54. Arti Sebuah Kepercayaan

351 63 5
                                    

Happy Reading ❤
.
.
.

Semua yang gurunya katakan bagai angin lalu untuk Gia. Yang ada di otaknya adalah bayangan-bayangan Geo dan Lexa yang berada didalam mobil hanya berdua.

"Yang kedua adalah menjaga harta rumah dan kehormatan suami. Jika suami berkewajiban memberi nafkah untuk istri, maka istri wajib menjaganya. Bahkan jika memungkinkan, istri mampu mengembangkan hartanya" Pak Syarif menerangkan materi hak dan kewajiban suami istri.

"Pak ijin bertanya!" Karin tiba-tiba mengangkat tangannya.

"Iya, silahkan Karin"

"Kalau sebagian uang dari suami disedekahin boleh?"

"Itu malah bagus. Sebagian harta kita kan memang untuk mereka yang membutuhkan. Memangnya kamu mau bersedekah untuk siapa?"

"Suami-suami saya di korea pak, dengan cara membeli setiap album yang di keluarkan serta menonton berbagai konser yang di selenggarakan" jawab Karin dengan percaya diri.

"Blegug! Mana ada sedekah buat orang yang lebih kaya" sahut Gerry.

"Adalah.... Nih gue" balas Karin.

"Mas mas, gaji kamu sebagian mau aku sedekahin ya? Buat siapa?.... Taehyung. Kebayang nggak muka laki lo gimana?" ucap Reihan membuat seisi kelas terbahak.

"Iya kalau lakinya tau Taehyung siapa, lah kalau kagak? Taehyung siapa? anak panti mana?.... Bukan mas! Taehyung suami aku"  ucap Devan.

"Kamu selingkuh dari aku? Bukanlah! Justru kamu yang selingkuhan aku!" sambar Reihan membuat seisi kelas kembali tertawa. Sementara Pak Syarief mengurut kepalanya yang mulai pening.

"Sudah-sudah, bisa kita lanjut anak-anak?" pak syarif menghentikan.

"NGGAK!" ucap Gia berteriak sehingga membuatnya menjadi pusat perhatian. Guru dan teman-temannya menatap Gia bingung.

"Kenapa tuh temen lo? Belom di kasih jatah sama lakiknya?" Karin berbisik setelah mencolek Feli didepannya.

"Geo nganterin si Lexa"

Karin mengangguk-angguk "Ohh pantes"

"Ada masalah Gia?" Tanya pak Syarief menyadarkan Gia.

"Eh, e-enggak pak, maaf"

"Kamu dengar apa yang tadi saya sampaikan?"

Gia meneguk ludah kasar "Saya cuma denger bagian Taehyung nya aja sih pak hehe"

"Keluar kamu sekarang!" titah Pak Syarief.

"Siap pak!" jawab Gia justru kesenangan.

"Dan bersihkan toilet perempuan" lanjut Pak Syarif membuat Gia melotot.

"Tapi pak--"

"Sekarang!"

****

Pranggg

Gedubrak

Gedubruk

Dengan dongkol Gia menendang-nendang ember berisi air yang sudah berubah warna menjadi butek. Alat pel pun sudah ia lempar ke sembarang arah. Ia kesal karena sedari tadi banyak siswi yang keluar masuk seakan tak peduli meskipun lantai yang mereka injak baru di pel Gia.

"Pada punya mata cuma berfungsi kalau liat duit aja apa ya?"

"Perut lagi sakit gini disuruh bersihin toilet. Guru nggak ada pengertiannya sama sekaki ke murid. Emang bener semua cowok sama aja, kecuali suami gue di korea"

Geo&Gia [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang