43. Orang spesial Geo

420 56 2
                                    

Happy Reading ❤
.
.
.





Pulang sekolah tadi, Geo tak langsung mengantar Gia ke rumah namun, keduanya mampir dulu ke mini market karena Geo ingin membeli beberapa bahan makanan di sana.

"Tepung udah, telor juga udah, baking powder ada, udah semua Ge" ucap Gia sambil mengecek bahan-bahan yang disebutkan Geo di troli.

Geo mengangguk lalu membawa troli ke kasir. Di sana sudah ada mbak-mbak kasir yang sumringah melihat kehadiran Geo. Gia tau kalau dari tadi kasir itu selalu mencuri pandang pada Geo.

"Ada yang lain mas?" tanya kasir itu dengan senyum yang mengembang.

"Nggak, nggak ada. Pacar saya nggak mau yang lain!" sahut Gia cepat sambil melingkarkan kedua tangannya di lengan Geo.

Kasir itu tersenyum kikuk lalu mengambil satu per satu barang belanjaan Geo dan Gia.

Setelah selesai membayar, keduanya keluar dari mini market itu dengan wajah Gia yang sudah kecut.

"Gitu amat mukanya?" goda Geo.

Gia mendengus sebal "Mbak-mbak kasirnya genit, aku nggak like"

"Cantik" ucap Geo sembari tersenyum melihat kekasihnya yang sedang cemburu.

Gia melotot tak suka "Kamu muji dia cantik?" sungut Gia.

"Kamu yang cantik, cantik banget kalau lagi jealous gitu" balas Geo membuat pipi Gia bersemu.

"Udah pinter gombal ya sekarang? Diajarin siapa sih pacar aku?"

Geo terkekeh mendengar ucapan Gia "Nggak gombal, emang faktanya kamu cantik"

"Kamu siapa yang cantik?" tanya Gia menatap Geo.

"Gia" jawab Geo mantab.

"Gia siapa?" Gia kembali bertanya untuk menggoda Geo.

"Giorgia Rosalyn, pacar Geovano Allen Manuel"


****


Sampai di rumah Gia, keduanya berganti pakaian dulu sebelum masuk ke dapur. Gia mengeluarkan belanjaan mereka satu per satu dari dalam plastik "Kamu mau bikin kue ya?" tanya Gia saat sadar apa saja bahan makanan yang mereka beli.

Geo tersenyum dan mengangguk "Aku mau bikin kue coklat"

"Kamu ngasih kejutan ultah temen? Tapi yang mana nih? Oscar, Daniel apa Jefreey? Kok sweet banget" tanya Gia penasaran. Ia melihat ada beberapa lilin juga disana.

"Bukan buat temen" jawab Geo.

"Terus siapa dong?"

Geo yang sedang mengocok telur dengan mixer tersenyum tipis "Orang yang spesial"

Gia makin dibuat penasaran "Siapa sih? Kamu bikin aku penasaran aja"

"Nanti juga kamu tau" Geo berucap dengan masih fokus pada pekerjaannya.

"Tolong tepungnya" lanjutnya meminta bantuan saat telur yang ia kocok sudah mengembang.

Dengan malas dan muka ditekuk Gia memasukkan tepung sedikit demi sedikit ke dalam mixer.

"Yang ikhlas, nanti bukannya manis malah pahit kuenya" kata Geo menyadari raut tak bersahabat dari Gia.

"Iya-iya" ucap Gia lesu.

Geo terkekeh pelan. Dengan sengaja ia mengambil sisa tepung menggunakan satu jarinya lalu mencolek pipi Gia.

"GEONCOM!! Nanti muka aku kaya bocil abis dimandiin emaknya ihhh!" pekik Gia mencak-mencak.

Geo&Gia [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang