa penjaga kasir wanita itu mengedipkan mata kirinya.

Jungwon hanya bisa tersenyum canggung lalu segera berbalik pergi. Tak ia duga, begitu berbalik, seorang bocah SMP yang ia kenal telah berdiri di hadapannya dengan tatapan terkejut.

"Lohh, kak Jungwon?"

"Harua?" Jungwon menatap Harua heran. Ini anak selalu ada di mana-mana.

"Kakak ngapain di sini?" tanya Harua dengan raut polos khasnya.

"Beli obat dongg, namanya juga di apotik Haru.." Jungwon menggeleng tak habis pikir.

"Ihh, maksudnya beli obat buat siapa? Kakak sakit?"

"Enggak, ini buat adeknya kak Heeseung."

"Loh? Kak Heeseung punya adek?"

Jungwon mengangguk sebagai jawaban. Harua juga mengangguk paham.

"Kamu sendiri beli obat buat siapa?" tanya balik Jungwon.

"Ahh.. Ini.. Aku demam kak hehe, dari tadi pagi udah pusing banget, terus ga ada orang di rumah juga, jadi ya.. Aku beli obat sendiri deh," jelas Harua.

Jungwon kembali menganggukkan kepalanya. Jika dilihat-lihat, memang wajah Harua sedikit pucat dan juga suaranya terdengar lesu.

"Humm, kamu berangkat sama siapa? mau bareng kakak aja? Nanti minum obatnya di tempat kak Heeseung sekalian kakak nyuapin adek kak Heeseung yang lagi sakit. Kamu juga ga ada yang nemenin di rumah kan?"

"Iya sih kak, aku berangkat sendiri tadi naik ojek," terang Harua.

"Nah ya udah barengan aja, kakak bawa motor kok," ajak Jungwon pada yang lebih muda.

Dibalas anggukan mantap dari Harua, Jungwon pun menunggu Harua membeli obatnya sebentar, lalu menuntun Harua ke tempat motornya diparkirkan.

Akhirnya mereka pergi menuju rumah Heeseung bersama dengan Jungwon yang membawa motor dan Harua yang memeluk Jungwon dari belakang.

☆☆☆

Setelah berlalu kurang lebih 5 menit perjalanan dengan motor, akhirnya mereka sampai di rumah sederhana milik Heeseung dan adik-adiknya.

What's Going On? | EnhypenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang