Sebelum menutup matanya dan memasuki alam mimpi, Lisa memperhatikan Jennie sesaat, entah apa yang ada dipikirannya saat ini. Lisa nampak pucat.Cukup lama ia melamun, Lisa akhirnya mengalah dan memilih untuk tidur. Mata nya juga sudah agak berat.
Lisa menguap, ia menjadikan kedua tangannya sebagai bantalan dan mulai menutup mata.
Sementara Jisoo baru saja memasuki ruangan Jennie. Ia sedikit terkejut begitu Lisa tidur dalam posisi duduk dengan kepalanya yang ditaruh disisi ranjang, tempat Jennie berbaring.
Jisoo tersenyum tipis dan menghampiri keduanya. Pandangan Jisoo beralih pada Jennie yang nampaknya sudah masuk ke alam mimpinya. Wajahnya yang natural tanpa make up terlihat begitu cantik.
Jisoo menghampiri Jennie, ia mengusap pelan puncak kepala si kucing.
"Maafkan aku, Jennie" lirih Jisoo, bahkan matanya sudah berkaca-kaca.
Jisoo memang baru mengenal Jennie, namun rasa sayangnya lebih dari apa yang teman-temannya kira. Rasanya Jisoo seperti sudah sangat lama mengenal Jennie, jiwanya terikat dengan si kucing.
Sejujurnya, Jisoo juga menyayangi Lisa, tentu saja. Tapi selama ini ia belum pernah menangis di hadapan si Manoban, hanya kali ini. Meskipun Lisa juga sedang tidur.
Rasanya sangat sakit ketika melihat Jennie terluka. Seharusnya Jennie memang tidak mendapatkan ini, ia tidak pernah bersikap buruk pada orang lain bukan?
Mungkin inilah yang membuat Jisoo terisak, Jennie terluka, padahal tidak pernah melukai.
Pandangan Jisoo beralih pada Lisa yang terdengar dengkuran halus darinya. Lisa baru bisa tidur dengan lelap malam ini, sebelumnya ia tidak tidur.
Jisoo melepas blazernya sembari mendekati Lisa, meskipun Lisa juga memakai jaket, Jisoo tetap memakaikan blazer untuknya.
"Mungkin nanti saja" ucap Jisoo, menatap Lisa dengan dalam dan melangkah meninggalkan ruangan setelahnya.
.
.
.Setelah melewati malam yang terasa begitu panjang, Lisa akhirnya membuka mata. Mengucek matanya yang terasa sedikit gatal dan menatap Jennie.
Lisa POV!
Hal pertama yang aku cari dan aku lihat adalah Jennie, ternyata kucing itu sudah bangun, dia bahkan menatapku dengan senyumannya begitu aku terbangun.
"Kau tidak membangunkan ku?" Tanyaku dan Jennie menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Kenapa? Sejak kapan kau bangun dan memperhatikan ku?" Tanyaku lagi.
Jennie menggigit bibir bagian dalamnya dengan keningnya yang mengerut, hal yang selalu ia lakukan ketika sedang berfikir.
"Umm.... Hanya tidak ingin. Sepertinya Lisa tidur dengan nyenyak, jadi aku tidak ingin membangunkan Lisa. Dan aku sudah memperhatikan Lisa sedari tadi" jawab si kucing dengan jujur.
Aku tersenyum. Saat hendak beranjak dari tempat dudukku, aku merasakan bahwa blazer besar melekat di tubuhku, aku menatap Jennie.
"Kau yang memakaikan ini padaku?" Tanyaku dan Jennie menggeleng-gelengkan kepalanya dengan polos.
Benar juga, Jennie tidak bisa berjalan, jadi mana mungkin dia yang melakukan nya.
"Kau sudah bangun?"
Aku berbalik badan, ada Taehyung dan Rosie yang saat ini tengah melangkah ke arah kami.
Aku menganggukkan kepalaku sebagai jawaban dari pertanyaan si Tae itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEW ZEALAND CAT [END]
أدب المراهقين[JENLISA] Dia cuek dengan sekitarnya. Peduli dengan manusia? Tidak terlalu, dia akan peduli hanya ketika benar-benar merasa iba saja. Jika pada manusia saja ia seperti itu, lantas bagaimana dengan hewan? Apakah ia akan menjaga dengan baik kucing k...