Di ruangan yang hampir seluruh sudutnya terdapat semacam layar juga kabel-kabel yang entah menyambung kemana, seorang lelaki muda memantau pergerakan orang-orang dengan sembunyi-sembunyi. Tidak ada yang tahu jika ditempat itu terdapat banyak kamera yang terpasang dimana-mana.Sebuah kamera yang ia simpan di terowongan kecil memperlihatkan orang-orang suruhan nya yang entah sedang melakukan apa.
Sebelum mengawasi mereka, si lelaki mengambil ponselnya, mengetikkan nama seseorang dan beberapa artikel muncul tentangnya.
Ia menggulir layar ponselnya hingga ke bawah dan satu artikel menarik perhatiannya.
"O-oww.... Apa ini? Rahasia lagi?" Monolognya dan tertawa penuh kemenangan.
Si lelaki mengetik halaman artikelnya, membaca dan memahami isinya. Seringai kecil terlihat diwajahnya.
"Artikel ini sepertinya sudah sangat lama dan tidak lagi dipublikasikan. Ada beberapa pelanggaran ketika aku mencoba mencari tahu nya lebih jauh lagi, kau bisa menyelidiki ini? Jika bisa, publikasi kembali, biarkan orang-orang melihatnya lagi" ujarnya pada seorang lelaki yang sedari tadi menemani dibelakang.
Lelaki dengan warna kulit coklat gelap itu mengangguk dan pergi entah kemana.
Kembali pada layar monitor, lelaki muda itu membulatkan matanya dengan sempurna begitu melihat adegan yang baginya cukup luar biasa.
Sementara itu di layar yang lain memperlihatkan temannya yang tengah melindungi diri dan tiba-tiba saja menyandera seorang gadis asing.
Pandangan si lelaki beralih dari satu kamera ke kamera lain. Ia tertawa begitu melihat temannya dapat dilumpuhkan dan diborgol dengan mudahnya.
"Aigoo, Jaehyun yang malang" ucapnya dan kembali terkekeh.
Dan layar monitor yang tepat dihadapannya, memperlihatkan aksi seorang wanita yang membuat ia bergidik ngeri.
"Benar-benar monster. Sepertinya berita itu benar."
.
.
.
.
.
.Ditempat Jisoo, ia baru saja sampai dikediaman Manoban. Mansion yang luar biasa megah itu selalu berhasil membuatnya berdecak kagum. Suatu hari ia juga menginginkan tempat seperti ini.
"Sampaikan salam ku pada Lisa, katakan jika nanti aku akan menjelaskan tentang apa yang terjadi" ucap Jisoo pada Rosie.
Rosie mengangguk mengerti, "aku akan pergi sekarang. Berhati-hatilah, jangan membuat dirimu dalam bahaya lagi."
Jisoo terkekeh, "itu pekerjaan ku" katanya.
Rosie hanya memutarkan bola matanya dengan malas dan keluar dari mobil milik si Kim itu.
Mobil Jisoo kembali melaju meninggalkan pekarangan mansion. Bersamaan dengan keluarnya mobil Jisoo melewati gerbang besar itu, Rosie memasuki rumah ternyaman nya dan melangkah masuk.
Dalam hati ia berharap, jika kakaknya itu sudah tertidur atau berada diruangan lain sehingga ia tidak menyadari kepulangan dirinya.
Rosie POV!
Aku berjalan mengendap-endap memasuki rumah. Suara tv di ruang santai membuat jantungku berdetak lebih kencang dari biasanya.
Jika tv masih menyala, itu tandanya Lisa masih belum tidur. Lagipula sekarang baru jam enam. Mana mungkin Lisa sudah tidur.
Aku memegang lengan kiri ku yang terdapat bercak merah. Sejujurnya, ini sangat sakit. Lukanya cukup dalam dan agak sedikit memanjang. Seharusnya aku menemui dokter atau segera membersihkan lukanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEW ZEALAND CAT [END]
Подростковая литература[JENLISA] Dia cuek dengan sekitarnya. Peduli dengan manusia? Tidak terlalu, dia akan peduli hanya ketika benar-benar merasa iba saja. Jika pada manusia saja ia seperti itu, lantas bagaimana dengan hewan? Apakah ia akan menjaga dengan baik kucing k...