~Selamat membaca~
1 minggu kemudian. Semua sudah dipersiapkan dengan sangat matang. Selama 1 minggu itu juga Arkan dan Isfa tidak diperbolehkan untuk bertemu. Acara akad dan resepsi pertama akan diadakan di kediaman Isfa. Lusa nya resepsi kedua akan diadakan dipondok pesantren Hazbullah, karena bagaimanapun akan ada wali santri dan rekan rekan Arkan juga Abi Ramzi nanti yang akan turut hadir.
Acara sebentar lagi akan segera dimulai. Keluarga dari pihak laki - laki pun sudah datang begitupun dengan penghulunya.
"Bismillahirrahmanirrahim. Ankahtuka wazawwajtuka makhtubataka binti Isfa Nadzira Oktaviana alal mahri miayata jiram min dhahab wa majmueat min adawat alshola hallan"
"Qobiltu nikaha wa tajwijaha alal mahril madzkur hallan"
"Bagaimana para saksi?"
SAH!!!
Semua orang yang turut hadir disitu mengucapkan kalimat syukur kemudian dilanjut do'a yang dipimpin oleh penghulu. Mereka semua tersenyum bahagia, apalagi kedua belah pihak keluarga. Namun tidak dengan Arkan yang hanya menampilkan raut wajah datar nya, padahal hatinya sedari tadi berdisko tak tentu arah.
Lalu kemudian dari arah barat terihat lah seorang pengantin perampuan yang sangat cantik dan elegan dibaluti dengan gamis pengantin sederhana dengan kerudung yang menutupi dada. Wajah nya yang cuek namun tidak mengurangi kadar kecantikannya yang sangat anggun dengan polesan make up tipisnya. Bahkan Arkan yang melihatnya pun sampai terbengong tanpa berkedip.
Dalam hati nya dia terus menerus melafalkan lafadz Maa Syaa Allah, sungguh sangat indah ciptaan mu ini Ya Allah. Tanpa sadar banyak yang terkikik geli melihat raut wajah Arkan yang biasanya datar kini hanya terbengong menatap kekaguman terhadap perempuan yang saat ini telah sah ia pandang dan halal untuknya.
"Iyan hey sudah natap nya, nanti dilanjut lagi" Bisik Abi Ramzi dengan terkekeh, lucu sekali puteranya ini.
Isfa menunduk malu ketika sudah berhadapan dengan Arkan. Dia tidak menyangka kalo hari ini Arkan telah sah menjadi suaminya. Arkan mengangkat dagu Isfa pelan untuk menatap nya.
Isfa terpaku pada tatapan itu. Lalu kemudian Arkan mengangkat sebelah tangannya untuk memegang ubun ubun Isfa, dan sebelah tangan nya lagi menengadah.
"Allahumma inni as'aluka min khoiriha wa khoirimaa jabaltahaa'alaih. Wa a'udzubika min syarrihaa wa syarrimaa jabaltah'alaih"
KAMU SEDANG MEMBACA
ARFA (END)
قصص عامةJUDUL AWAL "Aku Hanya Ingin Bahagia" Biasakan follow dulu sebelum baca gaes✨ Tinggalkan jejak disetiap chapter juga🙌 "Eh" "Tidur an sudah malam" "Gus Arkan gak sakit?" "Tidak" "Itu mukanya kenapa?" "Tidur an" "I...ini...kenapa jadi kebalik gus?" "...