Chapter 13

37.9K 2.6K 39
                                    

"Saya hanya tidak ingin berbagi, bukan posesif!!!"
Muhammad Arkan Atalaric Abiyan

~Selamat Membacaaa~

     Pagi hari nya Isfa dan Arkan dilanda kecanggungan yang sangat luar biasa. Bagaimana tidak canggung? Semalaman mereka tidur berpelukan dengan sangat nyaman. Bahkan ketika Isfa membangunkan Arkan untuk shalat tahajud, laki-laki itu malah semakin menelengkupkan wajah nya di leher Isfa, yang membuat Isfa merinding sendiri merasakan hembusan nafas Arkan.

     Setelah kesekian kali nya Isfa membangunkan, akhirnya laki-laki itu bangun juga. Namun yang lebih membuat Isfa terkejut lagi, Arkan tiba - tiba mencium kening nya lalu pergi ke kamar mandi dengan wajah lempeng nya.

     Setelah itu Arkan pergi keluar kamar untuk shalat subuh di masjid pondok, dan sekarang mereka berdua menjadi canggung sendiri.

     Umma dan Abi yang menyadari perubahan dari keduanya pun mengernyitkan dahi bingung. Apa yang terjadi pada kedua pasangan itu? Pikir mereka.

    "Kamu kembali kerja kapan Iyan?" Tanya Umma Desi setelah mereka menyelesaikan sarapa paginya.

    "Sepertinya besok Umma" Jawab Arkan.

     "Loh bukannya kamu bilang sudah cuti satu minggu?" Tanya Abi Ramzi bingung.

     "Iya Abi, Iyan lupa kalo besok itu ada jadwal pasien Iyan yang mau kontrol. Tidak enak kalo Iyan batalkan" Jelas Arkan.

     Abi dan Umma hanya menganggukan kepala saja. Lalu kemudian beralih menatap Isfa yang sedari tadi duduk anteng melihat siaran televisi disamping Arkan.

     "Kalo kamu Nduk?" Tanya Umma lembut pada Isfa.

     "Eumm... sepertinya sama Umma besok juga" Jawab Isfa sopan.

     "Loh bisa barengan gitu yah" Goda Abi Ramzi.

     "Kalo begitu kapan kalian akan bulan madu?" Lanjutnya lagi.

     Isfa tiba - tiba tersedak ludah nya sendiri dan Arkan yang diam tak berkutik mencerna pertanyaan Abinya barusan.

     "Loh loh kok malah pada terkejut" Tambah Umma bermaksud untuk menggoda mereka.

     "Ah nanti Iyan pikirkan Umma, Abi" Jawab Arkan kembali dengan menormalkan wajah nya.

     Umma dan Abi pun tersenyum, berbeda dengan Isfa yang malah melamun memikirkan perkataan Kakak nya kemarin. Dimana dia harus segera memberikan hak nya pada Arkan. Isfa menghela nafas nya pelan dan itu semua dilihat oleh sudut mata Arkan.

     Apa dia tidak nyaman? Atau belum siap? Batin Arkan.

     "Yasudah kalo begitu, Abi sama Umma mau ke kamar dulu yah. Mau ada sesuatu" Ucap Abi Ramzi.

     Umma dan Abi Ramzi sengaja memberikan waktu luang kepada dua pasutri itu supaya mereka bisa menjadi lebih dekat.

     "An" Panggil Arkan setelah kedua orang tuanya pergi.

     "Iya Gus?" Tanya Isfa menolehkan pandangannya pada Arkan.

     "Besok jam berapa?" Tanya Arkan.

     Isfa mendelik. Apa apaan suami nya ini. Selalu saja memberikan dia teka teki.

     "Huh saya gak ngerti Gus ngomong apa" Keluh Isfa.

     Arkan mengulum bibir nya gemas. Dia sengaja ingin menggoda Isfa, sepertinya menggoda Isfa menjadi hobby nya saat ini.

     "Kerja" Ulang Arkan kembali.

ARFA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang