26. Perhatian kecil Geo

471 81 46
                                    

Happy Reading ❤
.
.
.



Pagi hari di sekolah, kedatangan Gia disambut oleh banyak tatapan yang tak mengenakkan.
Gia lantas mengerutkan keningnya bingung. Sepanjang ia berjalan menuju kelasnya banyak bisik-bisik yang seperti mengarah padanya. Tatapan-tatapan itu, Gia sangat tidak menyukainya. Sepertinya ia tau apa permasalahannya.

"Nggak dapet Geo temennya juga jadi ya, Gi"

"Ditolak Geo langsung ngincer temennya"

"Bukannya Oscar tuh mantannya Feli ya? Sahabatnya sendiri"

"Jangan-jangan dulu mereka putusnya gara-gara Gia lagi"

"Nggak nyangka gue, di depan aja keliatan baik eh di belakangnya ternyata kelakuannya kaya gitu"

"Gampangan, sana sini mau"

Sudah cukup! Gia muak dengan mulut-mulut busuk yang melontarkan kata-kata tak sesuai fakta itu.

"Lo semua kalau mau ngomongin gue, di depan gue langsung dong, jangan pas gue udah lewat baru lo omongin!" sentak Gia membuat beberapa orang yang menatapnya sinis terkejut.

"Kenapa? Lo nggak terima? Emang kenyataannya gitu kan? Kelakuan lo ternyata semunafik itu" ucap seseorang yang tiba-tiba datang dari arah belakangnya.

"Lo lagi? Hidup lo tuh kurang berwarna ya kalau nggak ngurusin hidup orang lain?" Gia menyilangkan kedua tangannya di depan.

"Lo nggak terima kelakuan asli lo terbongkar?" remeh Arabele.

"Kalo lo semua nggak tau fakta yang sebenarnya, jangan sok ngomentarin! Kalau lo nggak percaya sama apa yang akan gue omongin, lo tanya sama Oscarnya sendiri kejadian sebenarnya kaya gimana!" bentak Gia.

"Lo bisa aja bilang gitu karena sebelumnya lo udah minta sama Oscar buat bela lo, iya kan?" ucap Arabele kembali.    

"Lo kasih apa si Oscar sampe mau sama lo? Tubuh lo?"

Plakk

Satu tamparan mendarat mulus di pipi Arabele.

"Jaga ya ucapan lo!"

Putri yang tak terima Gia menampar Arabele membalas dengan mendorongnya kencang hingga Gia jatuh tersungkur. Sikunya bahkan sudah lecet.

"Lo apaan sih?" sentak Putri.

"Gue nggak akan main tangan kalau temen lo nggak ngomong macem-macem tentang gue" desis Gia.

"Emang kenyataannya gitu kan?"

"Minggir-minggir ... Ada apaan sih? Pada ngantri sembako apa ya?" ucap Karin heboh sambil menerobos kerumunan bersama Feli.

"Ya Ampun Gia!" pekik Karin saat melihat sahabatnya sudah tersungkur di bawah.

Feli menghampiri Gia "Lo nggak kenapa-kenapa kan?" tanya Feli khawatir sambil membantu Gia berdiri bersama Karin.

"Ck, temen muka dua kaya dia masih aja dibelain" ucap Arabele sinis.

Feli menatap tajam satu persatu orang yang ada disana "Gue lebih tau gimana sahabat gue dibanding kalian!" tekannya.

"Jelas-jelas foto Gia sama Oscar udah kesebar di akun sekolah" ucap Arabele.

"Tau apa lo soal foto itu?" teriak Oscar yang baru saja datang bersama Geo, Daniel dan Jefreey.

Geo sama seperti biasa. Hanya menampakkan ekspresi datar andalannya sambil memperhatikan. Padahal Gia berharap Geo membelanya.

"Kenapa diem?" tanya Oscar kembali saat tak mendapat jawaban dari Arabele.

Bagaimana gadis itu bisa menjawab? Melihat Oscar dan yang lain saja sudah membuat nyalinya ciut. Terlebih Geo yang Arabele rasa auranya kian dingin.

Geo&Gia [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang