46. Pertunjukan

390 56 2
                                    

Happy Reading ❤
.
.
.



Hari Ulang Tahun SMA Pertiwi tiba. Lapangan outdoor yang luas sudah disulap bak stage untuk konser artis papan atas guna memeriahkan HUT Sekolah yang akan dimulai setelah pelaksanaan sholat maghrib. Ada juga beberapa food truck yang disediakan pihak sekolah untuk memanjakan lidah semua yang berpartisipasi dalam acara.

Banyak siswa siswi yang akan tampil tengah bersiap di kelasnya masing-masing. Sama halnya dengan siswa kelas XII IPA 2. Gia dan yang lain sedang heboh membantu Reihan, Gerry, Devan dan beberapa teman laki-lakinya bersiap untuk tampil. Jika tak ada badai menghadang, mereka akan tampil setelah kelas XI. Masih ada beberapa jam untuk kembali berlatih.

"Ayo dong jangan pada kaya robot gitu! Lemesin badannya" kesal Gia saat mengajari Reihan dan kawan-kawan.

"Udah lah cancel aja! Gabisa gue kaya gini" pasrah Reihan.

"Apa lo bilang? Gaada cancel-cancel, rugi uang rugi waktu dong kita!" sungut Gea sang bendahara.

"Gue sama Gia juga rugi tenaga buat ngajarin lo pada!" ucap Karin yang juga tak terima jika mereka batal tampil.

"Tinggal lo lemesin lagi aja udah selesai, jangan kaku inget!" tekan Gia.

"Kenapa nggak lo pada aja sih yang tampil? Lo kan yang lebih berpengalaman" ucap Gerry.

"Justru karena kita udah biasa nari nanti orang liatnya b aja gitu, nggak spesial" bantah Karin.

Feli melihat jam tangannya "Masih lama kok buat lo latian lagi"

"Tapi aing malu tampil depan orang banyakkk" keluh Devan lesu.

"Makan mulu di rumah orang nggak malu?" sindir Gia membuatnya langsung mingkem.


****


Usai pelaksanaan sholat maghrib bagi yang beragama Islam, acara pun dimulai. Situasi terkini di lapangan pun sudah ramai. Dua siswa dan siswi dari kelas XI yang bertugas menjadi host naik ke atas panggung untuk membuka acara. Setelahnya mereka mempersilahkan Kepala Sekolah, Pemilik sekolah juga perwakilan guru untuk memberikan sambutan-sambutan secara bergantian.

Saat Aryo maju sebagai pemilik sekolah dan menyampaikan berpatah-patah kata, orang-orang sempat tercengang begitu pria itu mengatakan akan memberikan Sekolah ini untuk cucunya. Mereka lebih tercengang lagi saat nama Geovano disebut sebagai cucu dari sang pemilik sekolah. Berbeda dengan Gia dan teman-teman Geo yang memang sudah tau.

Setelah berbagai sambutan yang disampaikan, acara hiburan pun dimulai. Sesuai yang dijadwalkan sebelumnya, kelas X lah yang lebih dulu unjuk gigi.

Penampilan pembuka cukup meriah. Beberapa siswi menampilkan cover dance salah satu girl grup top Korea Selatan.

"Boleh juga dance mereka" ucap Gia yang sudah berada diantara lautan manusia di depan panggung. Beberapa teman sekelasnya pun sudah di sana. Ada juga yang berjaga di kelas agar Reihan dan kawan kawan tidak kabur.

"Tapi yang belakang tadi lirik-lirik depannya, kayanya nggak hafal gerakannya" sahut Karin membuat Gia ikut memperhatikan siswi yang dimaksut.

"Gue jadi khawatir sama penampilan Reihan sama yang lain" ucap Feli.

"Santai ajalah, anggep buat seru-seruan" balas Gia.

"Iya njirr! Nggak sabar gue liat mereka tampil. Udah bawa kamera gue buat mengabadikan momen nanti. Petcahhh banget pasti" ucap Karin semangat.

Gia sudah tak fokus melihat penampilan-penampilan selanjutnya dari adik-adik kelasnya. Matanya sedari tadi mencari sosok yang belum ia lihat sedari tadi. Pesan yang ia kirimkan juga belum dibaca olehnya.

Geo&Gia [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang