"Ini ada kaitannya dengan kasus kemarin bukan? door to freedom club."
Aku menganggukkan kepalaku menanggapi ucapan seorang lelaki yang usianya jauh lebih tua dariku. Dia atasanku by the way.
"Ya, pemilik nya menjual obat-obatan terlarang, beberapa sudah kami sita. Hal mengejutkan terjadi, salah satu pengunjung nya adalah spy dari Korea Utara pada malam itu."
Lelaki tua itu terlihat terkejut. Aku kemudian memberikan map berisi kertas-kertas penting padanya.
"Identitas nya sudah aku dapatkan." Kataku.
Lelaki itu menganggukkan kepalanya. Dia menatapku, "kau juga harus bisa menangkap mereka. Demi keamanan negara ini, tentu saja. Dan kasus yang sedang Haein kerjakan, aku memintamu untuk membantunya secara sembunyi-sembunyi. Kau kenalan Manoban bukan? Manfaatkan dia."
Aku menganggukkan kepalaku. Saat hendak kembali berucap, dering di ponsel menghentikanku. Aku meminta izin untuk menjawabnya dan meninggalkan tempat.
"Ada apa, Lisa? Tumben sekali kau menelponku, ada hal penting yang terjadi?" Tanyaku pada si penelpon.
"Aku membutuhkan waktu dan bantuan mu, Jisoo. Mengenai Jennie, kau bisa?"
Keningku mengerut mendengar penuturan si Manoban. Jennie? Apa sesuatu baru saja terjadi pada kucing New Zealand itu? Sepertinya ini penting.
"Aku akan datang." Kataku, telpon berakhir setelah Lisa mengucapkan terimakasih nya.
Atasanku juga sudah kembali ke ruangannya, jadi aku juga harus pergi. Ada pekerjaan penting yang harus aku lakukan, tapi Lisa juga membutuhkan ku. Aku bisa membantunya sekaligus melakukan pekerjaan ku.
Atasanku sudah mengatakan padaku untuk memanfaatkannya bukan....??
Jisoo POV end!
Jisoo menghela nafasnya dengan berat, entah yang ke berapa kalinya. Ia menatap Lisa dengan tatapan memohon nya.
Lisa ikut menghela nafas. "Jangan bertingkah kekanakan seperti itu, Roseanne. Berhenti menekuk wajahmu."
Rosie yang tadinya hanya menatap ke arah lain kini berpindah pada Jisoo.
"Aku begini bukan karena dirinya." Katanya cuek.
"Jadi ini karena aku, gadis manis?"
Jisoo menghela nafasnya melihat tingkah kakaknya yang malah semakin membuat si chipmunk kesal. Diam-diam ia mengutuki kakaknya dalam hati.
"Sudahlah. Lupakan yang disini." Ucap Lisa. Ia menatap ke sekeliling nya. "Dimana Jennie?" Tanyanya kemudian.
"Masih tidur siang, di kamarmu." Jawab Rosie.
Lisa menganggukkan kepalanya, ia mengajak Jisoo dan kakak perempuannya untuk menemui Jennie dan melangkah meninggalkan tempat.
Kim Ji Yoon, kakak perempuan Jisoo itu tak henti-hentinya memuji keindahan rumah milik Manoban. Kata woah terus terucapkan, ia kagum dengan dekorasi rumah besar ini. Manoban benar-benar luar biasa.
Ji Yoon menyeringai kecil begitu menyadari tujuan kedatangannya.
"Mansion mu benar-benar luar biasa, Lisa." Puji Ji Yoon.
"Terimakasih, unnie." Respon si Manoban. Dan tak ada lagi pembicaraan antara mereka setelahnya.
Lisa POV!
Aku membuka pintu kamar milikku dan tiba-tiba saja Jennie memelukku dengan rengekannya. Aku merasa tak enak dengan Jisoo dan kakaknya.
"Hiks... Mengapa Lisa mengurungku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
NEW ZEALAND CAT [END]
Genç Kurgu[JENLISA] Dia cuek dengan sekitarnya. Peduli dengan manusia? Tidak terlalu, dia akan peduli hanya ketika benar-benar merasa iba saja. Jika pada manusia saja ia seperti itu, lantas bagaimana dengan hewan? Apakah ia akan menjaga dengan baik kucing k...