Chapter 18

34.7K 2.5K 28
                                    



~Selamat Membacaaaaa~

     "Assalamu'alaikum" Arkan memasuki rumah nya dengan wajah lelah.

     Semalam dia tidak pulang dikarenakan ada 2 jadwal operasi mendadak akibat kecelakaan yang membuat dia lembur dan tidak sempat untuk pulang. Berakhir dia pulang dipagi hari.

     "Wa'alaikum salam warahmatullah" Isfa menyambut suaminya dengan tersenyum manis. Dia membawa Arkan menuju sofa dan memberikan laki-laki itu air minum.

     "Mau makan dulu atau bersih-bersih dulu?" Tanya Isfa sambil membuka tas milik suaminya untuk dia rapikan.

     "Bersih-bersih dulu" Jawab Arkan singkat lalu kemudian diapun beranjak untuk pergi kekamar.

     Namun sebelum nya dia mencuri satu kecupan terlebih dahulu dari pipi istrinya yang sedari tadi mengganggu penglihatannya, karena perempuan itu terlihat sangat cantik dengan sedikit polesan make up. Ah tiba-tiba saja rasa lelahnya menghilang setelah melihat wajah cantik dan teduh milik istrinya.

     "Huh demen banget bikin orang jantungan" Gumam Isfa setelah Arkan pergi meninggalkannya.

     Sambil menunggu suaminya selesai, Isfa merapikan semua barang-barang milik Arkan dan menyiapkan laki-laki itu makanan. Selang beberapa lama kemudian Arkan kembali dengan wajah segar nya dengan rambut yang masih basah, membuat kadar ketampanannya meningkat.

     "Kebiasaan banget gak dikeringin dulu rambut nya" Kata Isfa menghampiri Arkan dengan sepiring nasi juga lauk pauk dan tangan yang satu lagi membawa handuk.

     "Susah" Jawab Arkan watados.

     Sebenarnya dia sengaja karena dengan begitu tentu istri cantik nya ini yang akan mengeringkan rambut nya. Isfa menghela nafas nya pelan lalu kemudian dengan telaten dia mengeringkan rambut suaminya. FYI, semakin hari Arkan semakin sedikit demi sedikit memperlihatkan sisi manja nya, semua kebutuhan laki-laki itu harus selalu Isfa yang urus.

     "Handuk nya gak di taro dikasur kan?"

     "Tidak, tadi sudah saya gantung"

     "Bagus" Balas Isfa sambil tersenyum manis membuat Arkan ikut tersenyum.

     "Yaudah sini saya suapin"

     Arkan kembali bersorak senang mendengar kalimat yang barusan meluncur dari mulut istrinya. Dengan sangat fokus Isfa menyuapi Arkan, dan Arkan yang fokus menatap wajah cantik istrinya. Sangat tumben sekali istrinya ini menawarkan diri untuk menyuapi dirinya.

     "Gus istirahat yah, saya mau ke cafe dulu sebentar" Ucap Isfa setelah selesai menyuapi Arkan.

     "Loh kamu gak dirumah saja temani saya?" Ceplos Arkan tanpa sadar.

     "Di cafe lagi ada masalah sedikit, saya harus urus dulu. Nanti kalo udah selesai saya langsung pulang" Jawab Isfa dengan tenang.

    "Ada yang bisa saya bantu? Kamu tidak apa-apa kan? Memang nya ada masalah apa?" Tanya Arkan beruntun.

     Isfa tersenyum melihat kekhawatiran yang tersirat dari wajah suaminya.

     "Hanya masalah kecil Gus, investor saya tiba-tiba saja membatalkan kerjasama, biar saya dan manajer saya yang handle"

     "Beneran hanya masalah kecil?"

     "Iya" Karena masalah yang sebenarnya bukan itu Gus. Lanjut Isfa membatin.

     "Syukurlah, kalo kamu butuh bantuan saya siap bantu yah"

     "Iya Gus, yasudah kalo begitu saya pamit dulu ya Gus. Gus istirahat aja dirumah yah"

ARFA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang