Chapter 2

37.3K 2.5K 24
                                    

"Ini menyakitkan! Tapi aku baik-baik saja. Aku sudah terbiasa dengan hal ini"
Isfa Nadzira Oktaviana

~Selamat Membacaaaa~

     Isfa baru saja tiba dirumah nya karena memang jarak antara kampus dan rumah nya sangat lah jauh, bisa menghabiskan waktu 100 menit jika ditempuh dengan menggunakan mobil. Dia pulang kerumah yang sudah dia beli beberapa bulan yang lalu untuk ia persembahkan pada kedua orang tuanya.

     "Assalamu'alaikum" Ucap Isfa ketika memasuki rumahnya

     "Wa'alaikum calam, Onty Cipaaaa" Teriak anak kacil yang langsung berlari menghampirinya.

     Itu adalah Zahra, keponakan Isfa, anak kedua dari Kakak tertuanya. Isfa yang sangat menyukai anak kecil membuat dia dan keponakannya sangat dekat, bahkan tak jarang orang-orang mengira bahwa Zahra adalah anak nya, karena Isfa selalu mengajak Zahra jalan-jalan berdua ketika Kakak nya sibuk.

     Untuk keponakan pertamanya bernama Danial. Danial berumur 5 tahun, sedangkan Zahra baru berumur 3 tahun 2 bulan. Isfa dan Danial juga sangat dekat, namun terkadang Danial harus mengalah pada sang Adik, karena Adik nya itu selalu cemburu jika dia terlalu dekat dengan Onty nya itu.

     "Eh ada si cantik" Ucap Isfa lalu kemudian mengangkat tubuh Zahra untuk ia gendong.

     "Onty aen yuk, lala anen aned ama Onty Cipa, Onty cibuk telus cih" Kesal Zahra sambil mengerucutkan bibirnya sebal.

     Onty nya ini sangat sibuk sekali, tidak tahukah dia bahwa ponakan lucunya ini sangat merindukan momen bersama Onty nya.

     Isfa terkekeh lalu mencium pipi ponakannya itu dengan gemas "Maafin Onty yah sayang, besok Onty libur, mau maen sama Onty?"

     "Au, yey Lala ecok aen Lala ecok aen, Abaaaaang Lala ecok au aen ama Onty" Pamer sang Adik pada Abang nya. Danial yang kebetulan baru menuruni tangga pun menghampiri mereka berdua.

     "Danial mau ikut Onty, boleh?" Tanya Danial dengan mata berbinar, dia juga merindukan Onty cantik nya ini.

     Sedari kecil Onty nya ini yang selalu mengurusnya jika Ibu nya sibuk mengurus rumah, bahkan belajar agama pun Danial dapatkan dari Onty nya ini. Karena memang Ibu nya dulu hanya sekolah umum saja, jadi ia meminta Isfa untuk mengajarkan anak nya perihal agama dan hal umum lainya.

     "Ndak boleh, Onty Cipa au aen cama Lala aja" Larang sang Adik sambil mengalungkan tangannya pada Isfa.

     "Eh gak boleh gitu cantik, kita maen bareng yah, kan Abang Danial juga ponakan nya Onty, nanti kita maen playground oke?" Nasihat Isfa pada Zahra

     "Emmm api na Abang angan angguin Lala telus yah" Pinta sang Adik pada Danial, karena Abang nya ini sangat lah menyebalkan, selalu mengganggu dirinya bermain.

     "Iya enggak deh, asal Abang boleh ikut yah?"

     Baiklah untuk sehari besok dia tak akan mengganggu Adik nya, demi bermain bersama Onty kesayangannya.

   "Ote" Ucap Zahra sambil mengulurkan tangannya dan membentuk jarinya menjadi huruf O pertanda dia setuju. Dengan gemas Isfa mencium pipi gembul Zahra.

ARFA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang