14. Ungkapan Gia

519 92 18
                                    

Happy Reading ❤
.
.
.




"Kurang asem tuh boneka Anabel! Masa calon ibu dari anak-anak-anaknya Kim Mingyu diperlakukan seperti ini" ucap Gia kesal.

Saat ini Gia sedang berada di toilet untuk membersihkan diri sementara Feli dan Karin membelikan seragam baru di koperasi sekolah.

"Gi, lo masih didalem kan?"

Suara Karin terdengar sampai ke dalam bilik toilet yang Gia pakai "Ya masihlah dodol! Lo sendiri yang nyuruh gue anteng disini"

"Lo lagi ngapain sih?" tanya Feli saat masuk ke toilet namun rupanya Gia sudah berada didalam salah satu bilik yang ada di toilet itu.

"Menurut lo, orang kalo di wc ngapain Fel?" balas Gia sambil berusaha mengeluarkan sesuatu dari dalam perutnya.

"Anjimlah ... Gue datang disaat yang tidak tepat" ucap Karin.

"Mules gue liat penampakan boneka Anabel tadi"

Karin berdecak "Noh seragam baru, tadi waktu gue sama Feli mau beli, eh ada adek kelas yang ngasih. Katanya tadi dia liat lo diguyur es teh di kantin" lanjutnya sambil menyampirkan seragam baru itu di atas pintu dimana Gia tengah bersemedi.

"Adek kelas? Lo pada tau nggak dia siapa? Mau hatur nuhun gue" tanya Gia.

"Nggak kenal kita, cuma kalau diliat dari seragamnya sih kelas X" jawab Feli.

"Yodah sih gapapa, udah kita wakilin juga kok makasihnya tadi" ucap Karin.

"Wokey deh"

Selesai dengan urusannya, mereka kembali ke kelas. Baru sampai didepan pintu, ketiganya sudah diberondong oleh pertanyan dari teman-teman mereka.

"Yaampun Gi, lo gapapa?"

"Itu demit bikin agar-agar lagi sama lo?"

"Belom jadi pacar aja lo udah diginiin Gi, gimana kalo lo beneran pacaran sama Geo?"

Reihan menggelengkan kepala melihat kelakuan teman sekelasnya "Seenggaknya suruh masuk dulu kek Gianya biar duduk dulu, baru dah mau lu pada tanya-tanya apa suruh kayang juga silahkan"

"Belakangnya kok nggak enak ya Han?" tanya Gia.

"Kurang garem kali Gi" jawab Reihan bergurau.

Setelah Gia dan kedua temannya duduk dibangkunya, tak menunggu waktu lama Bella menghampiri ketiganya "Gi, lo apa nggak mau mikir-mikir lagi buat deketin Geo? Takutnya banyak demit-demit macam Anabel lagi yang nyari gara-gara sama lo"

"Iya Gi, ini belum ada sebulan loh lo deketin Geo, udah ada kejadian kaya gini aja. Dijambaklah, disiram, besok-besok apa lagi coba? Ntar kalo tuh demit nyewa pembunuh bayaran trus lo dijedor gimana?" sambung Karin.

"Doain gue mati lo?" sewot Gia.

"Nggak gitu ih, gue kan cuma khawatir sama lo" ucap Karin

"Gue sependapat sama Karin. Dan lo deketin Geo kayak gitu pernah nggak direspon? Lo liat sendiri kan tadi, bahkan waktu dia liat lo disiram dia nggak ada tuh nanyain keadaan lo, malah pergi gitu aja" ucap Feli berpendapat.

"Lo serius Geo gitu?" ucap Febby menimbrung obrolan mereka.

"Mungkin lo bukan tipenya Geo kali Gi" cletuk Devan yang ternyata menguping di belakang mereka.

"Mana ada cowok yang gamau sama bestie gue yang cantik jelita ini" ucap Karin membuat Gia bangga.

Gerry menyahut "Cantik sih cantik, cuma kalo harus saingan sama Mingyu lah, Jaheyun, Kim So Un, yo ndak mampu"

****

"Geo!"

Gia berlari ke parkiran dimana disana sudah ada Geo yang bersiap untuk pulang bersama teman-temannya. Sementara Feli dan Karin yang berada dibelakang Gia menghela nafas lelah. Sepertinya sia-sia tadi mereka memberi ceramah untuk Gia.

"Aku ikut kamu ya, kan rumah kita satu arah" ucap Gia dengan mata berbinar. Memang diantara mereka hanya Gia yang rumahnya cukup dekat dengan Geo.

"Aku sengaja nggak bawa mobil loh biar bisa pulang sama kamu" ucapnya masih berusaha.

"Geo, kamu denger aku kan? Nggak kesumpel apa gitu kupingnya?"

Merasa kasian dengan Sahabatnya yang tidak mendapat respon baik dari Geo, Feli menarik lengan Gia pelan "Lo ikut gue sama Karin aja yuk, gue anterin sampai rumah. Nggak usah lo ngemis-ngemis cuma buat pulang bareng sama dia" ucapnya sambil menatap Geo sinis.

Gia menggeleng "Ihh kan gue pengennya pulang sama Geo, Felll"

"Tapi Geonya nggak mau Giaa, udah ah ayo" giliran Karin yang berusaha menarik Gia.

Teman-teman Geo menatap kasian Gia. Padahal diluar sana banyak laki-laki yang menyukai Gia bahkan sampai memohon agar gadis itu mau menjadi pacarnya, namun Gia menolaknya. Tapi Geo? Mungkin hatinya tercipta dari besi dan baja.

Gia meronta saat Feli dan Karin menariknya paksa "Tapi Fel--"

"BRISIK!!" sentak Geo tiba-tiba. Perhatian orang-orang pun teralih padanya. Gia kaget bukan main mendengar sentakan dari Geo.

"Lo pikir sedeket apa lo sama gue sampai punya muka ngajak pulang bareng? Gue udah nggak ada urusan sama lo!" Bentak Geo. Ia sepertinya lelah dengan Gia yang seharian ini dirasa mengganggunya.

Binar dimata Gia seakan memudar. Ini kali pertama seorang laki-laki membentaknya seperti ini selain guru galak yang menghukumnya tempo hari. Hatinya serasa tercubit saat bentakkan itu ia terima dari orang yang disukainya.

Laki-laki itu lalu menaiki motornya "Dan gue, nggak suka sama tingkah lo! Ganggu!" ia lalu memakai helmnya.

Baru akan menghidupkan motornya suara Gia kembali terdengar "Tapi aku suka sama kamu Geo!" ucapnya lantang membuat semua yang ada disana terkejut.

Mereka bahkan sudah jadi tontonan gratis beberapa siswa dan siswi yang akan meninggalkan sekolah. Sementara teman-temannya dan Geo sudah melongo tak bisa berkata apa-apa. Apakah jatuh cinta benar bisa merenggut kewarasan si pemilik rasa?

Geo yang masih berada diatas motornya memandang datar Gia.

"Aku suka sama kamu sejak kena lemparan bola basket kamu. Jadi kalau sekarang aku suka sama kamu, ya itu karena kamu sendiri yang bikin aku suka sama kamu. Kamu yang harus tanggung jawab sama perasaan aku. Kamu--" Gia menjeda perkataannya.

"Kamu mau nggak jadi pacar aku?" lanjut Gia dengan cengirannya.

Tentu saja perkataan Gia kembali mengejutkan banyak pasang mata yang menjadi saksi kejadian ini. Geo melepas kembali helmnya. Ia lalu turun dari motor dan menghampiri Gia yang jantungnya sudah disko didalam saat wajah Geo sudah dekat dengannya. Bibir Geo kini sudah berada tepat di depan telinga kiri Gia. Namun apa yang dikatakan Geo setelahnya membuat angannya sirna. Bayang- bayang Geo yang akan menerima cintanya pupus.

"Gue nggak butuh cewek kaya lo!"

~♥~



Kalau dijadiin ftv sihh judulnya Lemparan bola basketmu membuatku jatuh cinta padamu ...
Eeaaaakkk

Kasiann Gia ditolak
Gapapa Gia, coba lagi yaa. Kalo sekarang ditolak siapa tau besok-besok ditolak juga 😭

Sekiand dan terima vote
Annyeonggg 💃💃

Geo&Gia [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang