"Bukankah kita pulang terlalu cepat, Lisa?"Lisa menatap Jennie dan tersenyum tipis, "aku minta maaf. Tapi kita benar-benar harus. Bisakah kucing manis ini mengerti?"
Jennie tersenyum lebar dan menganggukkan kepalanya dengan cepat. Ia kemudian bersandar pada Lisa dan menutup kedua matanya kemudian.
Saat ini Lisa dan yang lainnya tengah dalam pesawat, terbang menuju negeri ginseng itu. Mereka juga harus mengatur ulang rencana pernikahan mereka karena masalah antara Jisoo dan Rosie.
Jennie bilang ia ingin Rosie juga merasakan betapa bahagianya ketika dihari spesial itu, karena itulah ia ingin menikah bersama, dihari, tanggal, bulan dan tahun yang sama.
Lisa tentu saja tidak akan menolaknya. Selagi ia bisa, ia akan melakukan apapun untuk Jennie.
Suasana pesawat cukup sepi karena Lisa dan yang lainnya ternyata sudah cukup lelah. Lisa melirik Jennie, ia tersenyum manis dan menggenggam satu tangan si kucing.
Setelah satu jam Seulgi dan Taehyung berusaha untuk menangkap kupu-kupu, mereka akhirnya berhasil. Dan kupu-kupu itu kini sudah berada dalam toples kaca yang tengah Jennie genggam, sedari tadi.
Jennie tak henti-hentinya memuji keindahan hewan bersayap itu. Entah apa tujuannya ia mengurung dan membawa hewan itu, tidak ada yang tahu.
Lisa sempat bertanya pada Frank apakah lelaki paruh baya itu akan ikut kembali terbang ke Korea atau tidak. Dan jawabannya adalah tidak, Frank memilih untuk tinggal lebih lama disana dan ia akan kembali saat hari pernikahan Lisa dan Rosie sudah tiba.
Lisa sama sekali tidak keberatan dengan keputusan yang Frank ambil, lagipula lelaki paruh baya itu juga sudah tidak bekerja dengannya.
Perjalanan berjalan lancar hingga akhirnya pesawat pribadi milik Lisa itu mendarat di bandara Incheon dengan selamat.
"Terimakasih untuk hari ini, Chris!"
Chris, lelaki yang jauh lebih tua dari Lisa itu tersenyum senang. Ia melangkah bersama Lisa.
"Tentu, senang bisa menerbangkan pesawat mewahmu itu lagi, Miss Manoban" ucap Chris yang memang terkesan sangat berlebihan.
Lisa terkekeh begitu mendengarnya, mereka kemudian bersalaman sebagai tanda perpisahan dan sama-sama pergi menuju tempat tujuan masing-masing setelahnya.
Lisa melangkah dengan sedikit cepat setelah selesai dengan urusannya. Ia sedikit bingung karena banyaknya wartawan di bandara.
Lisa memasuki mobil yang berhenti tepat didepannya dan menghela nafas lega.
"Selesai dengan liburan mu, Manoban?"
Lisa sedikit terkejut begitu mendengar pertanyaan dari seorang lelaki yang duduk di kursi kemudi itu. Ia kemudian menatap dan semakin terkejut ketika lelaki itu juga menatapnya.
"Bogum?"
Yap! Bogum, salah satu teman dekat Lisa itu mengangguk dan tersenyum manis. Rasanya sangat dejavu, pada saat itu Bogum juga menjemput Lisa diam-diam di bandara setelah kepulangannya dari New Zealand.
Sekarang pun sama, Bogum kembali menjemputnya, tanpa memberitahu.
"Berhentilah menatapku seperti itu. Sekarang, kemana aku harus mengantarmu?"
Lisa menggeleng-gelengkan kepalanya, ia kemudian memberitahukan kemana tujuannya kali ini.
Bogum melirik Lisa sesaat dengan sebelah alisnya yang terangkat, "rumah sakit? Bukankah mobil adikmu menuju mansion sekarang?" Tanyanya, kebingungan.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEW ZEALAND CAT [END]
Teen Fiction[JENLISA] Dia cuek dengan sekitarnya. Peduli dengan manusia? Tidak terlalu, dia akan peduli hanya ketika benar-benar merasa iba saja. Jika pada manusia saja ia seperti itu, lantas bagaimana dengan hewan? Apakah ia akan menjaga dengan baik kucing k...