Prolog

100K 3.6K 13
                                    

_Assalamu'alaikum_

Semua yang tersaji dalam cerita ini tokoh, alur, kejadian, tempat adalah fiksi ya gaes. Apabila ada kesamaan nama, tokoh, latar dan kejadian, itu merupakan murni ketidaksengajaan, bukan karena PLAGIAT🙏🏻 Mohon di ingatkan juga jika ada typo atau kesalahan dalam penulisan.

Mohon bijak dalam membaca!!!

WARNING🐲

1. Suka? Silahkan nikmati, jika tidak suka silahkan tinggalkan
2. Spill tipis-tipis tiap chapter bakalan aku post di tiktok yaaaaa
3. Ini cerita pertamaku, silahkan berkomentar & vote sebanyak banyak nya dan support akuu hihi
4. Jangan PLAGIAT yah bestih, dilarang bawa cerita dari lapak orang lain juga disini!!!
5. Vote & Comment ditunggu disetiap chapter yaaaa




~Selamat Membacaaaa~

     Semua tidak ada yang berubah, masih terlihat sama. hanya ada beberapa bangunan baru. Padahal dulu sewaktu dia masih berkuliah disini, bangunan itu masih menjadi lahan kosong. Ia berjalan menyusuri setiap sudut bangunan itu, sesekali ia tersenyum mengingat kenangan pahit yang pernah ia lewati selama berkuliah 4 tahun disini. 4 tahun berkuliah dan tidak memiliki teman dekat, sangat menyedihkan.

     Netranya berhenti pada salah satu pakiran motor yang tersusun rapi disamping kampusnya, seketika dia teringat akan kejadian dulu, saat dimana dia yang selalu menyempatkan untuk menjemput dirinya ketika pulang kuliah sepulang dia bekerja.

     Seorang perempuan berlari dengan semangat dan tersenyum manis kearah pengemudi motor yang sedang menunggu dirinya.

     "Hai, maaf yah lama" Ucap nya merasa bersalah pada laki-laki yang sedang tersenyum hangat diatas motornya.

     "Gapapa Zira, yuk pulang"

     Laki-laki itu memasangkan helm pada gadis cantik nya. Setelah dirasa gadisnya aman, diapun melajukan motornya dengan kecepatan sedang membelah ibukota yang sangat ramai.

     "Gimana tadi kuliah nya? seru gak?" Tanya laki-laki itu pada perempuan dibelakangnya.

     "Seruuuuuu bangeeeeeettttt" Balas perempuan tersebut dengan gembira.

     "Matkul apa emangnya? Dosen nya siapa?" Tanya laki-laki itu lagi.

     "Mata kuliah manajemen bisnis, dosen nya si dosen nyebelin itu looh yang pernah aku ceritain" Ucapnya lagi dengan semangat.

     "Terus jadinya ada cerita apa hari ini?" Tanya sipengendara motor itu sambil mengelus punggung tangan mungil gadis tersebut yang melingkar dipinggangnya.

     Dengan senang hati gadis itu menceritakan seluruh cerita yang sudah dia lewati hari ini tanpa terlewat.

     Isfa Nadzira Oktaviana, orang di sekitar sering memanggilnya dengan sebutan Isfa. Sifatnya yang periang dan sangat ceria mampu membuat teman-teman nya nyaman untuk berteman dengan nya, terlebih dia yang aktif dalam organisasi OSIS, dalam bidang perlombaan akademik dan selalu mendapatkan juara 1.

     Hal tersebut mampu membuat siapa saja merasa iri dengan kehidupan Isfa. Paras yang cantik, disukai kaum adam, humble, dan selalu ceria mampu membuat siapa saja betah berlama-lama dengan nya.

ARFA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang