Pagi ini Lisa sudah siap dengan baju rapihnya. Pakaian nya terkesan sangat formal, tapi Lisa tetap memakainya. Lagipula ini juga pakaian yang di pilih Rosie, ia tidak bisa menolak.Lisa menarik dasinya, menggesernya ketika merasa bahwa itu sedikit kurang rapih. Setelah selesai, Lisa menatap pantulan dirinya di cermin yang memperlihatkan tubuhnya dari kepala hingga ujung kaki.
"Sepertinya tinggi badanku bertambah" monolog Lisa.
Sebelum pergi, Lisa menyemprotkan parfum dengan wangi kesukaannya. Ia tersenyum senang begitu semuanya selesai dan meninggalkan tempat setelahnya.
Hari ini adalah hari pernikahan sahabat nya, Seulgi. Sebelumnya Lisa masih tidak percaya jika Seulgi benar-benar akan menikahi Irene, bahkan ia juga sempat berfikir bahwa hubungan keduanya tidak akan bertahan lama, tapi ternyata itu semua salah.
Seulgi lebih setia dari apa yang ia duga. Tapi Lisa bersyukur akan hal itu. Irene juga bukan wanita murahan, Irene pantas mendapatkan cinta itu.
Lisa menuruni tangga, berhenti, menunggu Jennie dan Rosie turun.
Lisa POV!
Setelah menunggu beberapa menit akhirnya kucing itu turun, ia memakai gaun putih yang sangat cantik. Rambutnya dibiarkan terurai, sedikit rambut dari kedua sisinya di belakangkan dan di ikat, itu sangat lucu. Terlihat sangat menawan.
Jennie tersenyum padaku, begitu pun denganku. Aku menatapnya dari atas ke bawah.
"Waeyo? Lisa tidak menyukainya?" Tanya Jennie dan aku menggelengkan kepalaku.
Aku memutarkan tanganku, meminta Jennie untuk berputar. Kucing itu menurut.
"Stop!" Pintaku.
Jennie berhenti, berdiri dengan posisi tubuhnya yang membelakangiku. Aku menghela nafas. Punggungnya terekspos begitu saja.
Belahan dadanya juga agak terlihat, bukankah itu terlalu terbuka?
"Ada apa, Lisa?" Tanya Jennie lagi.
Aku menarik Jennie, memegang kedua bahunya dan memutar tubuhnya untuk menghadapku. Jennie mendongkak untuk menatap ku dengan tatapan polosnya.
"Siapa yang memilihkan baju ini?" Tanyaku.
Jennie tersenyum, ia kemudian memundurkan langkahnya, memberi jarak antara kami. Jennie memegang kedua sisi gaun nya, mengangkatnya, membuat kakinya sedikit terlihat.
"Adik Rosie yang memilihnya. Bukankah ini cantik, Lisa? Aku sangat menyukainya!" Ucapnya dengan senang dan berputar-putar sembari terkekeh kegirangan.
Berbeda denganku yang malah melipat kedua tangan di dada, "itu terlalu terbuka" kataku.
"Ada apa?"
Aku mengalihkan pandanganku pada Rosie yang baru saja turun, begitupun dengan Jennie.
"Kau memilihkan baju ini untuknya?" Tanyaku dan Rosie mengangguk-anggukkan kepalanya.
Aku menghela nafas, berjalan menghampiri Jennie, "lihat ini. Bagian ini terlalu terekspos. Lihat dada nya, aku tidak ingin mata keranjang lelaki-lelaki busuk menatapnya dengan lapar" kataku.
Rosie terkekeh, "ayolah, Oppa. Itu hanya sedikit. Jarang-jarang Jennie memakai pakaian secantik ini, bukan begitu kucing manis?" Ucap Rosie dan sialnya Jennie malah mengangguk dengan cepat.
Aku lagi-lagi menghela nafas, "arraseo. Kita tidak akan lama disana, kau oke dengan itu?" Tanyaku pada Jennie.
Jennie mengangguk, "um! Apapun yang Lisa inginkan" katanya dan itu membuatku tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEW ZEALAND CAT [END]
Teen Fiction[JENLISA] Dia cuek dengan sekitarnya. Peduli dengan manusia? Tidak terlalu, dia akan peduli hanya ketika benar-benar merasa iba saja. Jika pada manusia saja ia seperti itu, lantas bagaimana dengan hewan? Apakah ia akan menjaga dengan baik kucing k...