"Tidak, aku tidak mengenalmu. Kamu penyamar bukan? Rasanya semua tentang dirimu penuh kebohongan saat ini. Aku tidak menyangka kamu akan punya sisi seperti ini. Sisi gelap, yang tak seorangpun tahu. Kamu terlihat seperti seseorang yang dirasuki sesuatu. Penuh misteri dan rahasia yang tak terungkapkan. Bahkan semua yang kamu katakan bagaikan tipu daya mahluk tak kasat mata. Atau mungkin selama ini kamu memang seperti ini? Hanya saja kami yang tak menyadarinya. Ini sangat gila! Benar-benar berbeda dari harapanku selama ini."
☆☆☆
Jake meneguk air liurnya perlahan. Namun rasanya tercekat di tenggorokan. Entah kenapa, keringat dingin mengalir di pelipisnya.
"Ehm, bukannya dokter bilang tidak boleh kemana-mana dulu ya?" elak Jake takut. Takut sekali, ia tak tahu kenapa, aura Sunoo saat ini sangat berbahaya baginya.
"Sebentar saja kak.. Aku janji ga bakal kemana-mana, aku cuma ga betah di dalam kamar terus.." rengek Sunoo mengandalkan puppy eyesnya. Jake biasanya bisa luluh dengan itu, namun tidak untuk sekarang.
Sialnya lagi, Jay malah memperburuk suasana. "Tidak apa-apa Jake, bawa saja Sunoo keluar sebentar, aku juga ingin mengunjungi pacarku, dia pasti sedang tidak ada temannya."
Jake ingin mengumpat rasanya. Namun karena dia anak baik hati, ramah, tidak sombong, dan rajin menabung, tentu saja dia tidak mungkin mengeluarkan kata-kata mutiara itu. Jadilah ia mengangguk pasrah sekarang.
Sunoo semakin dibuat girang dan semangat melihatnya. Yah, Jake sangat berterimakasih pada Jay karena sangat PEKA di situasi seperti tadi.
☆☆☆
"Kenapa kamu terima ide itu, Hoon?" tanya Heeseung.
Sunghoon mengedikkan bahunya dengan raut datar andalannya. Ia memalingkan muka agar tak bersitatap dengan Heeseung.
"Mubazir uangnya," acuh Sunghoon.
Heeseung diam sembari mengulum bibirnya yang kering. Beberapa hari ini, ia memang bekerja terlalu keras. Ia juga sering mengabaikan waktu makannya. Minum pun jarang, hingga sering dehidrasi.
"Makasih."
Sunghoon masih memalingkan muka. Tetapi tanpa Heeseung, Niki, dan Jungwon tahu, wajah Sunghoon memerah menahan malu. Ia sangat tidak terbiasa dengan hal ini.
"Cukup, ga perlu berterimakasih, aku juga melakukannya demi Sunoo. Dia mau kakak jadi seorang peneliti dan menciptakan barang canggih untuknya seperti janji kalian dulu, aku mau kakak nepatin janji kakak ke Sunoo."
Sunghoon mengatakannya tanpa menunjukkan wajahnya yang kini telah berubah merah padam. Tingkah laku malu-malu kucing Sunghoon ini dilihat dengan jelas oleh Heeseung dan Jungwon juga Niki. Niki bahkan bergidik ngeri karena tak biasanya Sunghoon dalam mode ini.
Heeseung tersenyum melihatnya. "Gapapa, kamu emang baik banget Sunghoon. Dan soal janji itu, jangan khawatir, kakak pasti nepatin."
"Ck, terserah."
☆☆☆
"Ada yang mau kakak omongin?" tanya Sunoo tanpa basa-basi lagi begitu mereka sampai di taman rumah sakit. Sunoo melompat-lompat seperti anak kecil karena bebas dari ruangan pengap rumah sakit. Lega karena setidaknya mendapatkan udara segar yang ia mau
KAMU SEDANG MEMBACA
What's Going On? | Enhypen
FanfictionSunoo kembali setelah sekian tahun lamanya ia terjebak dalam dunia paralel. Tetapi ketika ia kembali, ia malah menemukan teman-temannya yang telah tumbuh dewasa. Sedangkan dirinya masih tetap berada di usia empat belas tahun. Ia telah melewatkan ba...