56. Rencana

335 64 5
                                    

Happy Reading ❤
.
.
.




"Aaaa lagi coba, mangap yang lebar.... utututuu pinternya"

"Lagi lagi aaaa"

Geo menahan tangan Gia yang akan kembali menyuapinya "Cukup Gia, aku udah kenyang"

Mereka sekarang sedang berada dikantin. Setelah baikan, keduanya kembali menebar kemesraan tak peduli dengan tatapan-tatapan di sekitar.

"Ok sayang" Gia akhirnya menyuapkan ke mulutnya sendiri.

"Kaya anak kecil aja kamu" Geo mengelap sisa makanan disudut bibir Gia dengan jarinya.

Melihat kemesraan Geo dan Gia, entah mengapa membuat Daniel seketika tak selera makan.

"Gue bingung Jep, mau seneng apa sedih mereka baikan" ujar Daniel sedikik berbisik.

"Sama bray, lama-lama bisa gumoh gue liat mereka yang makin kesini makin kesono" balas Jefreey.

"Kalo gue yang minta disuapin sih yang ada di katain tangan lo buat apa hah?" Daniel menggelengkan kepalanya mengenyahkan pikiran buruknya "Ngeri-ngeri, semoga aja jodoh gue kalem lemah lembut dan nggak galak"

Feli dan Karin menatap dua sejoli itu malas. Setelah kejadian kemarin, mereka pikir Gia masih marah pada Geo. Nyatanya baru sehari saja mereka sudah lengket lagi.

"Kak Gia"

Panggilan dari seseorang mengalihkan perhatian mereka. Feli berdecak melihat Lexa yang sudah berdiri tak jauh dari Gia.

"Mau ngapain lo?" sinis Feli yang langsung ditegur oleh Gia lewat tatapan tajam.

"Kenapa Xa?" tanya Gia.

"Ma-maaf kak. Kemarin aku beneran nggak maksud bikin Kak Gia berantem sama Kak Geo. Aku pikir cincin yang kemarin aku liat punya orang yang bully aku" Dengan tertunduk Lexa meminta maaf.

"Udah nggak papa, gue sama Geo juga udah baikan kok" ucap Gia.

"Gi, kok lo bisa gampang banget sih bilang nggak papa?" kesal Feli.

"Fel, Lexa kan udah minta maaf. Dia juga nggak tau kan siapa pelaku sebenarnya? Udahlah nggak usah diperpanjang"

Karin memperhatikan ekspresi kekesalan pada Feli "Lo curiga juga sama Lexa?" bisiknya setelah lebih merapatkan tubuhnya pada Feli.

"Juga? Maksutnya lo curiga sama Alexa?" Feli balik bertanya yang lalu diangguki Karin.

Karin mengambil hpnya lalu mengetikkan sesuatu disana. Ia sengaja agar tak ada orang yang mendengar obrolan mereka. Tak lama, Feli melihat satu pesan masuk di hpnya.

"Gue pernah liat Lexa di kafe sendirian. Sebenernya sih nggak ada yang gimana-gimana ya cuma, Lexa kaya bukan Lexa yang di sekolah"

Feli mengetikkan balasan untuk Karin

"Maksud lo gimana?"

Tak menunggu lama, Karin mengetikkan balasan untuk Feli .

"Gue nggak liat Lexa yang kalem lemah lembut atau Lexa yang penakut. Waktu itu dia marah-marah sama pelayan yang nggak sengaja numpahin minuman ke Lexa. Padahal gue liat dia cuma ketumpahan dikit kok di celananya. Tapi dia segitunya banget, bahkan sampai bales pelayan itu dengan nyiramin minuman ke badannya. Dan lo tau? Dia juga ngomong pake 'lo gue' bukan 'aku kamu' kaya di sekolah"

****

BRAKKK

Semua peralatan make up dan berbagai produk skincare yang tertata rapi diatas meja rias berjatuhan karena ulah gadis yang sedang melampiaskan amarahnya.

Geo&Gia [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang