⚠️⚠️⚠️
PARAGRAF-PARAGRAF DENGAN HURUF ITALIC ADALAH FLASHBACK!
"Aku akan mendengarkan mu."
Jisoo mengangguk-anggukkan kepalanya, ia menatap Rosie dengan penuh keseriusan, "berjanjilah padaku untuk mendengarkan semua nya sampai selesai, jangan menyela ku dan jangan dulu marah, kau bisa?"
Rosie mengangguk, "tentu. Aku bisa, aku berjanji" katanya.
Jisoo menghela nafas panjang, "menurutmu, seperti apa pertemuan pertamaku dengan Lisa?"
"Kalian bertemu di bar bukan? Lisa yang mengatakannya."
Sudah Jisoo duga, Lisa pasti akan mengatakan itu. Si Manoban itu memang pemikirannya sangat simpel, ia tidak pernah mau repot-repot mencari ide hanya untuk sebuah kebohongan.
"Akan aku ceritakan seperti apa pertemuan antara aku dan kakakmu......
Entah apa yang terjadi disini, semua orang tampak panik, terutama para wanita. Mereka saling memeluk, ingin melindungi diri juga teman baiknya masing-masing.
Hujan turun sangat deras malam ini, suara gemuruh terdengar sangat keras, beberapa kali mengejutkan orang-orang yang berada di bawah langit.
Apa yang tengah terjadi di gedug besar ini benar-benar mengkhawatirkan, tidak ada yang berani bergerak sama sekali. Hanya berdoa, memohon kepada Tuhan supaya diselamatkan.
"Dimana Lisa?"
Seseorang wanita yang baru saja memasuki gedung bertanya, terlihat jelas di wajahnya rasa marah, entah kepada apa rasa itu tertuju. Namun satu yang pasti, orang-orang disana tahu alasannya.
Kekesalan semakin menjalar dihatinya begitu tak ada seorangpun yang menjawab pertanyaannya.
"KALIAN SEMUA BISU, HUH?! DIMANA LISA? DIMANA BOS KALIAN?!"
Suara lantangnya menggema di seluruh penjuru. Namun bukannya menjawab, mereka sama-sama menundukkan kepalanya, terlalu takut untuk membuka suara.
"JAWABB!!!"
Pukulan keras di meja terdengar begitu teriakan nya kembali di keluarkan, terkejut? Tentu saja. Tak ada satupun orang yang tak terkejut begitu mendengarnya.
Seorang lelaki memberanikan diri mengangkat kepala, ia menatap dengan takut-takut seseorang itu.
"M-miss Lisa, pergi ke tempat itu, N-nona..." Jawabnya dengan tergagap.
Seorang wanita yang tengah terbalut amarah itu menatap si lelaki dengan tak percaya.
"Kalian membiarkan bos kalian berada dalam kematian? Gila! Tidak ada seorangpun yang mencegahnya?!"
Semua orang yang menggeleng-gelengkan kepalanya dengan takut, lelaki tadi melangkah mendekati si wanita.
"Nona Kang, salah satu teman Miss Lisa menyusul kesana, dia memerintahkan kami untuk diam dan tak meninggalkan tempat" katanya, memberitahu.
Kang Seulgi, wanita itu tak henti-hentinya berdecak, ia terus mencoba untuk menghubungi sahabat sekaligus bos nya, Lalisa Manoban.
Pekerjaannya yang menjaga kesejahteraan perusahaan dibalik layar membuatnya tidak bisa selalu berada di perusahaan, ia mencari-cari Lisa untuk memberitahukan bahwa ada seseorang yang mengincar nyawanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEW ZEALAND CAT [END]
Teen Fiction[JENLISA] Dia cuek dengan sekitarnya. Peduli dengan manusia? Tidak terlalu, dia akan peduli hanya ketika benar-benar merasa iba saja. Jika pada manusia saja ia seperti itu, lantas bagaimana dengan hewan? Apakah ia akan menjaga dengan baik kucing k...