Di Ruangan serba putih itu Jisoo terkekeh menanggapi candaan dari temannya, Joshua. Jisoo mengalami luka akibat semalam, kepalanya dibenturkan oleh bocah asal Korut itu ke tembok dengan cukup kuat, dan berakhir di sinilah ia. Dirumah sakit.Jisoo, Haein dan Joshua sama-sama mendapatkan luka. Namun Jisoo lah yang paling parah karena memang sejak awal sepertinya bocah itu memang mengincar Jisoo.
Haein sudah menjenguk Jisoo tadi pagi, dan sekarang giliran Joshua. Sebenarnya Joshua juga sudah cukup lama menemaninya.
Pintu ruangan terbuka, memperlihatkan Lisa dengan blazer besarnya dengan kedua gadis cantik dibelakangnya.
Jisoo tersenyum, sementara Joshua terlihat sedang mengulum senyumnya. Bagaimana tidak? Ketiga wanita yang tengah melangkah mendekati tempatnya terlihat amat sangat cantik dan elegan.
"Bagaimana keadaan mu, Kim?" Tanya Lisa yang sama sekali tidak memperhatikan keberadaan Joshua.
Jisoo mengangguk, "seperti yang kau lihat, aku baik" jawabnya.
Lisa mengangguk mengerti. Ia kemudian baru sadar akan keberadaan seorang lelaki disamping Jisoo.
Joshua tersenyum, ia membungkuk sopan, "Miss Manoban" katanya.
"Kau mengenalku?" Tanya Lisa.
Jisoo, Joshua dan Rosie saling melempar pandangan, dan kembali menatap Lisa setelahnya.
Joshua terkekeh, "tentu saja. Pemerintah kota Seoul sendiri yang waktu itu memintaku untuk mengawalmu ke New Zealand, meskipun secara sembunyi-sembunyi."
Lisa mengangguk-anggukkan kepalanya menanggapi ucapan si lelaki. Ia kemudian teringat dengan sesuatu.
"Kau......?" Ujar Lisa dengan wajah serius.
Joshua mengangguk kecil dan terkekeh canggung, "ne, Miss. Aku minta maaf untuk itu" katanya.
Jisoo dan Rosie tidak mengerti dengan pembicaraan antara Lisa dan Joshua. Berbeda dengan si kucing yang saat ini malah berbaring di ranjang bersama Jisoo. Sejak kapan dia melakukan itu?
Jisoo berbincang lagi dengan Joshua sesaat hingga lelaki itu akhirnya meminta izin untuk pamit pergi.
Lisa menarik tangan Jennie, "bangun. Kau akan menyakiti Jisoo jika terus berada disana" perintahnya.
Jennie cemberut, ia tidak suka dengan nada bicara Lisa. Hal itu juga tidak lepas dari perhatian Jisoo.
"Tidak apa-apa, Lisa. Aku tidak keberatan" ucap si Kim. Tapi Lisa tetap menggelengkan kepalanya.
Jennie akhirnya mengalah, ia kemudian bangkit dari tempatnya dan turun dari ranjang dengan sedikit melompat.
Jisoo dan Rosie terkekeh, sedangkan Lisa hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.
Hari ini pakaian Lisa nampak serasi dengan Jennie. Jika Lisa memakai blazer besar, maka Jennie menggunakan jaket bulu berwarna coklat dengan motif kucing yang lucu.
Sementara Rosie hanya memakai tanktop yang ditutup cardigan rajut dengan rok sepaha nya juga rambut yang dibiarkan terurai.
Aura ketiganya benar-benar berbeda. Siapapun yang melihat itu pasti akan terpesona. Dan salah satu korbannya adalah Jisoo. Rasanya Lisa juga menjadi lebih cantik atau mungkin ini hanya halusinasi nya saja? Entahlah, Jisoo sendiri tidak tahu.
"Bagaimana luka mu? Sudah membaik?" Jisoo kembali membuka suaranya, bertanya pada gadis yang berdiri disamping dirinya.
Rosie menatap lengannya dan mengangguk, "lumayan. Tapi bekasnya membuat lenganku menjadi jelek."
KAMU SEDANG MEMBACA
NEW ZEALAND CAT [END]
Teen Fiction[JENLISA] Dia cuek dengan sekitarnya. Peduli dengan manusia? Tidak terlalu, dia akan peduli hanya ketika benar-benar merasa iba saja. Jika pada manusia saja ia seperti itu, lantas bagaimana dengan hewan? Apakah ia akan menjaga dengan baik kucing k...