"Aku tidak pernah kenal denganmu. Kau memang temanku, tapi aku tidak pernah punya teman yang seperti ini. Siapa kamu? Kenapa sangat berbeda dari yang pernah kulihat terakhir kali? Terakhir kali kamu tidak seperti ini. Dulu kamu adalah temanku yang lucu dan sangat manja pada kami. Tapi sekarang berbeda, kamu sangat dewasa meskipun ragamu tidak. Jauh lebih dewasa dari kami yang telah tumbuh besar. Tetapi kamu yang justru tidak bisa tumbuh, malah memiliki sisi dewasa yang lebih baik dari kami semua."
☆☆☆
"Terima kasih."
Sunoo menoleh ke belakang mendengar ucapan terimakasih yang dilontarkan oleh Sunghoon begitu sampai dari parkiran.
Tak bisa ia pungkiri, Sunoo tak bisa menahan senyumannya.
"Kenapa kakak berterima kasih?"
"Karena sudah membebaskanku dari penjara itu. Penjara yang sudah mengurungku selama ini, selama 19 tahun masa hidupku."
Setitik air mata jatuh dari sudut mata kiri Sunghoon. Pertahanan miliknya runtuh. Penderitaannya selama ini akhirnya lepas juga. Sekarang ia bebas dari kekangan.
Dan bukan hanya dia, Sungjae ssrta Jake kini juga bebas. Mereka bertiga tidak pernah lepas dari Park Seongwoo sejak kecil. Hidup mereka selalu disetir oleh laki-laki itu. Tak pernah mereka berjalan atas kemauan mereka sendiri.
Disaat yang sama, Sunoo tidak menuntut tentang perbuatan Sungjae sama sekali. Ia hanya ingin membalas Park Sungjae yang telah menghabisinya dan Sunghoon kemarin.
Ia sebagai saksi dari penderitaan Sunghoon, Jake, dan Sungjae sejak kecil tahu seberapa sakit yang mereka hadapi. Kini ia sudah tidak tahan lagi dan memilih untuk membebaskan mereka.
"Tidak perlu dipikirkan kak, aku senang sekarang kakak, kak Jake, dan Sungjae tidak perlu menderita lagi. Aku senang sekarang kalian bisa bebas seperti anak lainnya."
Senyum terbit di wajah putih nan cerah milik Sunoo. Sangat cocok dengan wajah tirus dan pipi tembemnya. Sisi dewasa yang sangat terpancar di wajah itu. Sunghoon heran, dari mana asal kedewasaan ini? Apakah yang ada di hadapannya ini benar-benar anak SMP?
Sunghoon pun merangkul Sunoo. Sunoo tampak sangat kecil jika dibandingkan dengan Sunghoon yang tinggi. Perbedaan tinggi mereka akan membuat orang-orang berpikir bahwa mereka adalah remaja dan anak balita.
"Ahh, kak Sunghoon tinggi banget sihh, aku jadi keliatan pendek," Sunoo merengut dan tanpa ia sadari pipinya menggembung gemas. Sunghoon menahan diri sekuat mungkin agar tidak menguyel-uyel pipi bulat itu.
"Hehe, makanya tumbuh tu ke atas bukan ke samping," ejek Sunghoon main-main.
"Aku ga gendut!" amuk Sunoo memukul-mukul pelan bahu Sunghoon.
"Oh ya? Aku ga yakin deh.." kemudian Sunghoon berjongkok di depan Sunoo. Membuat Sunoo keheranan tiba-tiba.
"Kakak ngapain?" tanya Sunoo menggaruk kepalanya.
"Ancang-ancang dong, kalo kamu emang ga gendut, pasti bisa kakak gendong."
Ah, Sunoo pun mengangguk paham dan segera menaiki punggung Sunghoon di hadapannya. Ingat, Sunoo di sini masih anak umur 14 tahun.
KAMU SEDANG MEMBACA
What's Going On? | Enhypen
FanficSunoo kembali setelah sekian tahun lamanya ia terjebak dalam dunia paralel. Tetapi ketika ia kembali, ia malah menemukan teman-temannya yang telah tumbuh dewasa. Sedangkan dirinya masih tetap berada di usia empat belas tahun. Ia telah melewatkan ba...